Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cara Budidaya Tanaman Sorgum Dan Video Panduanya

Konten [Tampil]

KABARTANI.com – Cara Budidaya Tanaman Sorgum. Sorgum merupakan tumbuhan pangan alternatif pengganti nasi. Tanaman ini memilik karakteristik yang hampir sama dengan tumbuhan jagung. Di Jawa, sorgum lebih dikenal dengan istilah Canthel. Sorgum sering dimanfaatkan untuk dijadikan tepung sorgum, di mana tepung sorgum ini sekarang telah banyak dimanfaatkan dalam industri makanan ibarat kue, roti, jenang dan bubur.


Melihat dari keuntungannya tentu tumbuhan sorgum mempunyai nilai irit yang tinggi, tak salah bila sorgum dijadikan sebagai salah satu tumbuhan unggulan Indonesia. Sayangnya belum banyak petani Indonesia yang melirik budidaya Sorgum ini.


Oleh sebab itu, berikut akan kami bahas ihwal bagaimana cara budidaya Tanaman Sorgum ini:


Sorgum merupakan tumbuhan yang sangat cocok hidup pada tanah yang mengandung unsur organik tinggi ibarat tanah lempung, tumbuhan ini hidup pada kawasan yang memilik curah hujan sedang dan dengan suhu lingkungan kurang ebih 22-32 derajat celcius dan memilik ph tanah sebesar 5,5 sampai 7.


Waktu tanam


Ditanam pada awal ekspresi dominan hujan, penentuan waktu tanam yang sempurna semoga memperhitungkan masa masaknya biji jatuh pada ekspresi dominan kemarau. Hal ini untuk menghindari kerusakan pada ketika pembungaan dan menghindari serangan cendawan.


Pengolahan tanah


Bertujuan untuk menggemburkan tanah, meningkatkan aerasi dan memberantaas gulma. Pengolahan tanah sanggup dilakukan dengan memakai cangkul, membajak dengan ternak, traktor.


Penanaman


Untuk tumbuhan monokultur diharapkan benih 3 – 6 kg/ha.


Jarak tanam untuk monokultur



  • 40 x 20 cm : 2 tanaman/lubang

  • 30 x 20 cm: 1 tanaman/lubang.


Jarak tanam untuk tumpang sari



  • Stripcropping (1 baris): 200 x 25 cm.

  • Stripcropping (> 2 baris): 75 x 25 x 400 cm.


Benih ditanam cara tugal sedalam 3-5 cm (3-5 biji/lubang).


Pemupukan



  • Pupuk yang digunakan Per Ha Urea (200 kg), TSP/SP36 (1 Kwintal = 100 kg), dan KCl (30 Kg/Ha).

  • Pemupukan dengan ditugal di samping kiri dan kanan tumbuhan dengan jarak 7 cm. (atau ditabur dengan merata.

  • Pemupukan dilakukan dua tahap, yaitu 1/3 serpihan takaran urea + seluruh TSP dan KCl diberikan pada umur 7-10 hari dan 2/3 serpihan urea diberikan pada umur tumbuhan 30 hari.


Pengendalian hama dan penyakit



  • Tanaman sorgum lebih banyak permasalahan hama dibanding penyakitnya.

  • Lalat bibit (Atherigona soceata).

  • Ulat penggerek batang (Basiolafusca).

  • Ulat penggerek malai (Crytoblabes gnidiella).

  • Hama burung.

  • Hama Calandra dan Sytophilus.

  • Pengendaliannya dengan menggunakan insektisida dengan jenis dan takaran yang dianjurkan.


Penyiangan dan Pembumbunan



  • Pada awal pertumbuhan Sorgum kurang sanggup bersaing dengan gulma, karna itu harus diusahakan semoga areal tumbuhan pada ketika masih muda harus higienis dari gulma.

  • Penyiangan pertama sanggup dilakukanpada ketika tumbuhan berumur 10 – 15 hari sehabis tanam.

  • Penyiangan kedua dilakukan bersama-sama pembumbunan sehabis pemupukan kedua, pembumbunan ini dimaksud untuk memperkokoh batang.


Panen



  • Dilakukan sehabis biji masak optimal yang ditandai dengan daun menguning, biji pecah apabila digigit.

  • Biji Sorgum dipanen dengan cara memangkas 10-15cm di bawah malai.

  • Batang Sorgum dipanen dengan cara memotong batang 5 – 10 cm dari tanah. Daun dipisahkan dari batang dan segera di peras air nira (maximum 24 jam).

  • Biji Setelah panen dikeringkan semoga gampang dalam perontokannya.

  • Dapat digunakan mesin perontok khusus sorgum.

  • Kadar air ketika perontokan dihentikan lebih dari 15%.

  • Sejumlah biji dijatuhkan dari atas dengan maksud semoga kotorannya terpisah dari biji dengan sumbangan hembusan angin.


Penyimpanan



  • Penyimpanan sederhana ditingkat petani ialah dengan cara menggantungkan malai sorgum diatas perapian dapur.

  • Cara ini berfungsi ganda yaitu untuk melanjutkan proses pengeringan dan asap api berfungsi pula sebagai pengendali hama selama penyimpanan.

  • Namun jumlah biji yang sanggup disimpan sangat terbatas.

  • Sebelum disimpan biji harus kering, higienis dan utuh (tidak pecah) dianjurkan pada ketika penyimpanan kadar air 10 – 12%.

  • Pada ketika penyimpanan udara dalam ruangan jangan lembab dan harus kering serta terhindar dari hama.


Berikut video panduan Budidaya Tanaman Sorgum




Sumber https://kabartani.com