√ Penanganan Panen Dan Pasca Panen Pada Padi Teknologi Tanam Benih Pribadi (Tabela)
Kabartani.com – Setelah sebelumnya sudah melalui tahapan-tahapan mulai dari penyiapan varietas benih, pemilihan benih, pengolahan lahan, sampai penaburan benih. Kini datang saatnya melaksanakan penanganan panen dan pasca panen.
Jika anda ingin tahu tahapan sebelumnya mengenai panduan budidaya padi memakai teknologi TABELA, bisa anda baca dibawah ini.
Panen dilakukan pada ketika padi masak fisiologis, dengan ciri 95% bulir padi sudah menguning. Panen padi secara manual dilakukan dengan memakai sabit bergerigi dan mesin perontok (power thresher) (Gambar 14) atau secara mekanik dengan memakai mesin panen (combine harvester) (Gambar 15).
Gabah yang telah dipanen dikeringkan dengan ketebalan jemur sekitar 5 cm dan pembalikan setiap 2 jam hingga kadar air mencapai 12-14%. Pengeringan juga sanggup dilakukan dengan alat pengering (dryer) bersuhu 50 derajat celcius untuk gabah konsumsi dan 42 derajat celcius untuk gabah benih.
Budidaya padi Tabela sanggup diterapkan pada beragam agroekosistem,meliputi sawah irigasi, sawah tadah hujan, lahan pasang surut terutama tipe B dan C, serta lahan kering yang relatif datar. Penerapan Tabela bisa menekan biaya dan mengatasi kelangkaan tenaga kerja sebab tidak memerlukan pesemaian dan pindah tanam. Selain itu, Tabela juga dapat memperpendek periode pertanaman padi untuk meningkatkan indeks pertanaman dan menghindari kekeringan.
Perbaikan teknologi Tabela ditekankan pada pemecahan masalah kelangkaan tenaga kerja melalui mekanisasi pertanian, seperti traktor, drum seeder, dan combine harvester. Penggunaan drum seeder sanggup menghemat penggunaan benih sekitar 40%, demikian juga penggunaan combine harvester sanggup menekan kehilangan hasil dari 20% menjadi kurang dari 5%.
Itulah gosip lengkap panduan lengkap bagaimana budidaya padi memakai teknologi TABELA (Tanam Benih Langsung), biar gosip ini bermanfaat bagi teman tani semuanya. Terima kasih.
Sumber https://kabartani.com