Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Hati-Hati Dengan Sianida Dalam Tumbuhan Ini

Konten [Tampil]

KABARTANI.com – Masih hangat ditelinga masyarakat Indonesia ihwal masalah pembunuhan yang diduga memakai racun sianida. Kasus yang sangat mengguncang dan masih menjadi tanda tanya ini begitu menyedot perhatian publik sebab misteri pembunuhan yang memakai media racun berupa sianida yang dicampurkan dengan es kopi.


Sianida adalah senyawa kimia yang mengandung gugus siano C ≡ N, dengan atom karbon terikat-tiga ke atom nitrogen. Bentuk dari sianida ini sendiri juga beragam. Mulai dari sianida potassium (KCN) dan sianida sodium (NaCN) yang berbentuk kristal, serta berbentuk gas yang tidak berwarna menyerupai sianogen klorida (CNCI) dan hidrogen sianida (HCN). Sebenarnya sianida juga terdapat di dalam flora yang mungkin kau temui sehari-hari. Namun, tentu masih dalam jumlah yang rendah.


Jenis-jenis flora berikut yang mengandung sianida


Singkong – Singkong mengandung sianida berupa senyawa glikosida sianogenik atau linimarin yang jikalau dikonsumsi akan diproses oleh enzim dalam badan dan sanggup bermetamorfosis hidrogen sianida. Singkong konsumsi memiliki kadar sianida rendah, sedangkan singkong dengan kadar sianida tinggi yaitu jenis singkong racun menyerupai singkong karet/pandesi dan singkong genderuwo.


Singkong konsumsi dapat diolah dengan membuang kulit, menjemur di terik matahari, perendaman dan perebusan dengan suhu didih sehingga sanggup menguapkan racun dan kondusif untuk dikonsumsi. Sedangkan jenis singkong racun sanggup dipakai sebagai media stek untuk menghasilkan jenis singkong yang baik. Makara Sobat Tani jangan salah menentukan jenis singkong untuk dikonsumsi yaaa… !


Kara Benguk – Mungkin banyak diantara kita jarang melihatnya atau bahkan justru belum mengatahui jenis tumbuhan ini. Tanaman dengan warna bijinya abu-abu, hitam, coklat atau berbercak-bercak yang cukup popular dikalangan masyarakat jawa tengah ini cukup potensial untuk dikembangkan. Selain sanggup memperbaiki struktur tanah serta meningkatkan pendapatan rakyat, juga sanggup dipakai sebagai pupuk hijau sebab termasuk leguminosa.


Biji kara benguk sanggup diolah menjadi tempe yaitu Tempe benguk. Manfaat dari kara benguk dipercaya sanggup meningkatkan vitalitas kaum pria. Hanya saja, sebab kandungan sianida yang ada di dalamnya, maka ia memerlukan pengolahan khusus supaya racun sianida itu sanggup hilang dan benguk pun sanggup diolah untuk dikonsumsi.


Gadung – Gadung (Discorea hispida Dennst.) merupakan anggota umbi-umbian yang mengandung zat gizi dan senyawa racun berbahaya. Kandungan utama umbi gadung yang berupa karbohidrat menimbulkan umbi ini banyak dipakai masyarakat sebagai sumber energi alternatif. Umbi gadung juga sanggup dipakai untuk menurunkan kadar gula darah penderita Diabetes mellitus dan sanggup juga mengobati penyakit rematik. Namun, gadung juga mengandung sianida (HCN) yang merupakan senyawa racun berbahaya dan salah satu zat goitrogenik alami di dalam materi makanan. Untuk itu Sobat Tani perlu mengolah jenis umbi ini dengan benar sehingga sanggup dikonsumsi tanpa meracuni badan kita.


Rebung – Siapa sangka jikalau rebung yang merupakan materi sayur atau perhiasan dalam isi lumpia ini mengandung sianida alami. Racun ini terdapat pada pucuk rebung dan termasuk dalam golongan glikosida sianogenik. Untuk mencegah keracunan akhir mengkonsumsi pucuk bambu, maka sebaiknya pucuk bambu yang akan dimasak perlu membuang daun terluarnya, kemudian diiris tipis dan direbus dalam air mendidih dengan penambahan sedikit garam selama 8-10 menit.


Apel – Apel yaitu salah satu buah yang cukup popular dan sering dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia dengan perkebunan buah apel terbesar yang kita ketahui berada di Malang. Tapi tahukah Sobat Tani, bahwa buah apel ternyata mengandung racun sianida? Akan tetapi memang jumlah sianida yang ada di buah apel itu sangat sedikit. Kandungan sianida ini terdapat terutama di dalam biji apel. Sebaiknya jikalau mengkonsumsi apel hanya daging buahnya aja dan tidak memakan bijinya, sebab disitulah daerah berkumpulnya racun sianida.


Meski sianida terdapat di dalam beberapa jenis masakan yang mungkin Sobat Tani temui sehari-hari, bahu-membahu sanggup dikatakan cukup kondusif asal kita sanggup mengolahnya dengan tepat. Umumnya, efek mematikan sianida sanggup terjadi sebab kecelakaan atau sebab disengaja. Menurut CDC, meski badan kita sanggup mengatasi racun sianida dalam takaran sangat rendah, sebaiknya kita menghindari makan serpihan buah atau flora yang mengandung senyawa racun



Sumber https://kabartani.com