√ Varietas Padi Toleran Terhadap Perubahan Iklim
KABARTANI.com – Perubahan iklim yang tak menentu di beberapa tahun terakhir ini, dikhawatirkan sanggup mengancam produksi pangan di aneka macam daerah, khususnya flora padi, jagung dan kedelai. Karena perubahan iklim yang tak menentu menimbulkan terjadinya kemarau panjang yang menimbulkan flora dilanda kekeringan, hal ini diikuti dengan serangan hama dan penyakit mengikuti perubahan iklim pada flora padi, serta contoh curah hujan menjadi tidak beraturan.
Untuk mengatasi imbas jelek perubahan iklim terhadap flora pangan yang sanggup menurunkan hasil produksi pertanian, maka perlu dilakukan upaya-upaya salah satunya ialah dengan penemuan varietas unggul flora pangan khususnya padi, jagung dan kedelai yang toleran tehadap imbas perubahan iklim tersebut, yaitu varietas unggul yang toleran kekeringan, rendeman, salinitas, dan tahan terhadap hama dan penyakit utama.
Khusus untuk padi, Kementerian Pertanian melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan) terus melaksanakan penelitian untuk menghasilkan varietas unggul, termasuk mengantisipasi imbas perubahan iklim terhadap keberlanjutan produksi padi dan palawija menuju swasembada pangan berkelanjutan.
Simak Juga Pemilihan Varietas Benih Padi Pada Teknologi Tanam Benih Langsung (TABELA)
Di antara beberapa teknologi yang telah dihasilkan melalui penelitian, varietas unggul toleran kekeringan, rendaman, dan salinitas merupakan komponen teknologi yang sanggup dikembangkan untuk mengantisipasi imbas perubahan iklim. Balitbangtan telah melepas sejumlah varietas unggul padi yang toleran terhadap imbas perubahan iklim.
Varietas unggul padi yang telah teruji toleransinya terhadap kekeringan ialah Inpari 18, Inpari 19, Inpari 20, Inpago 4, Inpago 5, Inpago 6, Inpago 8, dan Inpago Lipigo 4. Varietas toleran rendaman mencakup Inpari 29, Inpari 30 Ciherang Sub-1, Inpara 4, Inpara 5, dan toleran salinitas ialah varietas Inpari 34 dan Inpari 35.
Untuk padi yang relatif toleran terhadap kekeringan pada padi sawah irigasi varietas Inpari 13, Inpari 18, Inpari 19, dan Inpari 20 dengan potensi hasil 8,0-9,5 t/ha. Keempat varietas unggul ini tahan terhadap hama wereng batang coklat (WBC) dan penyakit hawar daun basil (HDB).
Berbeda dengan varietas Inpari lainnya, Inpari 34 Salin Agritan dan Inpari 35 Salin Agritan toleran terhadap salinitas pada fase bibit. Keunggulan lainnya dari kedua varietas ini ialah berdaya hasil tinggi, mencapai 9,5 dan 9,6 t/ha, tahan penyakit blas yang sekarang juga telah mulai merusak pertanaman padi sawah di beberapa daerah, dan agak tahan terhadap hama WBC. Padi rawa pasang surut varietas Inpara 5 toleran salinitas, potensi hasil 7,2 t/ha.
Tak hanya itu saja, Balitbangtan juga mengeluarkan padi varietas Inpari 9 Elo yang diakui mempunyai ketahanan terhadap penyakit tungro dengan potensi hasil 9,3 t/ha.
Simak juga 7 Varietas Unggul Padi untuk Lahan Kering dari Balitbangtan
Varietas Inpari 15 Parahiyangan tahan penyakit blas ras 033 dengan potensi hasil 7,5 t/ha. Padi unggul varietas Inpari 28 Kerinci tahan terhadap penyakit hawar daun patotipe III dengan potensi hasil 9,5 t/ha.
Sumber https://kabartani.com