Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Mengenal Siklus Hidup Wereng Coklat Dan Cara Pengendaliannya

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Wereng Coklat ( Nilaparvata lugens Stal), merupakan hama utama dan penting pada pertanaman padi. Siklus hidupnya 23 -33 hari.


Selama hidupnya, seekor wereng coklat betina di Laboratorium sanggup menghasilkan telur hingga 1000 butir. Namun alasannya adanya efek lingkungan kemampuan bertelur di lapangan hanya mencapai 100-600 butir.


Silus Hidup Wereng Coklat



  • Masa inkubasi telur wereng coklat antara 7 – 11 hari,

  • Stadia Nimfa antara 10 – 15 hari,

  • Pra-oviposisi 3 – 4 hari


 merupakan hama utama dan penting pada pertanaman padi √ Mengenal Siklus Hidup Wereng Coklat dan Cara Pengendaliannya


Nimfa wereng coklat terdapat pada pangkal batang tumbuhan padi di atas permukaan air, apabila populasinya tinggi ditemukan juga pada daun bendera dan pangkal malai. Umumnya jumlah pada demam isu kemarau lebih rendah dibandingkan demam isu hujan.


Hama ini sanggup merusak tumbuhan melalui pengisapan cairan pada sistem vascular (pembuluh tanaman). Menularkan penyakit Virus Kerdil Hampa dan Virus Kerdil Rumput. Batas ambang ekonominya yaitu 15 ekor/rumpun.


Ciri utama Nilaparvata lugens yaitu : adanya bintik hitam pada sayap begian depan dan pada taji tungkai tulang belakang, punggungnya terdapat tiga garis memanjang berwarna coklat muda, jikalau dilihat dari samping garis ubun-ubun rata dan sejajar dengan garis batas leher.


Ada tiga stadia di dalam perkembangan hama wereng coklat:


a. Stadia telur



  • Nilaparvata lugens meletakkan telur dengan cara disisipkan pada rongga jaringan pelepah.

  • Apabila populasinya tinggi telur sanggup ditemukan pada pecahan tulang daun. Telur diletakkan secara berkelompok.

  • Telur wereng coklat berwarna putih bening usang kelamaan berubah warna sesuai dengan perkembangan embrio, telur berbentuk oval, telur ibarat sisir pisang.

  • Wereng coklat mengalami lima kali ganti kulit (terdiri dari lima instar)


b. Nimfa



  • Periode nimfa berkisar antara 12-15 hari.

  • Hal penting yang perlu diperhatikan yaitu periode telur lebih dari separuh periode nimfa.

  • Telur tidak dipengaruhi oleh aplikasi insektisida, alasannya telur wereng coklat diletakkan dalam jaringan pelepah daun.


c. Dewasa



  • Serangga cukup umur memiliki dua bentuk sayap baik jantan maupun betina, antara lain bersayap panjang dan tepat (makroptera) dan bersayap pendek atau tidak sempurna.

  • Ukuran serangga jantan makroptera 2,671 + 0,163 mm dan brakhiptera 2,944 + 0,293 mm berwarna coklat tua.

  • Ukuran serangga betina makroptera 3,318 + 0,253 mm dan brakhiptera


Kerusakan yang ditimbulkan


 merupakan hama utama dan penting pada pertanaman padi √ Mengenal Siklus Hidup Wereng Coklat dan Cara Pengendaliannya


Secara umum kerusakan yang diakibatkan oleh wereng coklat ini sanggup bersifat pribadi dan tidak langsung.



  • Secara langsung: yaitu dengan cara mengisap pribadi cairan tumbuhan di dalam sel sehingga tanamn menjadi kering dan alhasil mati.

  • Secara tidak langsung: yaitu alasannya wereng coklat ini merupakan vektor bagi penyakit virus kerdil rumput dan kerdil hampa.

  • Luas serangan wereng batang coklat (WBC) di Indonesia hingga Agustus 2010 mencapai 105.372 ha dengan luas tumbuhan puso 4.161 ha, terluas 10 tahun terakhir.


Ada 14 spesies yang termasuk dalam genus Nilaparvata, walaupun demikian yang menjadi hama penting hanya Nilaparvata lugens.


Intensitas serangan


Adalah tingkat kepadatan populasi atau derajat kerusakan tumbuhan padi akhir serangan wereng coklat. Intensitas serangan dibagi empat tingkat:


a. Intensitas Serangan Ringan, yaitu apabila kepadatan populasi wereng coklat > = 1 ekor per tunas atau >= 20 ekor per rumpun untuk tumbuhan yang anakannya 20 tunas per rumpun atau lebih.


b. Intensitas Serangan Sedang, yaitu apabila telah terjadi perubahan warna tumbuhan yang semula hijau menjadi kekuningan atau mengering kecoklatan yang mencapai luasan 25% dari areal pertanaman.


c. Intensitas Serangan Berat, yaitu apabila telah ditemukan tumbuhan yang mengatakan warna kuning atau mengering kecoklatan yang luasnya lebih dari 25% areal hingga kurang dari 85% areal pertanaman.


d. Intensitas Serangan Puso, yaitu apabila luas tumbuhan yang mengatakan warna kuning atau mengering kecoklatan mencakup lebih dari 85% persen areal pertanaman.


Simak artikel terkait Wereng lainnya:



Pengendalian



  • Penanaman serentak,

  • Lampu perangkap (Light traps),

  • Waktu persemaian yang tepat,

  • Tuntaskan pengendalian pada generasi 1,

  • Pengamatan wereng di pertanaman,

  • Penggunaan insektisida,


Gunakan varietas padi tahan, beberapa varietas padi tahan hama wereng coklat: Inpari-2, Inpari-3, Inpari-6, Inpari-13, IR-66, IR-74, dll.


Oleh: Basri AB (BPTP Aceh)



Sumber https://kabartani.com