√ Pengendalian Hama Dan Penyakit Pada Flora Padi Organik
Kabartani.com – Kali ini kami akan membahas informasi lanjutan dari artikel sebelumnya tentang Panduan Lengkap Budidaya Padi Organik. Jadi jika anda belum membacanya, saya sarankan untuk membacanya terlebih dahulu, biar anda benar-benar paham dan tahapan yang anda gunakan sesuai mekanisme yang benar.
Dari sekian banyak permasalahan yang sering dihadapi oleh petani padi, yang menjadi momok tentunya yaitu serangan hama dan penyakit pada padi. Apa saja hama yang biasa menyerang tumbuhan padi? berikut kami uraikan satu persatu beserta cara pengendaliannya secara singkat, padat dan jelas.
Padi Thrips (Thrips oryzae)
Gejala: Jika padi anda terjangkit hama ini, tandanya yaitu daun menggulung dan berwarna kuning hingga kemerahan, ini sanggup menjadikan pertumbuhan padi terhambat. Jika ini terjadi pada tumbuhan dewasa, risikonya gabah tidak berisi alias gabug.
Pengendalian: disemprot Beauveria bassiana atau Pestisida organik cair.
Ulat Grayak (Armyworm)
Gejala: Daun hanya tinggal tulang daun dan batang alasannya habis dimakan ulat.
Pengendalian:
- Upaya penanganan anda sanggup membuang semua ulat kalau belum terlalu parah.
- Anda sanggup semprotkan Matrix 200EC dengan konsentrasi 1-2 ml/liter bergantian dengan Promectin 18EC dengan konsentrasi 0,5-1 ml/liter.
Hama Putih Palsu (Chanaphalocrosis medinalis)
Gejala: Hama ini biasa memakan jaringan permukaan bawah daun padi, sehingga tampak garis-garis memanjang berwarna putih. Kerusakan daun yang biasa terjadi yaitu daun terpotong mirip digunting. Daun yang terpotong tersebut dibentuk mirip tabung yang dipakai larva untuk membungkus dirinya (terbungkus dengan benang-benang sutranya).
Pengendalian:
- Jangan semprotkan insektisida sebelum tumbuhan berumur 30 hst atau 40 hari sesudah sebar benih. Tanaman padi yang terjangkit pada fase ini, sanggup pulih apabila air dan pupuk dikelola dengan baik. Atau dengan mencegah penggenangan lahan secara terus menerus dan mengeringkan sawah selama beberapa hari untuk membunuh larvanya.
- Upaya pencegahan bisa dilakukan dengan menaburkan Ventura 5GR bersamaan pemupukan dasar dengan takaran 5-10 kg/hektar.
- Pengendaliannya dianjurkan menyemprotkan Matrix 200EC dengan konsentrasi 1-2 ml/liter bergantian dengan Promectin 18EC dengan konsentrasi 0,5-1 ml/liter.
Hama Ganjur (Pachydiplosis oryzae)
Gejala: Daun padi menggulung mirip daun bawang, risikonya padi tidak sanggup menghasilkan malai.
Pengendalian:
- Bersihkan tumbuhan padi dari rumput dan padi liar yang sanggup menjadi daerah persembunyian atau inang alternatif.
- Melakukan penanaman padi serempak dengan memakai varietas yang tahan.
- Pengendalian dianjurkan menyemprotkan bahan aktif Karbosulfan mirip Matrix 200EC (2 ml/L) yang bekerja secara sistemik.
Wereng Coklat (Nilaparvata lugens)
Gejala: Terdapatnya imago wereng coklat pada tumbuhan dan menghisap cairan tumbuhan pada pangkal batang, kemudian tumbuhan menjadi menguning dan mengering.
Pengendalian:
- Bertanam padi serempak, memakai varitas padi tahan wereng mirip IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dan sebagainya.
- Hilangkan rumput-rumput liar.
- Melepas musuh alami mirip laba-laba, kepinding dan kumbang lebah.
- Menyemprotkan Beauveria bassiana.
- Menggunakan insektisida sistemik Winder 100EC (0,25-0,5 ml/L), Winder 25WP (0,125-0,5 g/L), WinGran 0,5GR ditaburkan merata.
Wereng Hijau (Nephotettix virescens)
Gejala: Tanaman kerdil, anakan berkurang, daun bermetamorfosis kuning hingga kuning oranye.
Pengendalian:
- Bertanam padi serempak, memakai varitas padi tahan wereng mirip IR 36, IR 48, IR- 64, Cimanuk, Progo dan sebagainya.
- Hilangkan rumput-rumput liar.
- Melepas musuh alami mirip laba-laba, kepinding dan kumbang lebah.
- Menyemprotkan Beauveria bassiana.
- Menggunakan insektisida sistemik Winder 100EC (0,25-0,5 ml/L), Winder 25WP (0,125-0,5 g/L), WinGran 0,5GR ditaburkan merata.
Walang sangit (Leptocoriza acuta)
Gejala: Menyerang buah padi yang masak susu, buah hampa atau berkualitas rendah mirip berkerut, berwarna coklat dan tidak enak; pada daun terdapat bercak bekas isapan dan bulir padi berbintik-bintik hitam.
Pengendalian:
- Bertanam serempak
- Peningkatan kebersihan padi dari rumput liar
- Mengumpulkan dan memusnahkan telur hama
- Melepas musuh alami mirip jangkrik, laba-laba, kepinding
- Dianjurkan menyemprotkan Beauveria bassiana atau Pestisida Organik Cair pada ketika gabah masak susu pada umur 70-80 hari sesudah tanam dengan disemprot insektisida Greta 500EC (1-2 ml/L).
Kepik hijau (Nezara viridula)
Gejala: Hama ini menyerang batang dan buah padi, pada batang tumbuhan terdapat bekas tusukan, buah padi yang diserang mempunyai noda bekas isapan dan pertumbuhan tumbuhan terganggu.
Pengendalian:
- Mengumpulkan dan memusnahkan telur-telurnya
- Penyemprotan Beauveria bassiana atau Pestisida organik cair.
Penggerek batang padi
Penggerek batang padi terdiri atas: penggerek batang padi putih (Tryporhyza innotata), kuning (T. incertulas), bergaris (Chilo supressalis) dan merah jambu (Sesamia inferens).
Gejala: Menyerang batang dan pelepah daun, pucuk tumbuhan layu, kering berwarna kemerahan dan gampang dicabut, daun mengering dan seluruh batang kering. Kerusakan pada tumbuhan muda disebut hama “sundep” dan pada tumbuhan bunting (pengisian biji) disebut “beluk”.
Pengendalian:
- Menggunakan varitas tahan,
- Meningkatkan kebersihan lingkungan padi
- Menggenangi sawah selama 15 hari sesudah panen biar kepompong mati
- Membakar jerami
- Semprotkan Beauveria bassiana atau Pestisida organik cair.
- Menggunakan insektisida WinGran 0,5GR (8-12 kg/hektar) dengan ditaburkan dicampur pupuk ketika pemupukan pertama/dasar
- Penyemprotan dengan Matrix 200EC (2 ml/L) dan Trisula 450SL (0,5-1,5 ml/L) secara bergantian semenjak tumbuhan padi berumur 2 ahad sesudah tanam hingga malai padi keluar semua dengan interval 7-10 hari.
Hama tikus (Rattus argentiventer)
Gejala: Tikus biasa menyerang batang muda (1-2 bulan) dan buah. sehingga menimbulkkan adanya tumbuhan padi yang roboh pada petak sawah.
Pengendalian:
- Pergiliran tanaman
- Tanam serempak
- Sanitasi
- Gropyokan
- Melepas musuh alami mirip ular dan burung hantu
- Penggunaan NAT (Natural Aromatic).
Burung
Gejala: Bulir padi habis/berkurang ketika menjelang panen, tangkai buah patah, biji berserakan.
Pengendalian: mengusir dengan bunyi-bunyian atau orang-orangan sawah.
Penyakit Utama Tanaman Padi
Penyakit Bercak daun coklat

Penyebab: Jamur Helmintosporium oryzae.
Gejala: menyerang pelepah, malai, buah yang gres tumbuh dan bibit yang gres berkecambah. Biji berbercak-bercak coklat tetapi tetap berisi, padi cukup umur basi kering, biji kecambah basi dan kecambah mati.
Pengendalian:
- Merendam benih di air hangat + POC NASA
- Lakukan pemupukan yang berimbang
- Gunakan varietas padi tahan penyakit ini.
Penyakit Blast
Penyebab: Jamur Pyricularia oryzae.
Gejala: Biasa menyerang daun, buku pada malai dan ujung tangkai malai. Daun, gelang buku, tangkai malai dan cabang di bersahabat pangkal malai membusuk. Pemasakan masakan terhambat dan butiran padi menjadi hampa.
Pengendalian:
- Membakar sisa jerami
- Menggenangi sawah
- Menanam varitas padi yang unggul mirip Sentani, Cimandiri IR-48, IR-36
- Pemberian pupuk N di ketika pertengahan fase vegetatif dan fase pembentukan bulir
- Pemberian Gliocladium virens dan Corynebacterium pada awal tanam.
Busuk Pelepah Daun
Penyebab: Jamur Rhizoctonia sp
Gejala: Menyerang daun dan pelepah daun pada tumbuhan yang telah membentuk anakan. Menyebabkan jumlah dan mutu gabah menurun.
Pengendalian:
- Gunakan varietas padi tahan penyakit
- Pemberian GLIO pada ketika pembentukan anakan.
Penyakit kresek/hawar daun
Penyebab: Bakteri Xanthomonas campestris pv oryzae)
Gejala: Menyerang daun dan titik tumbuh. Terdapat garis-garis di antara tulang daun, garis melepuh dan berisi cairan kehitam-hitaman, daun mengering dan mati.
Pengendalian:
- Menanam varitas tahan penyakit mirip IR 36, IR 46, Cisadane, Cipunegara
- Menghindari luka mekanis
- Sanitasi lingkungan
- Pengendalian diawal dengan NATURAL GLIO.
Penyakit kerdil
Penyebab: Virus ditularkan oleh wereng coklat Nilaparvata lugens.
Gejala: menyerang semua serpihan tanaman, daun menjadi pendek, sempit, berwarna hijau kekuning-kuningan, batang pendek, buku-buku pendek, anakan banyak tetapi kecil.
Pengendalian: Pengendaliannya sulit dilakukan, namun anda sanggup melaksanakan upaya pencegahan dengan memusnahkan tumbuhan yang terjangkit ada mengendalikan vector dengan BVR (Beauveria bassiana) atau PESTONA (Pestisida organik cair).
Keong Mas (Pomacea canaliculata)
Gejala: Memarut jaringan tumbuhan dan memakannya, menjadikan adanya bibit yang hilang per tanaman.
Pengendalian:
- Waktu kritis untuk mengendalikan serangan keong mas yaitu pada ketika 10 hst atau 21 hari sesudah sebar benih (benih basah)
- Jika petani petani menanam dengan sistem tanam pindah maka pada 15 hari sesudah tanam pindah, perlu dikeringkan kemudian digenangi lagi secara bergantian (flash flood = intermitten irrigation).
- Bila petani menanam dengan sistem tabela (tanam benih secara langsung), selama 21 hari sesudah sebar benih sawah perlu dikeringkan kemudian digenangi secara bergantian.
- Bila di sawah diketahui terdapat telur berwarna merah muda dan keong mas dengan banyak sekali ukuran serta warna, perlu dilakukan pengaturan air, keong mas menyenangi tempat-tempat yang digenangi air.
- Bila diperlukan, aplikasi pestisida berbahan aktif niclos amida dan moluska botani sanggup dilakukan di sawah yang tergenang, di caren atau cekungan-cekungan yang ada airnya daerah keong mas berkumpul.
Penyakit Tungro
Penyebab: Virus yang ditularkan oleh wereng hijau Nephotettix impicticeps.
Gejala: Menyerang semua serpihan tanaman, pertumbuhan tumbuhan kurang sempurna, daun kuning hingga kecoklatan, jumlah tunas berkurang, pembungaan tertunda, malai kecil dan tidak berisi.
Pengendalian:
- Menanam padi tahan wereng mirip Kelara, IR 52, IR 36, IR 48, IR 54, IR 46, IR 42
- Pengendalian vektor virus dengan BVR (Beauveria Bassiana).
- Inilah Beberapa Varietas Padi Tahan Tungro
Itulah Pengendalian Hama dan Penyakit Pada Tanaman Padi Organik, semoga informasi ini bermanfaat bagi pembaca setia kabartani. Terima kasih.
Simak juga:
- 4 Varietas Padi Unggul Baru untuk Lahan Sawah Tadah Hujan
- Populasi Wereng Hijau dan Strategi Pengendalian Penyakit Tungro pada Padi
Sumber https://kabartani.com