√ Fermentasi Dedak Padi Dengan Mol Cairan Rumen Untuk Pakan Pembesaran Sapi
Kabartani.com – Dewasa ini sosialisasi teknologi fermentasi pakan sudah mulai memasyarakat dan sudah banyak petani yang mengaplikasikan pakan fermentasi pada ternak kambing/domba maupun ternak sapi.
Fermentasi merupakan bioteknologi yang menggabungkan pengolahan secara biologis, kimiawi dan rekayasa genetik yang sanggup dipakai sebagai media untuk meningkatkan nilai nutrisi pakan dan memperbaiki teksturnya.
Fermentasi timbul sebagai jawaban adanya acara mikrobia penyebab fermentasi pada subtrat organik yang sesuai. Adapun mikrobia penyebab fermentasi ini disebut dengan Biodekomposer. Terjadinya fermentasi sanggup menjadikan perubahan sifat materi pakan sebagai jawaban dari pemecahan komponen materi tersebut.
Manfaat fermentasi pada pakan ternak :
- Bahan pakan sanggup ditingkatkan kecernaannya,
- Bahan pakan sanggup ditingkatkan kualitas proteinnya,
- Dapat mendetoksikasi racun yang ada didalam materi pakan,
Saat ini bermunculan produk biodekomposer dengan banyak sekali brand di pasaran pertanian. Sementara itu berkembangnya tingkat pengetahuan dan pemahaman, maka banyak pula petani yang berminat untuk mengaplikasikan biodekomposer dari Mikri Organisme Lokal (MOL).
Diharapkan dengan pemanfaatan MOL akan diperoleh biodekomposer yang gampang didapatkan serta murah biayanya. Salah satu pemanfaatan MOL yang sanggup direkomendasikan yaitu dengan pemanfaatan limbah rumen Potong Hewan (limbah RPH) berupa bolus/isi rumen sebagai sumber mikrobia.
Cara pemanfaatan cairan rumen sebagai dekomposer :
- Cairan rumen sapi yang masih segar diambil dari RPH terdekat dan ditampung kedalam jerigen.
- Selanjutnya cairan rumen diencerkan dengan menambahkan air sebanyak 2,5 bagian (2 liter cairan rumen + 5 liter air).
- Diaduk sampai homogen dan siap dipakai sebagai biodekomposer.
Fermentasi dedak padi dengan MOL cairan rumen :
Bahan :10 kg dedak padi, dan 5,5 liter biodekomposer,
Cara pembuatan :
- Dedak padi dimasukkan sedikit demi sedikir kedalam biodekomposer yang telah tersedia.
- Diaduk sampai merata dan dimasukkan kedalam wadah plastik (tong/ember/kantong plastik).
- Diperam dengan cara memadatkan dan ditutup rapat-rapat. Beberapa hari pada awal proses fermentasi berlangsung biasanya terjadi akumulasi gas methana didalam wadah tersebut dan gas ini harus dikeluarkan dengan sedikit membuka wadah, kemudian tutup rapat kembali sampai proses fermentasi berakhir selama 21 hari.
- Dedak padi yang telah difermentasi dijemur sampai kering dan disimpan untuk diberikan kepada ternak.
Tabel 1. Hasil Analisis Proksimat Kandungan Nutrisi Dedak Padi Tanpa Fermentasi (DTF) vs Dedak Padi Fermentasi (DF)
Uraian | BK | PK | LK | SK | BETN | ABU | TDN |
---|---|---|---|---|---|---|---|
% ——————- 100% ——————– | |||||||
DF | 87,09 | 11,41 | 7,81 | 21,52 | 44,07 | 15,19 | 36,87 |
DTF | 86,79 | 13,11 | 10,87 | 18,14 | 41,88 | 16,00 | 51,32 |
Aplikasi dukungan pakan yang difermentasi dengan biodekomposer cairan rumen.
Sapi PO yang memperoleh dedak fermentasi sebanyak 1% dari bobot tubuh menunjukkan respon pertambahan bobot tubuh harian/PBBH paling baik (R1:672 gr/ek/hr) dibanding sapi PO yang memperoleh dedak tanpa fermentasi (R2: 383 gr/ek/hr). PBBH paling rendah yaitu pada sapi-sapi PO yang hanya memperoleh pakan rumput lapang saja (R3: 278 gr/ek/hr).
Tabel 2. Pertambahan Bobot Badan Harian dan Konsumsi Pakan pada Sapi PO Muda
Uraian | R1 | R2 | R3 |
---|---|---|---|
Gram/ekor/hari | |||
Pertambahan bobot badan | 672 | 383 | 278 |
Konsumsi pakan : | |||
1. Bahan Kering | 6450 | 6730 | 4600 |
2. Bahan Organik | 5440 | 5690 | 3880 |
Simak juga :
- Panduan Membuat Konsentrat Sapi Potong Pakan Tambahan Bergizi Seimbang
- Cara Mengatasi Sapi dan Kambing Mengalami Penurunan BOBOT Selama Perjalanan
- Cara Memperpendek Jarak Beranak (Calving Interval) Sapi
Sumber : Ulin Nuschati dan Rini Nur Hayati (BPTP Jawa Tengah)
Sumber https://kabartani.com