√ Mengolah Daun Kelor Sebagai Pakan Pelengkap Untuk Kelinci
Kabartani.com – Eksplorasi terhadap sumber daya lokal untuk mencari sumber pakan alternatif perlu dilakukan. Hal tersebut disebabkan adanya peningkatan kebutuhan pakan dan nutrisi seiring dengan bertambahnya populasi ternak. Hijauan merupakan salah satu solusi pemenuhan kebutuhan pakan dengan sumber energi dan protein termurah untuk memproduksi daging.
Pemilihan pakan daun kelor kering dengan formulasi yang sempurna sanggup memperlihatkan laba bagi perjuangan peternakan kelinci termasuk fasilitas untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak pada demam isu paceklik pakan.
Kelor (Moringa oleifera Lam) merupakan tanaman pohon yang banyak ditanam di pekarangan rumah, baik sebagai pagar hidup maupun pembatas lahan. Daun dan buah polongnya banyak dimanfaatkan sebagai sayuran dengan kandungan nutrisi yang tinggi.
Pakan komplemen daun kelor pada ternak kelinci berperan penting untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak dengan pengaruh yang signifikan pada penambahan bobot badan. Fakta yang menarik bahwa kelinci lebih menyukai daun kelor kering daripada daun kelor segar.
Tanaman kelor mempunyai daun majemuk, menyirip ganda dan berpinak membundar kecil-kecil. Tanaman kelor tumbuh dengan baik pada temperatur 25-35°C dengan ketinggian 1.200 m di atas permukaan maritim (mdpl) dan curah hujan antara 250-1.500 mm per tahun. Selain itu, tanaman kelor bisa mengikuti keadaan pada banyak sekali jenis tanah namun kurang tahan terhadap genangan.
Penanaman kelor dengan setek batang sebagai pagar hidup lebih cepat menghasilkan biomassa. Batang yang dipakai sudah berumur satu tahun dan berkayu dengan diameter 8-16 cm, tingginya diubahsuaikan dengan kebutuhan tetapi untuk mempertahankan daya hidup minimum 50 cm.
Kedalaman lubang tanam 20-25 cm dan ditutup dengan adonan kompos sesudah penanaman. Daun sanggup dipanen sesudah tunas tumbuh mencapai tinggi 1 m. Pemangkasan dilakukan setiap 6-8 minggu untuk meningkatkan produksi biomassa.
Berbagai hasil penelitian memperlihatkan bahwa kontribusi daun kelor sebagai pakan komplemen pada ternak, ibarat pada sapi potong, akan meningkatkan pertambahan berat tubuh harian dibandingkan dengan hanya mengonsumsi rumput atau hijauan lainnya.
Produksi susu indukan sapi juga akan lebih tinggi pada ternak yang diberi komplemen daun kelor. Daun kelor sebagai pakan komplemen sanggup meningkatkan total konsumsi pakan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi ternak sepanjang tahun.
Proporsi kontribusi kelor bergantung pada ketersediaan dan kebutuhan ternak. Daun kelor sanggup juga diolah dalam bentuk tepung yang dipakai sebagai materi utama pembuatan komplemen komplit. Tepung kelor menjadi salah satu penemuan teknologi yang mempunyai daya simpan usang untuk mencukupi kebutuhan nutrisi ternak pada demam isu paceklik pakan.
Pakan Suplemen Berbasis Daun Kelor pada Ternak Kelinci

Pemberian daun kelor sebagai pakan pada kelinci sebaiknya diberikan dalam bentuk kering lantaran lebih disukai dibandingkan dengan daun kelor segar (Gambar 1). Hal ini dikarenakan daun kelor segar mempunyai aroma yang menyengat sehingga mengurangi nafsu makan kelinci. Proses pengeringan sanggup mengurangi aroma daun kelor yang menyengat tersebut.
Pemberian daun kelor kering sebanyak 10-30 g/ekor/hari memperlihatkan performa yang baik dengan parameter pertambahan bobot tubuh kelinci. Tangkai daun kelor kering yang dikonsumsi hanya tangkai daun yang kecil. Tepung daun kelor lebih cocok sebagai pakan substitusi yang dicampur dengan pakan lain ibarat dedak padi, bungkil kedelai, dan mineral yang dibentuk dalam bentuk pelet.
Simak juga : Cara Membuat POC dari Kotoran dan Urin Kelinci (KOTCIPLUS)
Sumber: Syamsu Bahar (BPTP Jakarta, 2016)
Sumber https://kabartani.com