√ Cara Penerapan Ubinan Pada Sistem Tanam Jajar Legowo
Kabartani.com – Cara Penerapan Ubinan Pada Sistem Tanam Jajar Legowo. Salah satu cara untuk menghitung asumsi produksi atau hasil panen yaitu melalui panen ubinan.
Panen ubinan dibentuk biar sanggup mewakili hasil hamparan. Oleh alasannya yaitu itu dibutuhkan langkah-langkah sebagai berikut :
- Pilih pertanaman yang seragam dan sanggup mewakili penampilan hamparan, baik dalam segi pertumbuhan, kepadatan tanaman, maupun kondisi pertanaman;
- Luas ubinan perlu ditetapkan dan diubahsuaikan dengan jarak tanan yang digunakan;
- Batas ubinan harus ditetapkan berada pada jarak antar tumbuhan (ruang kosong).
- Gunakan minimal dua set jajar legowo yang berdekatan atau dinyatakan sebagai lebar ubinan (l) dan panjang baris tumbuhan legowo atau dinyatakan sebagai panjang ubinan (p).
- Luas ubinan = Panjang Ubinan (p) x Lebar Ubinan (l) dan dengan ketentuan bahwa Luas ubinan ≥ 10 m²
Untuk mendapat data yang akurat lakukan pengambilan ubinan minimal 3 kali atau lebih. Luas ubinan menurut sistem Tanam Jajar Legowo yang dipakai dengan jarak tanam 25 x 12,5 x 50 cm.
Contoh :
- Pilih 3 lokasi yang akan dijadikan daerah ubinan (misal titik A, B dan C).
- Jika lokasi tersebut memakai sistem tanam jajar legowo 4:1
Tipe 1 sanggup dipakai beberapa alternatif luas ubinan sanggup 2 set legowo 4.1 panjangnya 5 m atau 3 set legowo panjangnya 3 m, misalkan dipakai 2 set legowo panjang 5 m maka ukur dengan meteran lebarnya 2,5 m x panjang 5 m, sehingga luas ubinanannya 12,5 m ( 2 set legowo 4.1 = 8 baris tumbuhan , 3 set legowo 4.1 = 12 baris tanaman)
- Beri tanda hasil pengukuran dari kedua lokasi tersebut memakai ajir dan tali.
- Panen lokasi yang sudah diberi tanda memakai sabit/sabit bergerigi.
- Rontokan gabah dari malainya pada daerah yang telah diberi bantalan terpal.
- Bersihkan kotoran yang ada pada gabah memakai tampah atau nyiru.
- Timbang hasil dari ketiga lokasi ubinan tersebut (misal titik A= 8 kg, titik B= 8,5 kg dan titik C=7 kg ).
- Jumlahkan dahulu hasil timbangan ketiga titik kemudian dibagi 3 : (8 kg + 8,5 kg + 7 kg) : 3 = 7,83 kg
Rumus Ubinan/Perkiraan
Alternatif 1 : = (10.000 m2 : luas ubinan) x rata-rata hasil ubinan
Alternatif 2. = sesuai pada Tabel 1 (Nilai perhitungan konversi dalam 1 Ha x Rata-rata hasil ubinan)
- Perkiraan Produksi memakai Rumus Ubinan Alternatif 1 = (10.000 m2 : 12,5 m2) x 7,83 kg = 6.264 kg/Ha atau 2,64 ton/Ha GKP.
- Perkiraan produksi memakai rumus ubinan alternatif 2 = 800 x 7,83 kg = 6.264 kg/Ha atau 2,64 ton/ha GKP
Jadi dengan memakai rumus alternatif 1 atau Alternatif 2 karenanya akan sama. Makara silahkan menentukan mana yang lebih gampang digunakan.
Sumber https://kabartani.com