√ Pemupukan Padi Menurut Sketsa Warna Daun (Bwd)
Kabartani.com – Unsur N diharapkan tumbuhan padi untuk menghijauka daun, mempercepat pertumbuhan dan menambah kandungan protein tanaman.
Untuk meningkatkan efisiensi pemupukan N diberikan menurut hasil pengukuran Bagan Warna Daun (BWD) sebagai indikator waktu dan takaran yang tepat. Teknologi BWD dipelopori oleh Pusat Penelitian Padi Internasional (IRRI) bekerjasama dengan Balai penelitian Padi (Balitpa) Sukamandi.
Bagan warna Daun (BWD) berbentuk persegi empat dengan enam kotak skala warna, mulai dari hijau muda hingga hijau tua. Saat ini BWD yang beredar mempunyai empat kotak skala warna mulai dari skala 2 hingga skala 5 (Gambar 1).
Alat ini mempunyai kegunaan untuk mengetahui kebutuhan dan waktu santunan N pada tumbuhan padi. Penggunaan BWD tetap melaksanakan pemupukan dasar N dengan takaran 50-75 kg/ha dilakukan sebelum tanam berumur 14 hst atau sanggup bersamaan dengan pupuk dasar SP36 dan KCl.
Hasil pengujian mengatakan penggunaan BWD menghemat penggunaan N 20-45 kg/ha.
PETUJUK PENGGUNAAN BWD
1. Pengukuran dilakukan setiap 10 hari, dimulai pada ketika tumbuhan berumur 21-28 hari setelah tanam untuk sistem tanam pindah (Tapin), serta umur 28-35 hari setelah benih disebar untuk tanam sebar pribadi (Tabela). Pengukuran tersebut dilakukan hingga dengan stadia primordia berbunga.
2. Bagian daun yang akan diukur warnanya ialah yang paling atas dan sudah terbuka penuh, alasannya ialah warna daun tersebut berafiliasi dekat dengan kecukupan N pada tumbuhan padi.
3. Warna daun dibandingkan dengan skala warna yang tertera pada BWD (angka 2 hingga 5). Jika berada di antara dua warna, diambil nilai rata-ratanya.
Contoh : jikalau warna daun padi berada di antara warna 2 dan 3 skala warna, maka nilai warna daun padi ialah 2,5.
4. Tanaman yang diukur sebanyak 10 rumpun, diambil secara acak dari setiap petak lahan sawah. Nilai rata-rata warna daun dari 10 rumpun tumbuhan tersebut dihitung untuk memilih takaran N ( Nitrogen ) yang diharapkan tumbuhan padi.
5. Selama pengukuran, daun harus terlindungi dari cahaya matahari, sanggup memakai badan atau alat pelindung lainnya.
6. Sebagai referensi dari hasil pengukuran 10 rumpun tanaman, nilai skalanya berturut-turut dari tumbuhan nomor 1 hingga 10 ialah 3:3:3,5:3:3:3,5:4:3:3 dan 4, maka rata-ratanya : 33/10 = 3,3.
Bila nilai warna daun lebih rendah dari 4, maka tumbuhan padi perlu dipupuk N. Bila nilai warna daun lebih tinggi dari 4, maka tumbuhan padi tidak perlu dipupuk N.
7. Takaran pupuk N diubahsuaikan dengan fase pertumbuhan tumbuhan dan sistem tanam. Takaran N menurut fase tumbuh dan sistem tanam.
8. Pengukuran sebaiknya dilakukan oleh orang yang sama untuk setiap periode pengukuran.
Simak juga artikel:
- Dosis Dan Cara Pemupukan Padi Yang Tepat Agar Hasilnya Maksimal
- Pemupukan Padi Menggunakan Drone di Ujicoba di Purbalingga
- Apa itu BWD? Apa Fungsi BWD? Bagaimana Cara Menggunakan BWD?
Sumber https://kabartani.com