√ Budidaya Kedelai Dilahan Pasang Surut
Kabartani.com – Pengembangan kedelai di lahan pasang surut hendaknya diarahkan pada lahan potensial dengan tipe luapan C (lahan tidak tergenang pada pasang besar, permukaan air tanah <50 cm) dan tipe luapan D (lahan tidak tergenang pada pasang besar, permukaan air tanah >50 cm).
Pengunaan Varietas Unggul Baru :
Varietas unggul gres menyerupai Anjasmoro, Agromulyo dan Tanggamus sanggup dipakai lantaran berdaya hasil tinggi, tahan terhadap hama/penyakit utama dan toleran deraan lingkungan.
Pengunaan Benih Bermutu :
Benih bermutu dengan tingkat kemurnian daya tumbuh yang tinggi (>85%) direroleh dari benih berlabel yang sudah lulus proses sertifikasi. Benih bermutu akan menghasilkan bibit yang sehat dengan akar yang banyak.
Penyiapan Lahan :
Pengolahan lahan tidak diharapkan jikalau ditanam di lahan sawah, jerami padi sanggup dipakai sebagai mulsa untuk menjaga kelembaban tanah/menekan pertumbuhan gulma.
Jerami padi dibabat, hamparkan, biarkan selama 2 ahad semoga kering, selanjutnya lahan disemprot dengan herbisida.
Pembuatan Saluran Drainase :
Tanaman kedelai memerlukan air yang cukup dan tidak menghendaki kelebihan air/tanah becek selama pertumbuhan diharapkan susukan drainase untuk menjaga kelembaban tanah optimal dan mengalirkan kelebihan air pada ketika pasang atau ketika hujan.
Jarak antara susukan umumnya 5 – 10 m dengan lebar & kedalaman sekitar 30 cm.
Penanaman dan Populasi Tanaman :
- Populasi tumbuhan berkisar antara 350.000 – 500.000 tanaman/ha, kebutuhan benih 40-60 kg/ha, tergantung ukuran biji.
- Benih diperlakukan dengan insektisida berbahan aktif fipronil (Regent) untuk mencegah serangan lalat kacang.
Tanam dengan cara tugal 2-3 biji per lubang, jarak tanam 40 cm antar barisan, 15-20 cm dalam barisan. - Pada isu terkini hujan gunakan jarak tanam lebar (40 x 20 cm), pada isu terkini kemarau gunakan jarak tanam rapat (40×15 cm).
Ameliorasi Lahan :
Ameliorasi lahan dengan tunjangan pupuk sangkar 750 kg/ha yang dicampur rata dengan dolomit 1000 kg/ha (30% CaO, 18% MgO, 80 mess. Diberikan pada ketika tanam dengan cara menutup lobang tanaman.
Pemupukan :
Pemupukan di berikan pada ketika tanam berumur 15 hari dengan takaran 150 kg phonska/ha + 50 kg SP36/ha (setara 50 kg/ha Urea + 100 kg SP36/ha + 50 kg KCl/ha), sehabis dicapur rata diberikan secara tugal di sebelah lubang tanam atau disebar merata pada ketika tanah masih lembab.
Penyiangan :
Penyiangan dilakukan dua kali, penyiangan pertama dengan herbisida pada ketika tumbuhan berumur 20 hari. Penyiangan kedua (jika diperlukan) secara manual ketika tumbuhan berumur 40-45 hari.
Pengairan :
Pengairan diberikan secukupnya menjelang tumbuhan berbunga dan fase pengisian polong.
Pengendalian OPT (Organisme Pengganggu Tanaman) Secara Terpadu:
Pengendalian OPT dilakukan bila terlihat tanda-tanda serangan H&P. Pengendalian hama secara terpadu.
- Identifikasi jenis dan perhitungan kepadatan populasi hama.
- Menentukan tingkat kerusakan tanaman.
Teknik pengendalian
- Mengusahakan tumbuhan selalu sehat;
- Penggunaan varietas tahan;
- Pengendalian secara fisik dan mekanis;
- Penggunaan pestisida kimia.
Pengendalian penyakit secara terpadu.
- Identifikasi jenis penyakit disebabkan oleh cendawan, bakteri, virus.
- Menentukan tingkat kerusakan tanaman.
Teknik pengendalian
- Pengendalian secara hayati
- Penggunaan varietas tahan
- Pengendalian secara fisik dan mekanis
- Penggunaan pestisida kimia (fungisida, bakterisida, dll)
Panen dan Pascapanen :
- Saat panen yang sempurna akan memilih mutu benih kedelai, dilakukan jikalau 95% polong tumbuhan telah berwarna coklat dan daun berwarna kuning/coklat dengan cara mencabut/memotong batang tanaman.
- Brangkasan segera dikeringkan.
- Setelah kering bijidi rontok secara manual atau dengan Tresher.
- Benih yang sudah higienis disimpan pada kadar air yang kondusif (KA. 9-10%).
Simak juga Membuat Kecambah Kedelai, 4 Hari Sudah Bisa Panen
Demikianlah info mengenai Teknik Budidaya Kedelai Dilahan Pasang Surut, semoga info ini bermanfaat bagi teman tani sekalian. Terima kasih.
Sumber Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jambi
Sumber https://kabartani.com