√ Panduan Penerapan Teknologi Imunisasi Padi Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Produktivitas Tanaman Padi
KABARTANI.COM – Panduan Penerapan Teknologi Imunisasi Padi Untuk Meningkatkan Kualitas Dan Produktivitas Tanaman Padi. Teknologi Imunisasi merupakan penemuan gres dalam konteks tunjangan flora sedini mungkin, mencegah terjadinya serangan hama penyakit, sekaligus memperkuat fungsi akar, batang dan daun sehingga flora bisa tumbuh secara optimal dalam memanfaatkan pupuk, iklim dan air
Manfaat Penerapan Teknologi Imunisasi Antara Lain:
- jumlah anakan dan kualitas gabah (bulir malai berisi penuh dan bobot gabah meningkat)
- malai lebih panjang,
- meningkatkan mutu beras (lebih bening dan beras kepala >94%) serta nasi lebih pulen
- ramah lingkungan,
Prinsip yang dikembangkan dalam penerapan Teknologi Imunisasi ialah 3 T (Tepat Waktu, Dosis dan Cara) serta kaidah 3 As (cerdAs, IkhlAs dan TuntAs)
Petunjuk Teknis Penerapan Teknologi Imunisasi Tanaman Padi:
Persiapan Benih (5-7 kg benih untuk jarak tanam 40 x 20 cm).
- akukan seleksi benih dengan cara perendaman dalam air garam
(4 sdm/10 liter air) selama 5-10 menit, kemudian tiriskan. - Selanjutnya benih direndam (dalam ember atau baskom) selama 12-14 jam. Setelah itu, benih ditiriskan, kemudian diperam selama 24 jam
- benih yang sudah mulai berkecambah siap disebar dipersemaian
Persiapan Bedeng Persemaian
- Luas areal persemaian + 25 meter persegi, kemudian buat 5 bedengan berukuran lebar 1 m dan panjang sesuai ukuran lahan.
- 2 hari sebelum benih disemai, pupuk bedengan dengan 4-5 kg SP-36 dan 1 kg Urea.
Persemaian 15-17 hari
- Umur 3 HSS(hari sesudah sebar), semprot Virtako dan Amistartop (dicampur), dengan takaran masing-masing 5-7 ml/10 liter air
- Umur 6 HSS, semprot larutan urea, caranya : masukan 4-5 sdm (sendok makan) urea kedalam tanki sprayer, kemudian disemprotkan merata.
- Umur 10 HSS, taburkan 1-2 kg urea secara merata
- Umur 13-14 HSS, semprot Virtako dan Amistartop (dicampur), dengan takaran masing-masing 7 ml/10 liter tanki sprayer
- Umur 15 – 17 HSS, benih siap dicabut dan dipindahtanamkan
Persiapan Lahan (Pengolahan, Perbaikan Pematang, Pengendalian gulma dan pembuatan jalur Jajar Legowo)
- Penyemprotan Gramoxone 7-10 hari sebelum pindah tanam, takaran 2-3 liter/hektar.
- Lakukan olah tanah tepat (OTS) dan Penyemprotan Logran 75 WG di areal persawahan 2-3 hari sebelum bibit ditanam, dengan takaran 20 gram/hektar, disemprotkan dalam kondisi lahan macak-macak (berair setinggi mata kaki)..
- Pembuatan Jalur dengan jarak tanam 40 x 20 cm. tanam 1 bibit per rumpun.
Pemeliharaan Tanaman
Teknologi Pemupukan (waktu dan takaran per hektar) :
- Umur 3-5 HST =100 kg SP-36, plus 400 kg Petroganik (dianjurkan)
- Umur 10 HST = 75-100 kg Ureadan 50 kg KCl, plus 20 kg Petrobio (dianjurkan)
- Umur 26 HST = 50 kg Urea(Susulan I), plus 20 kg Petrobio (dianjurkan)
- Umur 40 HST = 25 kg Urea(Susulan II, lihat BWD)
Teknologi Perlindungan Tanaman dan Peningkatan Hasil Panen :
- Umur 3-5 HST, penyemprotan Cruiser 350 FS, takaran : 50 ml/ha.
- Umur 14 HST, penyemprotan Virtako dan Amistartop,dosis masing-masing 100 ml/ha.
- Umur 20 HST, penyemprotan Filia, takaran : 150 ml/ha (15 ml/tanki sprayer), plus POC.
- Umur 28 HST, penyemprotan Virtako,dosis : 100 ml/ha.
- Umur 30 HST, penyemprotan Filia,dosis : 150 ml/ha. plus POC (15 ml/tanki sprayer)
- Umur 42-45 HST, penyemprotan Virtakodan Score, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
- Umur 50 HST, penyemprotan Filia, takaran : 150 ml/hektar. plus POC
- Malai keluar 10%, semprot Alikadan Amistartop, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
- Malai keluar 70%, penyemprotan Alika dan Score, dosis masing-masing 100 ml/ ha.
- Malai keluar 100%, penyemprotan Alika, dosis : 100 ml/ha.
Panen
Panen dilakukan jikalau bulir padi sudah menguning (masak fisiologis 90-95%).
Sumber https://kabartani.com
