√ Pengendalian Hama Uret Dengan Jamur Metarhizium Dan Alat Peragkap Uret
Kabartani.com – Uret merupakan salah satu hama yang sangat merugikan petani. Hama ini bersifat polyphag, yaitu menyerang semua jenis tumbuhan dengan cara memakan akar tumbuhan hingga habis. Akibatnya, tumbuhan yang terjangkit akan mati sebab tidak bisa memperoleh nutrisi bagi kelangsungan hidupnya.
Biologi dan Morfologi Hama
1. Uret ialah bentuk larva dari kumbang rino (Oryctes rhinoceros). Kumbang tersebut sangat menyukai tumbuhan kelapa, sehingga lebih dikenal dengan sebutan kumbang kelapa.
2. Panjang kumbang cukup umur berkisar 35-45 mm, dengan sayap berwarna hitam mengkilat. Kumbang cukup umur jantan memiliki tanduk yang membengkok pada pangkalnya sepanjang 8-10 mm. Sedangkan kumbang betina bertanduk lebih pendek atau hampir tak bertanduk.
3. Kumbang cukup umur aktif pada malam hari yaitu antara pukul 18.00-21.00 dengan jarak terbang sejauh 9 km.
4. Kumbang menggerek pelepah daun tumbuhan kelapa yang belum membuka menuju ke titik tumbuh. Setelah daun terbuka, daun tampak terpotong menyerupai kipas. Jika gerekan kumbang mencapai titik tumbuh, maka tumbuhan kelapa akan mati.
5. Kumbang mengalami empat stadiun dalam siklus hidupnya, yaitu:
1. Imago
Imago betina (induk) sanggup bertelur sebanyak 35-70 butir. Telur diletakkan dikotoran ternak atau sampah yang telah busuk. Tempat yang paling disukai untuk bertelur ialah kotoran atau sampah yang tercampur serbuk gergaji atau batang kelapa yang sedang membusuk.
2 Telur
Telur kumbang berwarna putih bersih, lonjong 3 mm dengan penggalan terlebar 2 mm. Semakin usang telur semakin membulat, besarnya bertambah dan warnanya menjadi lebih kelam. Telur akan menetas sehabis 12 hari.
3 Larva (Uret)
Larva berwarna putih bersih, semakin renta warna berubah semakin kekuningan dengan panjang 75-100 mm. Uret memiliki tiga pasang tungkai pada dadanya, kepala berwarna coklat tua. Ujung perutnya membesar dan terdapat susunan bulu yang khas. Umur uret mencapai 99-121 hari.
4 Pupa (Kepompong)
Pada dikala menjelang jadi kepompong, badan uret akan mengkerut dan lurus dengan warna kekuningan. Kepompong berbentuk pendek dengan warna kuning cerah. Menjelang jadi kumbang, warnanya bermetamorfosis coklat.
Upaya Pengendalian
1. Kultur Teknis
- Rotasi tumbuhan dengan tumbuhan bukan inang (kedelai/padi) akan memutus siklus hama.
- Pemberoan lahan,
- Tanam serempak,
- Sanitasi lahan, yaitu membersihkan dari sisa-sisa tumbuhan dan gulma,
- Membajak dan menggaru lahan yang dalam dua kali sebelum tanam untuk memaparkan telur dan lundi/uret ke pemangsa dan sinar matahari.
- Perendaman lahan selama 48 jam sanggup mematikan uret yang ada didalam tanah,
- Menumbuhkan tumbuhan yang sehat dengan cara menanam bibit yang baik, menyediakan air dan pupuk yang cukup.
2. Pengendalian Biologis
Pengendalian biologis dengan memanfaatkan jamur Metarhizium anisopliae. Pemasangan perangkap kumbang atau uret yang diaplikasikan dengan jamur Metarhizium sp, merupakan salah satu cara pengendalian yang efektif.
Jamur Metarhizium sp ialah jamur pengendali biologi, bentuknya serbuk siap pakai. Dosis penggunaannya diubahsuaikan dengan label yang tertera dalam kemasannya.
Lampu Perangkap Kumbang
Alat ini banyak dipakai sebagai perangkap kumbang-kumbang kelapa maupun kumbang jenis lainnya. Adapun caranya ialah sebagai berikut:
- Tumpuklah limbah sangkar yang belum diolah pada lokasi tertentu, agak jauh dari lokasi tumbuhan yang dibudidayakan.
- Campurlah limbah sangkar tersebut dengan serbuk gergaji atau batang kelapa yang sudah membusuk, lalu taburkan jamur Metarhizium sp dan aduk hingga tercampur rata.
- Pasanglah lampu perangkap (lampu petromaks atau lampu ting kapal biru) diatastumpukan limbah sangkar tersebut. Hal ini dimaksudkan sebagai penarik kumbang untuk mendekat.
- Diharapkan kumbang akan berdatangan dan bertelur di limbah sangkar tersebut. Kemudian telur menetas menjadi uret dan uret tersebut akan mati terinfeksi oleh jamur Metarhizium sp.
Lubang Perangkap Uret
Alat ini banyak dipakai pada lahan yang telah banyak mengandung uret. Adapun caranya ialah sebagai berikut.
- Buat perangkap uret berupa lubang yang berukuran 0,5 x 0,5 x 0,5 meter sebanyak tiga lubang tiap 1.000 m2.
- Isilah lubang tersebut dengan limbah sangkar yang belum diolah dan campurkan materi organik, contohnya seresah daun, jerami, sekam, serbuk kayu dan lain sebagainya. Kemudian taburkan jamur Metarhizium sp dan campur hingga merata.
- Diharapkan uret akan berkumpul dalam lubang perangkap tersebut dan akan mati terinfeksi oleh jamur Metarhizium sp.
Simak juga artikel lainnya:
- Pengendalian Hama Uret Lundi Pada Tanaman Singkong
- Pengendalian Hama Penggerek Bonggol Pisang
- Cara Mengatasi Hama Rayap Pada Tanaman Singkong
Sumber https://kabartani.com