Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cara Efektif Mengatasi Hama Penggerek Batang Mangga

Kabartani.com – Dalam upaya untuk meningkatkan produksi buah mangga di Indonesia, hama merupakan salah satu faktor yang menjadi kendala. Penggerek batang mangga ialah salah satunya, dimana hama ini telah menghancurkan ribuan flora mangga terutama di kawasan basah.


Hama penggerek batang menyerang melalui pucuk yang telah berlubang tanggapan bacokan hama lain (biasanya penggerek pucuk) dengan jalan memasukkan telurnya ke dalam jaringan yang luka tersebut. Kemudian larvanya memakan dan merusak jaringan pucuk hingga batang utama yang menyebabkan final hayat pada batang mangga tersebut.


Karena prosedur serangannya, hama ini menyebabkan kerusakan yang sangat berat hingga sanggup menghancurkan kebun mangga. Kurang dari periode dua tahun hama ini telah menghancurkan ribuan batang mangga di Sumatera Barat.


Gejala Serangan Penggerek Batang


Pada awal serangan, terlihat adanya lubang yang mengeluarkan kotoran berupa gerekan menyerupai serbuk gergaji pada pucuk atau cabang mangga. Kemudian cabang yang mengatakan tanda-tanda tadi akan mengering dan mati.


 Dalam upaya untuk meningkatkan produksi buah mangga di Indonesia √ Cara Efektif Mengatasi Hama Penggerek Batang Mangga


Karena cabang yang menerima serangan pertama mati, selanjutnya penggerek menuju ke pecahan flora yang masih hidup yaitu batang utama sehingga pada batang utama akan timbul lubang-lubang yang disertai juga dengan keluarnya kotoran. Pada serangan lanjut ini keseluruhan flora akan mati.


Pengendalian Hama Penggerek Batang Mangga


Pengendalian hama penggerek lebih dini ialah faktor kunci untuk menyelamatkan flora mangga dari final hayat atau bahkan menyelamatkan kebun mangga dari kehancuran sehingga kerugian sanggup dihindari. Langkah-langkah yang sanggup dilakukan untuk mengendalikan hama ini adalah:


1. Lakukan monitoring secara cermat dan terencana untuk mengetahui ada tidaknya hama dan tanda-tanda seranggannya, terutama pada dikala flora sedang flush.


2. Hindarkan terjadinya serangan penggerek pucuk sebab serangan hama ini membantu penggerek batang untuk meletakkan telur, dengan jalan mengendalikan hama penggerek pucuk.


3. Apabila menemukan sampaumur hama ini segera matikan secara mekanis.


4. Apabila menemukan tanda-tanda serangannya, segera pangkas pecahan flora tumbuhan yang terjangkit kurang lebih 5 cm di bawah lubang yang masing mengeluarkan kotoran segar. Selain itu sanggup pula dilakukan penyuntikan minyak sereh busuk pada lubang yang ada dengan interval 1 ahad sekali hingga pada lubang tidak mengeluarkan lendir/kotoran lagi.


5. Matikan larva penggerek yang ada di ranting/cabang/batang yang telah dipotong dengan jalan membelah pecahan flora tersebut atau membakarnya.


6. Aplikasi insektisida pada fase tunas untuk menghindari serangan hama pucuk sekaligus menghindari serangan penggerek batang.


Apabila sudah ada serangan gunakan insektisida sistemik sebagai alternatif pengendalian terakhir dengan jalan menginjeksikan cairan insektisida ke batang atau dengan cara saputan batang, dengan catatan bahwa pada dikala aplikasi insektisida ini flora tidak sedang berbuah.


Simak juga:




Sumber https://kabartani.com