√ Cara Mencegah Dan Membasmi Ulat Grayak Pada Tanaman Bawang Merah
KABARTANI.COM – Cara Mencegah Dan Membasmi Ulat Grayak Pada Tanaman Bawang Merah. Ulat grayak sering kali meresahkan para petani bawang merah, seranganya yang bergerombol sering mengakibatkan petani gagal panen dan merugi. Untuk itu simak perihal bagaimana cara mengatasi hama yang satu ini.
Ulat Grayak (Spodoptera exigua Hubner)
Ordo : Lepidoptera
Famili : Noctuidae
Gejala serangan :
Ulat bawang sanggup menyerang tumbuhan semenjak fase pertumbuhan awal (1-10 hst) hingga dengan fase pematangan umbi (51-65 hst). Ulat muda (instar 1) segera melubangi potongan ujung daun, kemudian masuk ke dalam daun bawang. Ulat memakan permukaan daun potongan dalam, dan tinggal potongan epidermis luar. Daun bawang terlihat menerawang tembus cahaya atau terlihat bercak-bercak putih transparan, karenanya daun terkulai.
Bioekologi :
Imago betina meletakkan telur pada daun bawang secara berkelompok dan ditutupi oleh bulu-bulu atau sisik dari induknya. Tiap kelompok telur maksimum terdapat 80 butir. Jumlah telur yang dihasilkan seekor betina sekitar 1.000 butir. Telur berwarna putih, berbentuk bundar hingga bundar telur (lonjong) dengan ukuran sekitar 0,5 mm. Setelah 2-6 hari telur menetas menjadi larva.
Larva (ulat) muda terdiri dari enam instar kadang ada juga yang lima instar. Larva berwarna hijau dengan garis-garis hitam pada punggungnya, berukuran 1,2 – 1,5 mm. Sedangkan larva instar lanjut (2-5), berwarna hijau (umumnya didataran rendah) dan berwarna cokelat (umumnya didataran tinggi), dengan garis kuning pada punggungnya. Larva berukuran antara 1,5 – 19 mm, aktif pada malam hari, dan stadium larva berlangsung selama 8-10 hari. Setelah melalui instar akhir, larva mejatuhkan diri ke tanah untuk berkepompong (pupa). Larva S.exigua mempunyai sifat polifag (pemakan segala).
Pupa berwarna cokelat muda dengan panjang 9-11 mm. Pupa berada di dalam tanah ± 1 cm, dan sering dijumpai juga pada pangkal batang, terlindung di bawah daun kering. Lama hidup pupa berkisar antara 6 – 7 hari. Siklus hidup dari telur hingga imago adalah 3 – 4 minggu. Ngengat memiliki sayap depan berwarna cokelat bau tanah dengan garis-garis kurang tegas dan terdapat bintik-bintik hitam, rentangan sayap antara 25-30 mm. Sayap belakang berwarna keputih-putihan dan tepinya bergaris-garis hitam. Ngengat betina mulai bertelur pada umur 2-10 hari.
Pengendalian :
- Kultur Teknis
– Menanam varietas toleran, menyerupai varietas Kuning dan Bima.
– Penerapan contoh tanam yang mencakup pengaturan waktu tanam, pergiliran tanaman, tanam serentak, dan tumpang sari.
– Sanitasi/pengendalian gulma disekitar pertanaman
– Pengolahan tanah yang sempurna
– Pengelolaan air yang baik
– Pengaturan jarak tanam
- Fisik/Mekanik
– Mengumpulkan kelompok telur dan ulat bawang kemudian dibutit (dimasukkan dalam kantong plastik dan diikat), terutama pada ketika tumbuhan bawang merah berumur 7 – 35 hari kemudian dimusnahkan.
– Memasang lampu perangkap (neon 7 – 10 watt jumlah sekitar 25 – 30 buah/ha), mulai dari 1 ahad sebelum tanam hingga menjelang panen (± 60 hari), dari pukul 18.00 – 06.00. Ketinggian lampu 10 – 15 cm (dari permukaan kawasan air s.d. pucuk tanaman) sedangkan ekspresi kolam perangkap dihentikan lebih dari 40 cm diatas pucuk tanaman. Jarak antar lampu 20 m x 15 m.
– Pemasangan perangkap feromonoid sec dipasang sebanyak 40 buah/ha untuk menangkap ngengatS. exigua segera sesudah tumbuhan bawang merah ditanam.
- Biologi
Menggunakan parasitoid S. exigua seperti Telenomus spodopterae, Eriborus sinicus, Apanteles sp., Trichogramma sp., Diadegma sp., Cotesia sp., Chaprops sp., Euplectrus sp., Stenomesius japonicus, Microsplitis similes, Steinernema sp., dan Peribaea sp. Patogen serangga antara lainMikrosporidia SeNPV, Bacillus thuringiensis, Paecilomyces farinosus, Beauveria bassiana , Metarrhizium anisopliae, Nomuraea rileyi, Erynia spp. Predator antara lain Carabidae.
Sumber https://kabartani.com