√ Pemanfaatan Amis Kedaluwarsa Untuk Pengendalian Hama Walang Sangit
Kabartani.com – Walang sangit merupakan hama utama pada tumbuhan padi yang sangat merusak dan berbahaya alasannya ialah sanggup merugikan para petani. Walang sangit menyerang dengan cara menghisap cairan tangkai bunga dan bulir padi pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir.
Hal ini menjadikan pengisian bulir padi tidak tepat dan menjadikan kosong. Walang sangit dianggap sebagai hama yang sangat berbahaya.
Perilaku dan Cara Hidup Walang Sangit
Satu ekor walang sangit cukup umur sanggup menghasilkan telur sebanyak 200 butir bahkan lebih. Telur-telur walang sangit biasanya terletak pada bab ujung daun tumbuhan padi atau daun bendera. Lama stadia telur walang sangit yaitu 7 hari (Feriadi, 2015).
Telur yang telah menetas dan menjadi nimfa akan bergerak ke malai untuk mencari bulir padi yang sedang masak susu sebagai makananannya. Nimfa menyukai bulir padai yang masih masak susu, alasannya ialah tidak menyukai bulir padi yang telah keras. Walang sangit muda (nimfa) berwarna hijau ketika masih kecil yang lalu usang kelamaan akan bermetamorfosis warna coklat.
Nimfa walang sangit mengalami ganti kulit hingga 5 kali sepanjang waktu hidupnya. Pada siang hari yang panas, nimfa walang sangit cukup umur tidak begitu aktif dan menentukan bersembunyi di bawah kanopi tanaman.
Nimfa walang sangit terus bergerak dari satu bulir ke bulir padi yang lain untuk dimakan. Walang sangit cukup umur pada pagi hari aktif terbang dari rumpun ke rumpun, sedangkan untuk penerbangan jauh biasanya terjadi pada sore atau malam hari.
Gejala Serangan
Serangan walang sangit sanggup menurunkan hasil 10 – 40%, dan pada serangan yang berat akhir populasi yang tinggi sanggup menurunkan hasil hingga 100% atau puso. Walang sangit mengisap isi biji padi pada bulir matang susu (milk), bulir yang lunak (soft dough), dan bulir yang keras (hard dough). Walang sangit tidak mengisap pada masa bunting atau pembungaan.
Cara Pengendalian Walang Sangit
Sudah diketahui semenjak usang bahwa walang sangit tertarik dengan bahan-bahan yang membusuk, bahkan petani sudah banyak yang memanfaatkan untuk mengendalikan populasi walang sangit tersebut. Salah satu caranya ialah memasang bahan-bahan yang sedang membusuk menyerupai terasi, burus, kepiting, bekicot, keong mas dan kotoran ayam ras (Solikhin, 2000).
Sampai ketika ini belum diketahui mengapa walang sangit menyukai bahan-bahan tersebut, tetapi diduga hal ini diperantarai oleh senyawa volatil. Identifikasi senyawa-senyawa volatil yang menarik serangga (hama) sangat penting dilakukan dalam rangka pengelolaan serangga hama.
Pengendalian walang sangit dengan memakai sikap ketertarikannya terhadap bau-bauan tertentu ini sanggup dilakukan dengan modifikasi perangkap.
Artinya, dibentuk suatu alat perangkap khusus memakai botol plastik bekas minuman air mineral yang dilubangi sebagai kawasan masuknya walang sangit, diberi umpan berupa bangkai ketam/kepiting atau keong mas yang diikat menggantung di dalam botol dan dibawahnya diberikan larutan air sabun.
Selanjutnya diikat pada tiang bambu dengan jarak 3 – 5 meter. Perangkap ini dipasang ketika pertanaman padi memasuki periode matang susu (KTNA Jombang, 2013).
Simak juga artikel lainnya:
- Hama Walang Sangit Menyerang Tanaman Padi Fase Pembungaan
- Membasmi Hama Belalang dengan Bio Pestisida (Ekstrak Akar Tuba dan Daun Mimba)
Kombinasi penggunaan anyir bangkai keong mas dan minyak tanah bisa untuk menangkap walang sangit dibandingkan dengan penggunaan anyir bangkai keong mas dan air.
Sumber https://kabartani.com