Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Sengkuni Gugur

 Setelah Prabu  Salya gugur di Tegal Kurusetra √ Sengkuni Gugur
sengkuni

Cerita Wayang

Sengkuni Gugur

Setelah Prabu Salya gugur di Tegal Kurusetra, sekarang ganti  Patih Sengkuni dengan kereta pe rangnya  memasuki  Tegal Kurusetra,  menuju  pertahanan  Pandawa.  Ternyata Patih Sengkuni betul betul andal dalam memainkan segala senjata, dari panah, pedang, juga gada.Patih Sengkuni ketika mudanya, pendekar dari Gandara, berjulukan Sri Gantalpati, seorang cowok yang tampan dan sakti pula. Ia mengikuti Sayembara memperebutkan Dewi Kunti di kerajaan Mandura. Namun gagal, ia dikalahkan oleh Pandu.

Berkali kali senjata senjata Pandawa mengenai badan Sengkuni namun, tidak satupun dapat melukai Sengkuni. Bahkan Sengkuni melepaskan banyak sekali panah ke arah Arjuna dan  Patih Sengkuni berhasil mematahkan serangan panah Arjuna.

Werkudara mencegat kereta perang Sengkuni. Werkudara memaksa Sengkuni turun dari Kereta perang   Sengkuni pun turun. Terjadi perkelahian antara Werkudara dan Sengkuni Berkali-kali Werkudara memukul badan Sengkuni dengan Gada Rujakpolo. Namun Sengkuni hanya ketawa-ketawa, ia tidak mencicipi kesakitan. Werkudara terus memukul Sengkuni dari kepala, dada, perut, hingga paha,betis dan telapak kaki, namun kelihatannya tidak mencicipi apa apa Werkudara tidak patah semangat. Gada Rujakpolo ditinggalkan, Werkudara maju menghadapi Sengkuni, terjadilah perkelahian, berkali-kali Werkudara
menangkap Sengkuni, namun kulit Sengkuni licin bagaikan  belut, sehingga selalu lepas.

Werkudara terus melawan Sengkuni. Werkudara, teringat masa  lalu, tragedi Bale Sigolo golo, yang  hampir membawa korban para Pendawa, itu alasannya perbuatan Sengkuni. Perang dadu, itu pandangan gres Sengkuni yan mencurangi Pandawa, hingga Pandawa sengsara 13 tahun di hutan. Sedangkan Sengkuni merasa kecewa ketemu Prabu Pandu di Mandura, waktu sayembara memperebutkan Dewi Kunti, Sengkuni menyerahkan  Dewi Gendari, kakaknya pada Pandu, dengan keinginan semoga kakaknya  dapat berbahagia bersama Pandu. tetapi ternyata kakaknya  di berikan pada Drestarastra. Andaikata Dewi Gendari tidak diberikan pada Drestarastra, Kurawa itu menjadi anak Pandu. Sehingga Pandu akan mempunyai 105 anak. Pastilah Astina sangat kuat. Dan tidak ada perang Barata Yudha. Semua ini gara-gara Pandu. Maka Sengkuni ingin membunuh belum dewasa Pandu, yang telah membikin sengsara.

Werkudara capek menghadapi Sengkuni. Tiba-tiba Werkudara ingat, bahwa kulit Sengkuni amat licin, dan peluhnya berbau lengo tolo (mungkin, minyak tanah), ini niscaya ada hubungannya waktu Kurawa dan Pendawa masih kecil bermain di sumur bau tanah menemukan cupu lengo tolo milik kakek Abiyasa yang berisi minyak kesaktian. Yang kesudahannya lengo tolo diambil Sengkuni dan dilumurkan keseluruh tubuhnya.

Werkudara eksklusif meraih leher Sengkuni, kemudian dihimpitnya dengan lengannya besar lengan berkuasa kuat, sehingga lehernya tercekik, dan mulutnya pun membuka lebar kehabisan napas. Werkudara memasukkan  kuku Pancanaka  kedalam verbal Sengkuni alasannya Sengkuni tidak meminum lengo tolo,maka dengan mudah   dirobek robeknya hingga kedalam leher dan menembus ke jantungnya.  Namun Sengkuni masih hidup. Ia mengerang kesakitan. Werkudara menjadi ngeri dan ketakutan. Walaupun sudah luka berat, Sengkuni tidak mati mati.

Prabu Kresna meminta Werkudara dapat menyempurnakan kematiannya. Werkudara kesudahannya mengerti
keadaan ini dikarenakan kesaktian Lengo tolo yang dioleskan kesekujur badan Sengkuni. Setelah terkelupas kulitnya, kesudahannya Sengkuni pun Gugur.***                                          

                                              SELESAI

werkudara

 Setelah Prabu  Salya gugur di Tegal Kurusetra √ Sengkuni Gugur
werkudara

Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com