Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Makna Dan Filosofi Gareng

Konten [Tampil]
GARENG ................. anak Gandarwa (sebangsa jin) yang diambil anak angkat pertama oleh Semar. Nama lain gareng yaitu : Pancalpamor ( artinya menolak godaan duniawi ) Pegatwaja ( artinya gigi sebagai perlambang bahwa Gareng tidak suka makan masakan yang enak-enak yang memboroskan dan mengundang penyakit. Nala Gareng (artinya hati yang kering, kering dari kemakmuran, sehingga ia senantiasa berbuat baik).

Gareng yaitu punakawan kedua sehabis Semar. ciri fisik Gareng :
  1. Mata juling................ artinya tidak mau melihat hal-hal yang mengundang kejahatan/ tidak baik.
  2. Tangan ceko (melengkung) ................... artinya tidak mau mengambil/ merampas hak orang lain.
  3. Sikil gejik (seperti pincang) ................... artinya selalu penuh kewaspadaan dalam segala perilaku.
Gareng bahagia bercanda, setia kepada tuannya, dan gemar menolong. Dalam pengembaraannya pernah menjadi raja berjulukan Prabu Pandu Bergola di kerajaan Parang Gumiwang. Ia sakti mandraguna, semua raja ditaklukkannya. Tetapi ia ingin mencoba kerajaan Amarta ( daerah ia mengabdi dikala menjadi punakawan).Semua pendekar pandawapun dikalahkannya. Sementara itu Semar, Petruk dan Bagong sangat kebingungan alasannya yaitu kepergian Gareng.

Untunglah Pandawa memiliki penasehat yang ulung, yaitu Prabu Kresna. Ia menyarankan kepada Semar, kalau ia ingin bertemu dengan Gareng relakanlah Petruk untuk untuk menghadapi Pandu Bergola. Semar tanggap dengan ucapan Krena, sedangkan hati Petruk menjadi ciut nyalinya. Petruk berfikir Semua raja juga termasuk Pandawa saja dikalahkan Pandu Bergola, apa jadinya kalau beliau yang menghadapinya. Melihat kegamangan Petruk, Semar mendekat dan membisikkan sesuatu kepadanya. Setelah itu petruk menjadi semangat dan girang, kemudian ia berangkat menghadapi Pandu Bergola.

Saat Pandu Bergola sudah berhadapan dengan Petruk, ia selalu membelakangi ( tidak mau bertatap muka), kalau terpaksa bertatap muka ia selalu menunduk. Tetapi Petruk senantiasa mendesak untuk bertanding. Akhirnya terjadilah perang tanding yang sangat ramai, penuh kelucuan dan juga kesaktian. Saat pergumulan terjadi Pandu Bergola berubah wujud menjadi Gareng. Tetapi Petruk belum menyadarinya. Pergumulan terus berlanjut ........ hingga pada jadinya Semar memisahkan keduanya. Begitu tahu wujud orisinil Pandu Bergola ...... Petruk memeluk erat-erat kakaknya (Gareng) dengan penuh girang. semua keluarga Pandawa ikut bersuka cita alasannya yaitu abdinya telah kembali.

Gareng ditanya oleh Kresna, mengapa melaksanakan menyerupai itu. ia menjawab bahwa beliau ingin mengingatkan tuan-tuannya (Pandawa), jangan lupa alasannya yaitu sudah makmur sehingga kurang/ hilang kehati-hatian serta kewaspadaannya. Bagaimana jadinya kalau negara diserang musuh dengan tiba-tiba? negara akan hancur dan rakyat menderita. Maka sebelum semua itu terjadi Gareng mengingatkan pada rajanya. Pandawa merasa bangga dan beruntung punya abdi menyerupai Gareng.

Makna yang terkandung dalam dongeng Gareng yaitu :
  1. Jangan menilai seseorang dari wujud fisiknya. Budi itu terletak di hati, watak tidak tampak pada wujud fisik tetapi pada tingkah dan perilaku. Belum tentu fisiknya cacat hatinya jahat.
  2. Manusia wajib saling mengingatkan.
  3. Jangan suka merampas hak orang lain.
  4. Cintailah saudaramu dengan setulus hati.
  5. Kalau bertindah harus dengan penuh perhitungan dan hati-hati.

Sumber: http://id.shvoong.com


Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com