Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Guru, Orang Mulia Yang Menyiapkan Kemuliaan

Konten [Tampil]
Pendidikan  merupakan sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan  kesejahteraan √ Guru, Orang Mulia Yang Menyiapkan KemuliaanPendidikan merupakan sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan kesejahteraan, keharkatan dan kemartabatan suatu bangsa. Guru merupakan pilar utama dalam dunia pendidikan. Untuk itu sangatlah tepat, bahwa Guru merupakan profesi mulia dari orang-orang mulia, yang bertugas menyiapkan kemuliaan penerima didik menjadi generasi masa depan yang lebih mulia.  Sehingga dengan meingkatnya harkat dan martabat bangsa maka akan meningkatkan pula kemuliaan seuatu Bangsa. Oleh sebab itu Guru harus mendapat kesempatan untuk membuatkan profesionalitasnya, mendapat santunan dan jaminan kesejahteraan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Menengah terus mendorong profesionalitas, santunan dan kesejahteraan berkembang lebih baik. Segala upaya untuk meneingkatkan profesionalitas guru telah, sedang dan akan terus dilakukan yaitu Uji kompetensi Awal (UKA), Uji Kompetensi Guru (UKG), Peningkatan Kompetensi Berkelanjutan (PKB), Pengukuran Kinerja Guru, dan peningkatan kualitas Lembaga Penyelenggaraan Pendidikan Keguruan (LPTK).

Pertanyaan besar yang harus dijawab oleh insan Guru dikala ini, apakah peningkatan Kesejahteraan Guru bisa meningkatkan kualitas pendidikan? Secara logika tanggapan atas pertanyaan tersebut tentu “IYA”, sebab dengan tercukupinya kesejahteraan guru, maka guru tersebut sanggup fokus dan mencurahkan waktunya untuk secara professional meningkatkan kemampuan penerima didiknya. Namun hingga dikala ini peningkatan kualitas pendidikan tersebut belum terasa secara signifikan. Sehingga masih ada ruang yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dari aspek kiprah Guru.
Setidaknya ada 4 (empat) aspek peningkatan kiprah guru yaitu :

Pertama, kiprah kompetensi Guru dalam pemahaman subtansi materi ajar. Dalam hal tersebut guru harus bisa membimbing dan mengarahkan siswa untuk sanggup memahami materi Ajar atau learning material. Bahan bimbing merupakan materi bimbing yang dikemas sebagai materi untuk disajikan dalam proses pembelajaran yang penyajiannya berupa deskripsi yakni berisi perihal fakta-fakta dan prinsip-prinsip, norma yakni berkaitan dengan aturan, nilai dan sikap, serta seperangkat tindakan/keterampilan motorik. Dengan demikian, materi bimbing intinya berisi perihal pengetahuan, nilai, sikap, tindakan dan keterampilan yang berisi pesan, informasi, dan ilustrasi berupa fakta, konsep, prinsip, dan proses yang terkait dengan pokok bahasan tertentu yang diarahkan untuk mencapai tujuan pembelajaran dari seorang penerima didik.

Kedua, kiprah kompetensi Guru dalam pemahaman pedagogi. Kompetensi pedagogik berperan mengakibatkan guru untuk mempunyai kemampuan mengaktualisasikan landasan mengajar, menguasai ilmu mengajar (didaktik metodik), mengenal siswa lebih dalam, menguasai teori motivasi, mengenali lingkungan masyarakat, menguasai penyusunan kurikulum, menguasai teknik penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran, dan menguasai pengetahuan penilaian pembelajaran.
Ketiga, kiprah kompetensi Guru dalam pemahaman kompetensi kepribadian. Kompetensi kepribadian berperan mengakibatkan guru sebagai pembimbing, panutan, contoh, teladan, bagi penerima didik. Dengan kompetensi kepribadian yang dimilikinya maka guru bukan saja sebagai pendidik dan pengajar tapi juga sebagai kawasan siswa dan masyarakat bercermin. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Ki Hajar Dewantoro dalam sistem Amongnya yaitu guru harus “Ing ngarso sungtulodo, Ing madyo mangun karso, Tut Wuri handayani”. Dengan kompetensi kepribadian maka guru akan menjadi pola dan teladan, membangkitkan motivasi berguru siswa serta mendorong/memberikan motivasi dari belaang. Oleh sebab itu seorang guru dituntut melalui perilaku dan perbuatan mengakibatkan dirinya sebagai panutan dan ikutan orang-orang yang dipimpinnya. Guru bukan hanya pengajar, instruktur dan pembimbing, tetapi juga sebagai cermin kawasan subjek didik sanggup berkaca. Dalam korelasi interpersonal antar guru dan siswa tercipta situasi pendidikan yang memungkinkan subjek didik sanggup berguru menerapkan nilai-nilai yang menjadi pola dan member contoh. Guru bisa menjadi orang yang mengerti diri siswa dengan segala problematiknya, guru juga harus mempunyai wibawa sehingga siswa segan terhadapnya. Berdasarkan uraian di atas, maka fungsi kompetensi kepribadian guru yaitu memperlihatkan telada dan pola dalam membimbing, membuatkan kreativitas dan membangkitkan motivasi belajar.

Keempat, kiprah kompetensi Guru dalam pemahaman kompetensi sosial. Kompetensi sosial dalam acara berguru ini berkaitan erat dengan kemampuan guru dalam berkomunikasi dengan masyarakat di sekitar sekolah dan masyarakat kawasan guru tinggal sehingga peranan dan cara guru berkomunikasi di masyarakat dibutuhkan mempunyai karakteristik tersendiri yang sedikit banyak berbeda dengan orang lain yang bukan guru. Misi yang diemban guru yaitu misi kemanusiaan. Mengajar dan mendidik yaitu kiprah kemanusiaan manusia. Guru harus mempunyai kompetensi sosial sebab guru yaitu penceramah jaman.
Keempat aspek tersebut yang akan diberi perhatian khusus oleh Kemdikbud dalam rencana implementasi kurikulum 2013. Pendekatan kurikulum 2013 yang akan dipakai yaitu pendekatan berbasis sains yaitu mendorong siswa semoga bisa lebih baik dalam melaksanakan observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (memprestasikan). Obyek yang menjadi pembelajaran yaitu fenomena alam, sosial, seni, dan budaya. Dan dibutuhkan siswa kita mempunyai kompetensi sikap, keterampilan dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif dan lebih produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi banyak sekali problem dan tantangan di zamannya, sehingga mereka semua akan bisa mengantarkan keinginan bangsa dan Negara Indonesia yang kita Cinta. Insya Allah. (Arie Wibowo K)
 
Sumber :

Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com