Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Menjadi Guru Berkarakter

Konten [Tampil]
Upaya  implementasi pendidikan abjad di sekolah, tentu tidak lepas dari kiprah guru. Berdasarkan kajian teoritis maupun empiris diyakini bahwa keberhasilan pendidikan abjad salah satunya diwarnai oleh  faktor guru itu sendiri.
Barangkali atas dasar itulah, Dr. Uhar Suharsaputra, menghadirkan pemikirannya yang dituangkan dalam buku terbarunya berjudul “Menjadi Guru Berkarakter” yang diterbitkan Paramitra Publishing Yogyakarta, Agustus 2011.
implementasi pendidikan  abjad di sekolah √ Menjadi Guru Berkarakter
Buku ini menyuguhkan ihwal seputar guru dan keguruan dalam perspektif yang berbeda,  baik ihwal eksistensi diri sendiri, eksistensi diri dengan akseptor didik, eksistensi diri dalam lingkungan organisasi dan keorganisasian, eksistensi diri dalam lingkungan masyarakat, sampai eksistensi diri dalam lingkungan ilmu pengetahuan.
Buku ini tidak berbicara pada tingkatan permukaan profesionalisme guru yang cenderung adminiistratif-formalistik, tetapi mencoba melihat lebih jauh ihwal esensi guru dan keguruan sebagai landasan penting dalam pengembangan langsung guru.
Seorang guru ialah seorang yang telah menyerahkan dirinya dalam organisasi sekolah, ia tidak sanggup melaksanakan tindakan dan berperilaku sesuai impian sendiri, tetapi harus sanggup mengikuti keadaan dengan kiprah dan tugasnya sesuai kiprah dan tuntutan kiprah serta hukum organisasi yang menjadi kewajiban bagi seorang guru, oleh alasannya itu kita, GURU  HARUS TAHU ATURAN, BERSEDIA DIATUR, dan BISA MENGATUR. Tahu hukum bermakna memahami bagaimana prosedur kerja organisasi, dengan pemahaman itu maka seorang guru harus mau dan sanggup diatur sesuai dengan prosedur yang berlaku, serta harus sanggup mengatur dalam arti mengelola secara optimal apa yang menjadi kiprah dan tugasnya dalam organisasi sekolah
Demikian, sepenggal kalimat yang terungkap dalam isi buku yang berkaitan dengan sikap dan sikap guru dalam organisasi sekolah. Sementara berkaitan dengan bersikap dan bergaul dengan siswa, dikatakan bahwa:
Guru ialah pelayan mereka untuk mengantarnya pada masa depan yang lebih baik dalam hidup dan kehidupan, dalam ketidakpastian masa depan yang mungkin sedikit sanggup dipastikan…
Siswa ialah insan utuh, maka terimalah ia apa adanya. Siswa ialah individu yang utuh dengan keseluruhan sikap, prilaku, kepribadian serta latar belakang sosial budayanya. Kita tidak bergaul, berinteraksi dengan salah satu aspeknya saja tetapi dengan keseluruhannya…
Kesadaran dan kerelaan mendapatkan kenyataan bahwa interaksi dengan siswa sebagai suatu keseluruhan akan menumbuhkan perhatian (concern), rasa peduli (caring), rasa menyebarkan (sharing), dan kebaikan yang ikhlas (kindness).
Dalam penutupnya, penulis menyampaikan  pula bahwa Guru Berkarakter sesungguhnya  bukanlah sesuatu yang bersifat to be or not to be, melainkan a process of becoming. Menjadi guru berkarakter ialah orang yang siap untuk terus menerus meninjau arah hidup dan kehidupannya serta menyebabkan profesi guru sebagai suatu kesadaran akan panggilan hidup. Guru berkarakter senantiasa berusaha dan berjuang mengembangkan aneka potensi  kecerdasan yang dimilikinya.
Tentu masih banyak lagi ajaran menarik lainnya yang sanggup dijadikan materi refleksi bagi kita sebagai guru maupun calon guru dalam upaya  mewujudkan diri menuju  GURU YANG BERKARAKTER.

By AKHMAD SUDRAJAT

Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com