Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Teladan Puisi Quint Dalam Bahasa Indonesia

Konten [Tampil]

Beberapa pola dari beberapa macam-macam puisi gres menurut bentuknya sudah pernah ditampilkan di artikel-artikel sebelumnya. Adapun artikel-artikel tersebut antara lain contoh puisi distikon dan contoh puisi terzina. Artikel ini pun juga akan menampilkan pola dari salah satu jenis-jenis puisi baru tersebut, di mana puisi yang dimaksud yaitu puisi quint. Puisi ini merupakan puisi yang setiap baitnya terdiri atas lima baris atau larik. Untuk lebih jelasnya, bisa dilihat pada beberapa pola puisi quint dalam bahasa Indonesia yang ada di bawah ini!


Contoh 1:


Mampir*

Karya: Joko Pinurbo


Tadi saya mampir ke tubuhmu

tapi tubuhmu sedang sepi

dan saya tidak berani mengetuk pintunya.

Jendela di luka lambungmu masih terbuka

dan saya tidak berani melongoknya


(2002)


*Sumber: Joko Pinurbo, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, hlm 75


Contoh 2:


Embun Hutan Jati*

Karya: Candra Malik


Hutan jati menunggu janji,

sepanjang hari yang sepi,

ketika ulat-ulat melingkari.

Jari-jemarinya yang tinggi

memekarkan matahari.


Pekarangan luas semesta

adalah telapak tangannya.

Menengadahlah angkasa raya,

minta embun dan air mata

membasahi kelopak bunga.


terlalu usang dalam gelap,

sepi beramai-ramai menetap,

angin mengepung senyap,

dan terik menolak lenyap,

tunas-tunas bersedekap.


Lidah ular tedung menjulur

sakat pandan telah berumur,

bertandan-tanda intan sanur,

merah dan kuning membaur,

mengalungi hutan leluhur.


Kutulis di tanah kemarau,

guguran daun berderau-derau,

patahan teranting masa lalu:

di sini, kamu akan kutunggu

sampai ujung waktuku.


Malang, 2016


*Sumber: Candra Malik, Asal Muasal Pelukan, hlm 143-144.


Contoh 3:


Tukang Foto Keliling*

Karya: Joko Pinurbo


Cita-citanya tinggal satu: memotret

seorang pujangga yang ia tahu tak pernah suka

diambil gambarnya. Ia ingat bual

seorang peramal: “Kembaranmu akan

berakhir pada paras seorang penyair.”


Demikianlah, dengan tangan gemetar,

ia berhasil mencuri wajah penyair pendiam itu

dengan tustelnya. Ia bahagia, sementara

sang pujangga terpana: “Ini wajahku,

wajahmu, atau wajah kita?”


Tak usang kemudian tukang potert keliling itu

mati. Tubuhnya yang sementara terbujur

di sebuah ruangan yang dindingnya

penuh dengan foto karyanya.

Ada foto penyair. Tapi tak ada foto dirinya.


Kerabatnya bingung. Mereka tidak menemukan

potretnya untuk dipajang di akrab peti matinya.

“Sudah, pakai foto ini saja,” cetus seorang

dari mereka sambil diambilnya foto pujangga.

“Lihat, seolah-olah sekali, nyaris serupa. Ha-Ha-Ha….”


…………………………………………..


(2007)


*Sumber: Joko Pinurbo, Selamat Menunaikan Ibadah Puisi, hlm 157.


Contoh 4:


Ranjang Bulan, Ranjang Pengantin

Karya: WS. Rendra


Ranjang bulan, ranjang pengantin

langit biru lazuardi

ditumpu tangan-tangan leluhur.

Anjing tanah menggelepar

memekikkan birahi kepayang.


Ranjang bulan, ranjang pengantin

perahu jung seratus layar

dipangku lautan tertidur.

Gugur bintang satu-satu

mengantuk kena bekhayal.


Ranjang bulan, ranjang pengantin

kerajaan mambang dan siluman

diasapi dupa memabukkan.

Terkapar mimpi satu-satu

terbanting di atas kerikil hujan.


Rajang bulan, ranjang pengantin

bumi keras kehidupan

diwarnai semangat dan harapan.

Ladang digarap dikerjakan

bibit ditanam disuburkan.


………………………..


*Sumber: WS Rendra, Empat Kumpulan Sajak, hlm 42.


Demikianlah beberapa pola puisi quint dalam bahasa Indonesia. Jika pembaca ingin mengetahui beberapa pola puisi gres lainnya, maka pembaca bisa membuka artikel contoh puisi romance, contoh puisi epik, contoh puisi dramatik, dan contoh puisi himne. Semoga bermanfaat dan bisa menambah wawasan bagi para pembaca sekalian, baik itu mengenai puisi khususnya, maupun mengenai bahasa Indonesia pada umumnya. Sekian dan terima kasih.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com