√ 11 Pengertian Kebangkrutan, Faktor Penyebab Dan Indikatornya
11 Pengertian Kebangkrutan, Faktor Penyebab dan Indikatornya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan wacana kebangkrutan. Pembahasan yang mencakup pengertian kebangkrutan yang dikemukakan oleh beberapa ahli, faktor penyebab kebangkrutan dan indikator kebangkutan yang akan dibahas dengan lengkap dan gampang dipahami.
Daftar Isi
- 1 11 Pengertian Kebangkrutan, Faktor Penyebab dan Indikatornya
- 1.1 Pengertian Kebangkrutan Menurut Para Ahli
- 1.1.1 1. Brigham (2012: 2-3)
- 1.1.2 2. Undang-Undang Nomor4 Tahun 1998 Tengtang Kepailitan
- 1.1.3 3. Toto (2011: 332)
- 1.1.4 4. Lesmana (2003: 174)
- 1.1.5 5. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
- 1.1.6 6. Martin dalam Fahkrurozie (2007: 15)
- 1.1.7 7. Prihadi (2008:177)
- 1.1.8 8. Darsono (2005:165)
- 1.1.9 9. Gitman (2012:738)
- 1.1.10 10. Hadi (2008)
- 1.1.11 11. Wikipedia
- 1.2 Faktor Penyebab Kebangkrutan
- 1.3 Indikator Kebangkrutan
- 1.1 Pengertian Kebangkrutan Menurut Para Ahli
11 Pengertian Kebangkrutan, Faktor Penyebab dan Indikatornya
Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.
Pengertian Kebangkrutan Menurut Para Ahli
Berikut ini yaitu pengertian kebangkrutan dari para mahir yang telah dirangkum.
1. Brigham (2012: 2-3)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Brigham yaitu suatu kegagalan yang terjadi pada perusahaan yang bisa diartikan dengan:
- Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed), merupakan kondisi perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak bisa menutupi biayanya sendiri, artinya ini tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai kini dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban. Kegagalan terjadi bila arus kas sebetulnya dari perusahaan tersebut jauh di bawah arus kas yang diharapkan.
- Kegagalan Keuangan (Financial Distressed), merupakan kondisi perusahaan yang mana kesulitan dana baik dalam arti dana didalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagian asset liabilty management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga supaya tidak terkena kegagalan keuangan. Kegagalan keuangan sanggup diartikan juga sebagai insolvensi yang membedakan antara dasar arus kas dan dasar saham.
2. Undang-Undang Nomor4 Tahun 1998 Tengtang Kepailitan
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Undang-Undang Nomor4 Tahun 1998 Tengtang Kepailitan yaitu suatu situasi yang dinyatakan pailit oleh keputusan pengadilan.
3. Toto (2011: 332)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Toto yaitu Bankcruptcy yaitu kondisi dimana perusahaan tidak bisa lagi untuk melunasi kewajibannya. Kondisi ini biasanya tidak muncul begitu saja di perusahaan, ada indikasi awal dari perusahaan tersebut yang biasanya sanggup dikenal lebih dini kalau laporan keuangan dianalisis secara lebih cermat dengan suatu cara tertentu. Rasio keuangan sanggup digunakan sebagai indikasi adanya kebangkrutan di perusahaan.
4. Lesmana (2003: 174)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Lesmana yaitu ketidakpastian mengenai kemampuan atas suatu perusahaan untuk melanjutkan acara operasionalnya kalau kondisi keuangan yang dimiliki mengalami penurunan.
5. KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan KBBI yaitu perihal (keadaan) gulung tikar dari perusahaan lantaran tidak bisa membayar utang-utangnya dan sebagainya.
6. Martin dalam Fahkrurozie (2007: 15)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Martin yaitu sebagai berikut:
- Kegagalan Ekonomi (Economic Distressed)
Kegagalan ekonomi artinya bahwa perusahaan kehilangan uang atau pendapatan perusahaan tidak bisa menutupi biayanya sendiri, ini berarti tingkat labanya lebih kecil dari biaya modal atau nilai kini dari arus kas perusahaan lebih kecil dari kewajiban, kegagalan terjadi bila arus kas sebetulnya dari perusahaan tersebut jauh dibawah arus kas yang diharapkan. - Kegagalan Keuangan (Financial Distressed)
Pengertian financial distressed memiliki makna kesulitan dana baik dalam arti dana dalam pengertian kas atau dalam pengertian modal kerja. Sebagai asset liability management sangat berperan dalam pengaturan untuk menjaga supaya tidak terkena financial distressed. Kebangkrutan akan cepat terjadi pada perusahaan yang berada di Negara yang sedang mengalami kesulitan ekonomi, lantaran kesulitan ekonomi akan memicu semakin cepatnya kebangkrutan perusahaan yang mungkin tadinya sudah sakit lalu semakin sakit dan bangkrut.
7. Prihadi (2008:177)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Prihadi yaitu kondisi dimana perusahaan tidak bisa lagi untuk melunasi kewajibannya.
8. Darsono (2005:165)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Darsono yaitu kegagalan perusahaan dimana menjalankan operasi perusahaan untuk menghasilkan laba.
9. Gitman (2012:738)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Gitman Bankruptcy is business failure that occurs when the started value of a firm’s liabilities exceeds the fair market value of its assets
10. Hadi (2008)
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Hadi sering disebut likuidasi perusahaan atau penutupan perusahaan atau insolvabilitas.
11. Wikipedia
Pengertian kebangkrutan berdasarkan Wikipedia yaitu ketidakmampuan yang dinyatakan secara legal oleh individu atau organisasi untuk membayar kreditur mereka.
Faktor Penyebab Kebangkrutan
Ada tiga faktor yang menyebabkan kebangkrutan yang dinyatakan oleh Sartono (1994), yaitu:
- Suatu perusahaan kalau tidak bisa memenuhi kewajibannya yang akan jatuh tempo tetapi asset perusahaan nilainnya lebih tinggi daripada hutangnya, lantaran perusahaan menghadapi technically insolvent.
- Apabila nilai asset perusahan lebih kecil daripada nilai hutang perusahaan lantaran menghadapi legally insolvent.
- Perusahaan yang menghadapi kebangkrutan kalau tidak sanggup membayar utangnya dan oleh pengadilan dinyatakan pailit.
Menurut Reny (2011: 28), ada beberapa faktor yang menyebabkan kebangkrutan secara umum, diantaranya adalah:
- Faktor Ekonomi: Dalam bidang ekonomi yaitu tanda-tanda inflasi dan deflasi dalam harga barang dan jasa, kebijakan keuangan, suku bunga dan devaluasi uang dalam keterkaitannya dengan uang luar negeri dan juga neraca pembayaran, surplus dalam hubungannya dengan perdagangan luar negeri.
- Faktor Sosial: Pengaruh faktor sosial terhadap kebangkrutan lebih pada perubahan gaya hidup masyarakat yang menghipnotis ajakan pada produk dan jasa ataupun cara perusahaan bekerjasama dengan karyawan.
- Faktor Teknologi: Menggunakan teknologi gosip bisa menyebabkan biaya yang harus ditanggung perusahana menjadi tinggi terutama untuk maintanance dan implementasi yang tidak direncanakan, sistemnya tidak terpadu dan manajer user kurang profesional.
- Faktor Pemerintah: Pemerintah yang memiliki kebijakan terhadap pencabutan subsidi pada perusahaan dan industri, dikenakan tarif eksport dan impor barang yang berubah, kebijakan undang-undang gres untuk perbankan atau tenanga kerja dan lain-lain.
- Faktor Pelanggan: Suatu perusahan wajib mengidentifikasikan sifat konsumen, supaya terhindar dari kehilangan konsumen, dan juga terciptanya peluang baru, menemukan konsumen gres dan menghindari penurunan penjualan dan mencegah konsumen berpaling ke pesaing.
- Faktor Pemasok: Perusahaan dan pemasok haruslah bekerja sama dengan baik dikarenakan kekuatan pemasok untuk menaikkan harga dan mengurangi keuntngan pembeli tergantung dari seberapa besar pemasok bekerjasama dengan perdagangan bebas.
- Faktro Pesaing: Jika suatu produk pesaing lebih diterima oleh masyarakat, maka perusahaan akan kehilangan konsumen dan hal ini akan berakibat turunnya pendapatan perusahaan, untuk itu persaingan jangan dilupakan.
Indikator Kebangkrutan
Dalam perusahaan kalau akan terjadi kebangkrutan sanggup diprediksi dengan adanya indikator. Menurut Hanafi (2003: 264) Indikator tersebut adalah:
- Analisis arus kas untuk dikala ini atau masa mendatang
- Analisis taktik perusahaan, yaitu analisis yang berfokus pada persaingan yang dihadapi oleh perusahaan.
- Struktur biaya relatif terhadap pesaingnya.
- Kualitas manajemennya
- Kemampuan manajeman untuk mengendalikan biaya.
Menurut Fahkrurozie (2007:18), kebangkrutan perusahaan sanggup ditemukan beberapa tanda atau indikator manajerial dan operasional, seperti:
- Indikator Lingkungan Bisnis
Pertumbungan ekonomi yang rendah bisa jadi indikator yang penting pada lemahnya peluang bisnis, terlebih lagi kalau di dikala yang sama banyak perusahana gres yang masuk pasar. Besarnya perusahan tertentu bisa jadi lantaran mengecilnya perusahaan lain. - Indikator Internal
Jika administrasi tidak bisa melaksanakan asumsi bisnis dengan alat analisa apapun yang dipakai, sehingga administrasi kesulitan menyebarkan perilaku proaktif. Lebih cenderung bersikap reaktif dan lantaran hal tersebut biasanya terlambat mengatisipasi perubahan. - Indikator Kombinasi
Sering terjadi perusahaan gulung tikar dikarenakan interaksi bahaya yang berasal dari lingkungan bisnis dan kelemahan yang asalnya dari lingkungan perusahaan itu sendiri. Jika hal ini disebabkan oleh keduanya, maka akan membawa akhir yang lebih kompleks dibanding disebabkan oleh salah satu saja.
Demikianlah telah dijelaskan wacana 11 Pengertian Kebangkrutan, Faktor Penyebab dan Indikatornya. Semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung, jangan lupa untuk membaca artikel kami lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id