√ Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas Dan Volume Zat Padat
Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volume Zat Padat – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan ihwal pemuaian panjang. Yang mencakup pengertian pemuaian panjang, rumus pemuaian panjang, luas, volume zat padat yang dibahas dengan lengkap dan ringan. Agar lebih detailny silakan simak ulasan dibawah ini.
Daftar Isi
Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volume Zat Padat
Mari kita bahas pengertiannya dulu dengan secama.
Pengertian Pemuaian Zat Padat
Alat yang digunakan dalam menyelediki suatu pemuaian zat pada disebut denga Muschen Broek. Dalam sebuah percobaan yang dilakukan mengatakan kalau hampir seluruh benda pada apabila dipanaskan akan mengalami perubahan panjang, luas dan volume.
Zat padat yaitu suatu zat yang mempunyai partikel-partikel yang saling berdekatan dan teratur. Apabila dipanaskan, partikelnya akan bergetar dan saling menjauh. Yang menjadikan ukurannya zat padat menjadi besar yang disebut dengan pemuaian. Sebaliknya apabila didinginkan partikel-partikelnya akan saling mendekat, dan menjadikan ukuran zat pada mengecil yang disebut dengan menyusut. Umumnya zat padat ini dipanaskan akan memuai.
Faktor yang menjadi efek pemuaian yaitu sebagai berikut:
- Panjang Benda: Semakin panjang ukuran dari benda padat yang dipanaskan, maka semakin besar juga pemuaiannya. Seperti, suatu batang besi yang panjangnya 1 m sebelum dipanaskan akan memuai menjadi dua kali lipat dari pemuaian batang besi lainnya yang panjangnya 0,5 m sebelum dipanaskan.
- Besarnya Perubahan Suhu: Semakin besar perubahan suhu yang dialami oleh sebuah benda antara sebelum dan setelah dipanaskan, maka semakin besar pula pemuaiannya. Seperti adanya dua batang besi, yakni batang besi A mempunyai panjang 1 m yang suhu awalnya 30oC dipanaskan sampai suhu 100oC, lalu besi B mempunyai panjang 1 m dengan suhu awal 30oC dipanaskan sampai suhu 80oC. Maka setelah dipanaskan pemuaian panjang besi A lebih besar dari besi B, lantaran besi A mengalami perubahan suhu sebesar 70oC, dan besi B mengalami perubahan suhunya sebesar 50oC.
- Jenis Zat Padatnya: Seperti alumunium, pemuaian pada alumunium lebih besar daripada baja dan tembaga. Hal ini artinya pertambahan panjang alumunium lebih besar daripaa tembaga dan baja. Contohnya apabila panjang alumunium sebelum dipanaskan 1 meter, dan setelah dipanaskan 1oC bertambah 0,000026 meter, kalau panjang tembaga sebelum dipanaskan 1 dan setelah dipanaskan 1oC bertambah 0,000011 meter. Angka bertambah panjang untuk masing-masing 1 meter materi dengan kenaikan suhu 1oC disebut dengan koefisien muai panjang. Lambang koefisien muai panjang α (disebut alpha) dan satuannya meter per derajat Celcius (m/oC).
Besarnya koefisien muai panjang pada beberapa zat sanggup dilihat pada tabel berikut ini:
Besarnya muai panjang disuatu materi padat sanggup dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:
L = LO { 1 + α (t2 – t1)}
Keterangan:
L = Panjang setelah pemanasan atau pendinginan (m) atau (cm)
L0 = Panjang awal (m) atau (cm)
α = Koefisien muai panjang (m/oC)
t1 = Suhu mula-mula (OC)
t2 = Suhu tamat (oC)
Proses Pemuaian Luas Pada Zat Padat
Seperti halnya pada pemuaian panjang pada suatu zat padat, semua zat pada apabila dipanaskan akan mengalami pemuaian luas. Akan tetapi koefisien muai luas zat pada sama dengan dua (2) kali koefisien muai panjang zat padat tersebut.
Besar muai luas di sebuah zat materi padat sanggup dinyatakan dengan rumus atau persamaan sebagai berikut:
A = A0 { 1 + β (t2 – t1)}
Keterangan:
A = Luas setelah pemanasan atau pendinginan (m2) atau (cm2)
A0 = Luas awal (m2) atau (cm2)
β = Koefisien muai luas (oC)
t2 = Suhu mula-mula (oC)
t1 = Suhu tamat (oC)
Dengan syarat β = 2 α
Proses Pemuaian Volume Pada Zat Padat
Contoh insiden pemuaian terjadi pada ketika menutup pintu, daun pintu tidak sanggup menutup rapat pada kusen pintunya. Begitu juga ketika menutupkan jendela, beling jendela tidak pas pada ketika ditutupkan ke bingkainya. Peristiwa tersebut disebabkan lantaran daun pintu dan jendela beling memuai, menjadikan susah dimasukkan pada tempatny. Pemuaian menyerupai ini terjadi alasannya yaitu lantaran terdapatnya penambahan pada semua bagiannya pada dimensi panjang, lebar, dan tebal yang disebut dengan pemuaian volume atau pemuaian ruang.
Bola besi sebelum dipanaskan sanggup memasuk gelang logam. Setelah bolanya dipanaskan bola tidak masuk ke dalam gelang. Kejadian tersebut menjadi petunjuk bahwa terdapat pemuaian pada bola yang bentuk volumenya memuai. Pemuaian volume atau muai ruang ini terjadi lantaran efek oleh koefisien muai ruang, yakni angka yang menyatakan pertambahan masing-masing satuan volume apabila suhu dinaikkan.
Besarnya muai luas di suatu materi sanggup dirumuskan dengan persamaan sebagai berikut:
V =V0 { 1 + γ (t2 – t1) }
Keterangan:
V = Volume setelah pemanasan atau pendinginan (m3) atau (cm3)
V0 = Volume awal (m3) atau (cm3)
γ = Koefisien muai volume ( /oC)
t1 = Suhu mula-mula (oC)
t2 = Suhu tamat (oC)
Dengan catatan:
γ = 3 α
Demikianlah telah dijelaskan ihwal Pengertian Pemuaian Panjang, Rumus, Luas dan Volume Zat Padat, biar sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih telah berkunjung dan jangan lupa untuk membaca artikel lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id