√ Pengertian Pola Kalimat, Unsur Dan Contohnya
Pengertian Pola Kalimat, Unsur dan Contohnya – Kalimat yaitu suatu bahasa yang merupakan kesatuan pikiran atau kesatuan kata-kata yang berkaitan satu sama lain. Dalam bahasa tulis, kalimat diawali aksara kapital dan diakhiri dengan titik, tanda seru atau tanda tanya. Kesatuan kata-kata dalam kalimat mempunyai tugas atau fungsi yang berbeda-beda. Karena fungsinya berbeda-beda maka dinamakan unsur-unsur kali kalimat yang menjadi pembangun utama.
Kalimat-kalimat yang kita gunakan sanggup dikembalikan ke dalam bentuk kalimat dasar yang sangat terbatas. Dengan kata lain, semua kalimata yaag kita gunakan berasal dari beberapa pola kalimat dasar saja. Kalimat dasar dikembangkan menurut kaidah yang berlaku. Sebelumnya pengertian kalimat dasar yaitu kalimat yang berisi gosip pokok dalam struktur inti, belum mengalami perubahan dan pengembangan. Untuk berbagi kalimat dasar, maka terciptalah pola kalimat yang mengatur kaidah penulisan kalimat. Pola kalimat yang digunakan dengan memakai kalimat dasar kemudian ditambahkan unsur-unsur kalimat lainnya.
Unsur-unsur kalimat yang membentuk sebuah kalimat tersebut antara lain :
1) Subjek (S)
Subjek (S) yaitu pelaku atau orang yang melaksanakan acara tertentu, sebagai penunjuk pelaku yang melaksanakan atau terlibat dalam suatu pekerjaan. Subjek pada umumnya berupa kata benda, menyerupai orang, binatang, tumbuhan, dan benda. Misalnya : Agus, Ani, Rizka, Saya, Dia, gajah, tikus, kelinci, ibu, adik, sekolah, masjid, dan sebagainya.
2) Predikat (P)
Predikat yaitu unur kalimat menyatakan acara yang sedang dilakukan oleh unsur Subjek dalam sebuah kalimat. Predikat biasanya terdiri dari kata-kata kerja. Misalnya : Mencuci, memasak, menjahit, memekan, menggambar, menyanyi.
3) Objek (O)
Objek yaitu sesuatu yang dikenai tindakan oleh Subjek melalui predikat, sanggup dikatakan objek yaitu sebagai korban dari tindakan subjek. Objek terdiri dari kata benda. Misalnya, ibu, mereka, baju, burung, buku, kursi, tangga, mereka dan lainnya.
4) Keterangan (K)
Keterangan menjelaskan bagimana, dimana, kapan kejadian yang dinyatakan dalam kalimat terjadi. Keterangan dalam kalimat berfungsi sebagai penambah atau embel-embel saja, sanggup diletakkan di depan maupun di belakang kalimat. Keterangan dalam kalimat sanggup berupa :
a) Keterangan waktu : nanti malam, kemarin, bulan alu, tiga hari yang lalu, tahun depan, jam delapan pagi, pada animo dingin, dan lain-lain.
b) Keterangan daerah : di taman, di pesta, di kelas, di kamar, di warung, di jalan, di mobil, dan lain-lain.
c) Keterangan alat : mengendarai mobil, dengan sepeda, memakai pisau, memakai sabit, memakai sapu, dan lain-lain.
d) Keterangan cara : dengan lesu, dengan ceria, dengan serius, dengan jalan, dengan cepat, angat lambat, diam-diam, dan lain-lain.
e) Keterangan tujuan : supaya pandai, semoga sehat, supaya bersih, semoga lulus ujian, supaya lekas sembuh, dan lain-lain.
f) Keterangan penyerta : bersama keluarganya, beserta suaminya, dengan kakaknya, ditemain sahabatnya, dan lain-lain.
5) Pelengkap (Pel)
Pelengkap yaitu unsur kalimat yang melengkapi unusr-unsur lainnya, untuk menambahkan atau menjelaskan arti atau keterangan. Pelengkap dalam sebuah kalimat fungsinya sama dengan Objek (O), tetapi yang membedakan yaitu embel-embel tidak sanggup dijadikan atau dirubah menjadi Subjek (S) dalam kalimat pasif. Pelengkap biasanya terletak sehabis predikat atau sehabis objek. Misalnya : anak yang berambut panjang itu menciptakan camilan anggun di dapur. Saya membeli pensil gres di toko buku.
Pola Kalimat
Pada umumnya kalimat Bahasa Indonesia mempunyai 8 pola kalimat yang sanggup dikembangkan. Berikut ini yaitu pembahasannya
1. Berpola S-P
Kalimat ini mempunyai unsur subjek dan predikat. Predikat yang digunakan sanggup berupa kata kerja, kata benda, kata sifat.
Contoh :
Ani sedang memasak.
S: Ani
P (Verbal): sedang memasak
Penjelasan : Ani yaitu subjek yang melaksanakan pekerjaan memasak, sedangkan memasak yaitu pekerjaan yang sedang dilakukan. Predikat diatas termasuk predikat kata kerja.
2. Berpola S-P-O
Kalimat tipe ini mempunyai unsur subjek, predikat, dan objek berupa nomina atau frasa nomina.
Contoh :
Kariza memasak roti.
S: Kariza
P: memasak
O: roti
Ayah mencuci mobil.
S: Ayah
P: mencuci
O: mobil
Penjelasan : Yang menjadi subjek yaitu ayah, pekerjaan yang dilakukan yaitu mencuci (predikat), yang dicuci atau dikenai pekerjaan yaitu kendaraan beroda empat (objek).
3. Berpola S- P- Pel
Terdiri dari unsur subjek dan predikat serta ditambah dengan adanya pelengkap. Biasanya embel-embel berupa kata sifat.
Contoh :
Saya minum yang dingin
S: Saya
P: minum
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Saya sebagai subjek, melaksanakan acara minum sebagai predikat. Dan yang diminum yaitu minuman yang hambar sebagai unsur penjelas dengan memakai kata sifat dingin.
style="display:inline-block;width:336px;height:280px"
data-ad-client="ca-pub-9290406911233137"
data-ad-slot="2698768695">
4. Berpola S-P-O-Pel
Contoh :
Dia makan nasi yang dingin
S: Dia
P: makan
O: nasi
Pel: yang dingin
Penjelasan :
Dia sebagai subjek, makan merupakan acara predikat, nasi yaitu objek yang dimakan, yang hambar yaitu penjelas dari nasi yang menjadi objek.
Ibunya mencuci piring yang kotor.
S: Ibunya
P: mencuci
O: piring
Pel: yang kotor
Penjelasan :
Subjeknya yaitu (ibunya), melaksanakan acara mencuci (predikat), yang dicuci yaitu piring (objek yang menjadi korban). Yang kotor yaitu penjelas dari kondisi piring.
5. Berpola S- P – K
Contoh :
Ibu tiba dari Surabaya.
S: Ibu
P: datang
K: dari Surabaya
Saya makan dengan santai.
S: Saya
P: makan
K: dengan santai
Penjelasan :
Saya (subjek) melaksanakan pekerjaan, pekerjaan yang dilakukan saya yaitu makan (predikat). Keterangan yang digunakan yaitu dengan santai merupakan keterangan cara ketika si subjek melaksanakan pekerjaan makan.
6. Berpola S-P- O- K
Contoh :
Kami mendorong meja ke dalam kelas.
S: Kami
P: mendorong
O: meja
K: ke dalam kelas
Nenek membeli bubur tadi pagi.
S P O K
Penjelasan :
Nenek menjadi subjek sebab melaksanakan pekerjaan yaitu membeli (predikat). Yang dibeli nenek yaitu bubur (objek), keterangan waktunya yaitu tadi pagi.
7. Berpola S-P-Pel- K
Contoh :
Saya meminum yang panas dengan santai.
S P Pel K
Penjelasan :
Subjeknya yaitu saya, melaksanakan pekerjaan meminum (predikat). Yang dikenai pekerjaan atau yang diminum yaitu yang panas (pelengkap). Dengan santai yaitu keterangan cara meminum.
8. Berpola S- P- O-Pel- K
Contoh :
Dinda mengirimi surat cinta setiap bulan.
S P O Pel K
Penjelasan :
Dinda menjadi subjek yaitu yang melaksanakan pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan yaitu mengirim (predikat). Yang dikirim yaitu surat (objek) , cinta yaitu embel-embel dari kata sifat jenis surat. Setiap bulan yaitu keterangan waktu.
Kakek makan nasi yang hambar dengan lahap.
S P O Pel K
Penjelasan :
Kakek melaksanakan pekerjaan jadi ia yaitu subjek. pekerjaan yang dilakukan yaitu makan (predikat), yang dikenai pekerjaan yaitu nasi (objek). Nasi dalam keadaan yang hambar sebagai (pelengkap) dan dilakukan dengan lahap (keterangan cara).
Sumber :
http://www.kelasindonesia.com/2015/02/definisi-dan-contoh-kalimat-spok-yang-benar.html
Baca Juga:
- Jenis Pergeseran Makna dan Penjelasannya Masing-Masing
- Berbagai Contoh Kalimat Sinonim dan Antonim Lengkap
- Berbagai Contoh Kalimat Perintah Ajakan, Larangan, dan Permohonan
- Pengertian, Ciri Kalimat Perintah, dan Jenis-Jenisnya
- Definisi, Ciri, & Contoh Kalimat Tanya (Lengkap)
Sumber https://www.kakakpintar.id