√ Tekanan Udara : Pengertian, Rumus Dan Referensi Soalnya Lengkap
Pengertian Tekanan Udara, Rumus dan Contoh Soal Tekanan Udara
Daftar Isi :
Artikel kali ini akan hadir dengan pembahasan mengenai klarifikasi perihal tekanan udara serta rumus tekanan udara, satuan udara, alat pengukur udara, rumus tekanan hidroastis, alat untuk mengatur tekanan ban, konversi satuan tekanan dan juga tekanan atmosfer.
Pengertian Tekanan udara
Saat seseorang mendaki gunung, mengapa orang tersebut mengalami kondisi kekurangan oksigen pada ketinggian tertentu? Tahu kah anda bahwa lapisan pada udara yang menyelimuti bumi kita ini bentuknya berlapis-lapis? Lapisan udara yang ada di permukanaan bumi ini lebih rapat jikalau dibandingkan dengan lapisan yang ada di atasnya. Sehingga sudah terjawab bukan, mengapa pendaki gunung sering mengalami kekurangan oksigen dikala berada pada ketinggian tertentu.
Karena semakin tinggi letak suatu tempat, keraparan atau massa jenis udara juga semakin kecil sehingga jumlah oksigen dalam udara juga semakin sedikit.
Tekanan udara yang terjadi pada tempat A lebih besar jikalau dibanding dengan tekanan udara yang berada di tempat B. Hal ini disebabkan lantaran letak tempat A terhadap permukaan atmosfer (daerah D) lebih jauh jikalau dibandingkan dengan B. Sehingga semakin ke atas tekanan udara akan menjadi semakin kecil.
Setiap kenaikan 100 m maka tekanan udara akan mulai berkurang menjadi 1cmHg. Bilangan gradient barometik, yaitu bilangan yang menyatakan penurunan tekanan usara di tiap kenaikan 100 m. dengan gradient barometik, tinggi suatu tempat terhadap permukaan bahari juga sanggup ditentutukan.
Mula-mula tekanan udara akan diukur oleh Torricelli (1608 – 1647), yakni memakai pipa beling yang panjang dengan salah satu ujung yang menutup. Pipa tersebut diberi nama pipa Torricelli. Pada mulanya pipa tersebut diisi dengan air raksa sampai penuh, lalu tutup ujung pipa tersebut memakai jari lalu balik dan celupkan pada ember yang berisikan raksa. Lalu lepaskan jari anda.
Setelah dilepaskan, sanggup dilihat jikalau permukaan raksa yang terdapat di dalam pipa turun sedikit sehingga di atas raksa yang berada di dalam pipa terdapat ruang hampa yang biasa disebut denga ruang hampa Torricellu. Raksa yang berada di dalam pipa ini tidak turun seluruhnya, lantaran ada udara luar yang menekan permukaan raksa yang ada di dalam bejana.
Dalam aturan utama hidrostatika, tekanan yang terjadi pada udara di atas permukaan raksa yang berada di dalam ember sama dengan tekanan raksa yang ada di dalam pipa. Sehingga tekanan udara = tekanan raksa di dalam pipa setinggi h = h cmHg.
Rumus dan Satuan Tekanan Udara
Jika percobaa yang dilakukan di atas permukaan bahari bisa menghasilkan nilai h = 766. Maka tekanan udara yang berada di atas permukaan bahari disebut sebagai satu atmosfer.
1 atm = 76 cmHg
Karena massa jenis raksa = 13,6 g/cm3 = 13.600 kg/m3 maka
1 atm = 0,76 m ×13.600 kg/m3 × 9,8 m/s2
= 101.292,8 N/m2 = 101.300 N/m2 (pembulatan)
= 101.300 Pa
1 Pa = 1 N/m2
Untuk tekanan udara yang besar dipakai satuan bar.
1 Bar = 105 Pa = 105 N/m2
Jadi, 1 atm = 1,013 kafe = 1.013 mbar (milibar).
Contoh Soal Tekanan Udara
Seorang pendaki mendaki sebuah gunung sampai puncaknya. Jika perilaku barometer raksa di puncak tersebut 55 cmHg, berapa ketinggian gunung yang didaki?
Jawaban:
Jika diketahui nila:
Tekanan udara = 55 cmHg
Ditanya:
Tinggi gunung itu terhadap permukaan bahari = …?
Jawab:
Turunnya tekanan udara = 76 – 55 = 21 cmHg
Tinggi gunung = 21 x 100
= 2.100 m
Jadi, tinggi gunung tersebut yaitu 2.100 m di atas permukaan laut.
Alat untuk Mengukur Tekanan Udara
Apakah anda masih ingat dengan alat yang dipakai untuk mengukur tekanan udara? Barometer yang sering dipakai memiliki 2 macam yakni barometer logam (aneroid) dan barometer raksa. Barometer yang biasa dipakai untuk memilih ketinggian suatu tempat ini biasanya disebut dengan altimeter.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com