√ Pertumbuhan Dan Perkembangan Pada Hewan
Konten [Tampil]
Assalamu'alaikum Wr. Wb. Selamat tiba di blog . Senang sekali rasanya kali ini sanggup kami bagikan materi Biologi : Pertumbuhan dan Perkembangan. Kali ini, kita akan membahas Pertumbuhan dan Perkembangan pada Hewan. Mari kita bahasa selengkapnya..
Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Hewan
Pertumbuhan dan perkembangan pada binatang terjadi di seluruh bab tubuh, berbeda dengan flora yang terjadi hanya pada bab tertentu saja, yaitu di tempat meristem. Pertumbuhan dan perkembangan pada binatang diawali semenjak terbentuknya zigot dari proses pembuahan dan terus terjadi hingga binatang mencapai usia dewasa.
Dengan demikian pertumbuhan dan perkembangan pada binatang sanggup dibagi menjadi dua fase yaitu fase embrionik dan fase pascaembrionik.
Fase embrionik adalah pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari zigot hingga terbentuknya embrio sebelum lahir atau menetas. Sedangkan fase pascaembrionik merupakan pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai semenjak lahir atau menetas hingga binatang itu dewasa.
1. Fase Embrionik
Zigot terbentuk dari hasil pertemuan ovum dengan sperma (terjadi pembuahan/fertilisasi). Kemudian zigot mengalami pertumbuhan dan perkembangan dalam beberapa tahap, yaitu pembelahan zigot, tahap morula, blastula, gastrula, dan organogenesis.
a. Pembelahan zigot terjadi secara mitosis, yaitu dari satu sel menjadi dua sel, dua sel menjadi empat sel, empat sel menjadi delapan sel, delapan sel menjadi enam belas sel, dan seterusnya hingga tiga puluh dua sel. Sekumpulan sel yang terbentuk tersusun mirip buah anggur dan disebut sebagai morula. Pembelahan terus berlanjut sehingga terbentuk rongga di bab dalam yang disebut blastosol. Fase ini disebut fase blastula.
b. Gastrula, merupakan hasil pertumbuhan dan perkembangan blastula yang ditandai dengan terbentuknya 3 lapisan embrionik, yaitu lapisan bab luar (ektoderm), lapisan bab tengah (mesoderm), dan lapisan bab dalam (endoderm). Ketiga lapisan ini nantinya akan bermetamorfosis banyak sekali organ. Proses pembentukan gastrula ini disebut gastrulasi.
c. Organogenesis, merupakan proses pembentukan banyak sekali organ badan yang berkembang dari tiga lapisan ketika proses gastrulasi.
Organ yang terbentuk dari ketiga lapisan ini ialah sebagai berikut.
1) Lapisan ektoderm, bermetamorfosis rambut, kulit, sistem saraf, dan indra.
2) Lapisan mesoderm, bermetamorfosis otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, bermetamorfosis alat pencernaan dan alat pernapasan.
2) Lapisan mesoderm, bermetamorfosis otot, rangka, alat reproduksi, alat peredaran darah, dan alat ekskresi.
3) Lapisan endoderm, bermetamorfosis alat pencernaan dan alat pernapasan.
1. Fase Pascambrionik
Pertumbuhan pascaembrionik dimulai ketika binatang lahir atau menetas. Semua anggota badan mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Namun demikian kecepatan pertumbuhan dan perkembangan antara bab badan yang satu dengan bab badan yang lain tidak sama. Pertumbuhan ini tidak berlangsung terus-menerus, melainkan berhenti sehabis mencapai usia tertentu.
Perkembangan dimulai ketika alat kelamin telah bisa memproduksi sel-sel gamet. Pada insan perkembangan ini ditandai dengan munculnya sifat-sifat kelamin sekunder. Tanda kelamin sekunder pada laki-laki berupa tumbuhnya rambut pada bab badan tertentu, bunyi besar, tumbuhnya jakun, dan otot-otot badan lebih kekar. Tanda kelamin sekunder pada perempuan ditandai dengan membesarnya payudara, tumbuhnya rambut pada bab badan tertentu, dan membesarnya pinggul.
Metamorfosis dan Metagenesis
Beberapa jenis binatang mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis binatang yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis ialah kejadian perubahan bentuk badan secara sedikit demi sedikit yang dimulai dari larva hingga dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Contoh binatang amfibi yang mengalami metamorfosis ialah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali semenjak terbentuk zigot. Zigot kemudian bermetamorfosis embrio. Satu ahad kemudian, terbentuklah larva yang sering kau sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, kemudian menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora.
Beberapa jenis binatang mengalami metamorfosis dalam pertumbuhan dan perkembangannya. Beberapa jenis binatang yang lain mengalami metagenesis. Selain pada hewan, metagenesis juga terjadi pada tumbuhan.
1. Metamorfosis
Pada beberapa jenis hewan, dalam pertumbuhan dan perkembanganya mengalami proses metamorfosis. Metamorfosis ialah kejadian perubahan bentuk badan secara sedikit demi sedikit yang dimulai dari larva hingga dewasa. Metamorfosis terjadi pada serangga dan amfibi. Contoh binatang amfibi yang mengalami metamorfosis ialah katak. Pertumbuhan dan perkembangan katak diawali semenjak terbentuk zigot. Zigot kemudian bermetamorfosis embrio. Satu ahad kemudian, terbentuklah larva yang sering kau sebut kecebong/berudu. Awalnya kecebong bernapas dengan tiga insang luar, tetapi kemudian berganti menjadi insang dalam. Beberapa waktu kemudian terbentuk tutup insang dan kaki belakang. Setelah berumur tiga bulan, berudu mengalami metamorfosis yang ditandai terbentuknya paru-paru dan empat kaki, hilangnya insang dan ekor, kemudian menjadi bentuk katak. Sifat berudu berbeda dengan sifat katak. Berudu hidup di air sebagai herbivora, sedangkan katak hidup di darat bersifat karnivora.
Serangga yang gres menetas berwujud larva. Beberapa jenis serangga mirip kupu-kupu dan capung, bentuk larva jauh berbeda dengan bentuk dewasa. Larva kupu-kupu yang disebut ulat mempunyai lisan tipe pengunyah, sedangkan kupu-kupu mempunyai lisan tipe penghisap. Larva capung hidup di air, sedangkan capung remaja hidup di darat dan sanggup terbang. Namun demikian beberapa jenis serangga mempunyai bentuk yang hampir sama ketika gres menetas dengan ketika dewasa. Contohnya ialah belalang, kecoa, dan jangkrik. Berdasarkan prosesnya, metamorfosis serangga sanggup dibedakan menjadi dua, yaitu metamorfosis tepat dan metamorfosis tidak sempurna.
a. Metamorfosis Sempurna
Metamorfosis tepat ditandai dengan adanya fase yang disebut pupa atau kepompong. Bentuk larva dengan serangga remaja jauh berbeda. Tahapan dalam metamorfosis tepat ialah sebagai berikut. telur → larva pupa (kepompong) remaja (imago) Telur menetas menjadi larva. Larva tidak mempunyai sayap dan gejala sayap juga belum ada. Ketika berupa larva, serangga sangat aktif makan. Larva kemudian mengalami perubahan bentuk menjadi kepompong. Larva ada yang pribadi menciptakan pupa, tetapi ada juga yang lebih dulu menciptakan pelindung dari daun yang dilipat, tanah atau pasir yang halus, sayatan kayu yang halus, dan materi lainnya. Tempat sumbangan di sekeliling pupa disebut kepompong atau kokon. Pada tahap pupa, serangga tidak aktif makan, walaupun proses metabolisme tetap berlangsung. Setelah melewati tahap pupa, serangga akan menjadi remaja (imago).
Metamorfosa tepat pada lalat |
Serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna, bentuk serangga yang gres menetas (nimfa) tidak jauh berbeda dengan bentuk serangga remaja (imago). Perbedaan yang mencolok ialah nimfa tidak mempunyai sayap. Sayap akan tumbuh secara sedikit demi sedikit sehingga ibarat bentuk dewasa. Secara umum nimfa dan serangga remaja mempunyai sifat yang sama. Contohnya pada jangkrik dan belalang. Urutan daur hidup serangga yang mengalami metamorfosis tidak tepat ialah sebagai berikut.
Metamorfosa tidak tepat pada belalang |
2. Metagenesis
Beberapa jenis binatang dan flora ada yang mengalami proses metagenesis. Metagenesis ialah proses pergiliran hidup yaitu antara fase secual dan asecual. Hewan dan flora yang mengalami metagenesis akan mengalami dua fase kehidupan, yaitu fase kehidupan yang bereproduksi secara secual dan fase kehidupan yang bereproduksi secara asecual.
Metagenesis pada flora sanggup diamati dengan terang pada flora tak berbiji (paku dan lumut). Pada flora tersebut, pembentukan gamet jantan berlangsung di dalam antheridium dan gamet betina di dalam arkegonium. Jika gamet jantan membuahi gamet betina, maka akan terbentuk zigot. Zigot tumbuh menjadi individu yang menghasilkan spora. Generasi ini disebut fase vegetatif (asecual) atau sporofit. Spora yang jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi individu gres yang menghasilkan gamet. Karena menghasilkan gamet, maka generasi ini disebut fase generatif (secual) atau gametofit. Demikian seterusnya terjadi pergiliran keturunan antara fase gametofit dan sporofit. Tumbuhan lumut yang sering kau jumpai merupakan fase gametofit. Sedangkan flora paku yang kau lihat sehari-hari merupakan fase sporofit. Pergiliran keturunan antara fase sporofit dan gametofit itulah yang disebut metagenesis. Beberapa binatang tingkat rendah juga mengalami metagenesis, misalnya Obelia dan Aurelia. Perhatikan metagenesis ubur-ubur (Aurelia), dari gambar itu tampak terang bahwa ubur-ubur (Aurelia) mempunyai dua jenis kehidupan yaitu kehidupan ketika melekat (polip) dan kehidupan bergerak bebas (medusa).
Metagenesis pada flora paku |
Metagenesis pada ubur-ubur |