√ Begini 4 Cara Ampuh Untuk Mengamankan Database-Mu!
Teknologi.id – Menurut penelitian oleh Ponemon Institute, 54% perusahaan yang disurvei percaya bahwa diharapkan waktu antara 10 bulan sampai dua tahun bagi perusahaan untuk pulih dari kerusakan reputasi yang disebabkan oleh pelanggaran data. Selain kehilangan serpihan yang baik dari basis pelanggan mereka, bisnis yang mengalami pelanggaran data harus berurusan dengan denda dari tubuh pengawas. Sederhananya, mengalami pelanggaran data yaitu urusan yang mahal dan harus dihindari di semua biaya.
Karena kompleksitas dan kepekaan informasi yang kau simpan terus meningkat seiring dengan waktu, demikian pula kelicikan dan keuletan taktik pelanggaran data oleh para peretas. Ini berarti bahwa keamanan database dihentikan dianggap sebagai hal yang sepele.
Berikut ini yaitu empat cara untuk mengamankan Database-mu.
4 Cara untuk Mengamankan Database
1. Database Security Software
Wajib untuk mengetahui setiap aspek dari database-mu, mulai dari siapa yang mengakses apa sampai seberapa baik kinerjanya. Dengan Database Security Software, menjadi sangat gampang untuk memantau database tersebut sembari mengidentifikasi apa pun yang mungkin keliru. Seandainya Software mendeteksi celah di sistem keamananmu, itu akan meningkatkan kecepatan respons insidenmu sambil mencegah konsekuensi yang parah.
Software ini juga akan membantu kau dalam administrasi akses. Jika kau mengizinkan siapa saja untuk mengakses serpihan mana pun dari database-mu, kau akan meningkatkan titik kanal dari mana peretas sanggup memperoleh akses. Sebagai gantinya, akan lebih baik bila kau hanya memperlihatkan kanal istimewa kepada orang sambil menutup serpihan mana pun dari basis data yang tidak lagi digunakan.
2. Membedakan antara Data Sensitif dan Non-Sensitif
Cara untuk mengamankan database berikutnya yaitu dengan membedakan antara data sensitif dan non-sensitif.
Tidak semua data yang disimpan di databasememiliki jenis sensitivitas yang sama. Akibatnya, tidak masuk logika untuk berinvestasi terlalu banyak dalam keamanan data yang tidak sensitif, meskipun masih perlu diamankan. Ambil inventaris datamu dan tentukan di mana kau akan menyimpannya.
Ini yaitu langkah awal untuk memilih solusi terbaik untuk mengamankan data. Memiliki inventaris data yang rumit sanggup sangat membantu dalam hal mencadangkannya di cloud. Ini akan memastikan bahwa tidak ada data yang dibiarkan tanpa pengawasan selama periode pencadangan.
Baca juga: Konsep Dasar Database SQLite pada Android
3. Enkripsi Informasi
Jika seorang h4ck3r berhasil menghindari sistem keamananmu dan mendapat kanal ke sistem, kemungkinannya yaitu kawasan pertama yang akan mereka coba kanal yaitu database-mu. Ini berisi bermacam-macam informasi yang tidak hanya sanggup dipakai untuk meminta uang tebusan tetapi juga dijual kepada pesaing. Bagaimana bila mereka tidak sanggup melihat data dalam database?
Mengenkripsi database yaitu cara yang niscaya untuk membatasi kanal ke informasi hanya untuk mereka yang telah diotorisasi. Selama para peretas tidak mempunyai kunci akses, upaya mereka akan sia-sia.
4. Anonimkan Basis Data Non-Produktif Anda
Sebagian besar perusahaan biasanya akan bekerja lembur untuk melindungi database produktif mereka dari ancaman. Tetapi saat tiba ke lingkungan pengujian, beberapa akan cenderung untuk menyalin database orisinil dan menempelnya di lingkungan yang kurang terkontrol dan kurang aman, yang memaparkan data sensitif terhadap banyak sekali bahaya di dunia maya. Anonimisasi yaitu teknik pertolongan data di mana struktur serupa dari database dibuat, tetapi data sensitif diadaptasi untuk melindunginya dari penyalahgunaan.
Kamu sanggup melindungi data sensitif dengan mencampurkannya, mengganti kata-kata atau bahkan mengenkripsi data tersebut. Kuncinya yaitu memastikan bahwa data klien yang sensitif tidak sanggup diambil melalui rekayasa balik apa pun.
Meskipun metode ini akan membantu dalam melestarikan struktur logis dari data, metode ini memastikan bahwa tidak ada data klien yang sensitif di luar lingkungan produksi.
(FN)
Sumber https://teknologi.id