Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Mangga Agrimania, Kandidat Mangga Unggul Nasional

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Festival Indonesian Fruit 2016 sudah berlalu, namun masih ada kesan yang mendalam dengan salah satu penerima pekan raya itu. Dalam pekan raya itu dia memamerkan mangga miliknya yang berukuran cukup besar dengan berat bekisar 1,5-2 kg/biji.


Yang menarik perhatian saya, mangga tersebut mempunyai warna dan bentuk yang menarik hati selera, sehabis dicoba ternyata rasa serta aroma mangga itu cukup menarik dan biji (pelok) yang tipis. H. Urip sang penangkar buah mangga tersebut menamai mangganya dengan sebutan Agrimania.


Setelah Festival Indonesian Fruit 2016 selesai, untuk mengobati rasa penasaran, kami memutuskan untuk berkunjung ke ke rumah beiau. Rasa lelah di perjalanan terobati manakala kami tiba di rumah petani mangga Agrimania H. Urip di Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Sambutan dan keramahan dia menyambut kedatangan kami.


Simak juga Cara Mengombinasikan Beberapa Varietas Mangga Dalam Satu Pohon Dengan Sambung Pucuk (Cleft Grafting)


Menurut dongeng beliau, mangga Agrimania merupakan warisan dari orang tuanya yang ditanam secara vegetatif semenjak tahun 1989 dan mulai berbuah pada berumur 4 tahun. Sedangkan nama Agrimania diambil dari nama perusahaannya Agrimania Flora yang beralamat di Jalan Raya Laranagan-Tugu, Desa Nunuk, Kecamatan Lelea, Indramayu.


Hingga ketika ini, sudah banyak benih mangga agrimania yang dihasilkan, dan sudah menyebar ke banyak sekali tempat baik di Jawa maupun luar Jawa. Tak hanya pohon mangga saja yang ia budidayakan di kebunnya, tapi ada banyak sekali buah lainnya menyerupai salak, pisang, srikaya, kelengkeng, jambu air, pepaya, dan lain sebagainya.


 namun masih ada kesan yang mendalam dengan salah satu penerima pekan raya itu √ Mangga Agrimania, Kandidat Mangga Unggul Nasional


Pohon mangga Agrimania sekali panen bisa menghasilkan buah bekisar 200-300 kg dengan harga jual Rp 50.000/ kg. Harganya bisa dibilang cukup mahal, ternyata H. Urip memperoleh pembanding ketika dia membeli mangga import seharga Rp. 100.000/kg dengan rasa berdasarkan dia tidak seenak mangga di rumah, kenapa mangga di rumah tidak saya komersilkan dengan harga yang lebih terjangkau.


Maka semenjak ketika itu, mangga yang biasanya ketika panen hanya dibagi-bagikan ke tetangga balasannya dijual dipasaran dan laris keras. Untuk mengantisipasi ajakan benih mangga Agrimania, akahirnya H Urip mencoba memperbanyak flora mangganya dengan teknik okulasi, dan dibantu dengan beberapa orang.


Simak juga Cara Budidaya Mangga Dalam Pot Agar Cepat Berbuah



Saat ini H. Urip berkeinginan untuk mendaftarkan mangga Agrimania sebagai varietas unggul baru.



Sumber https://kabartani.com