√ Pengendalian Penyakit Karat Batang Pada Flora Gandum
Kabartani.com – Gandum merupakan salah satu komoditas serealia yang menjadi materi pangan utama di Indonesia. Komoditas ini merupakan sumber protein terpenting dan sumber kalori kedua terpenting sehabis padi bagi masyarakat.
Sebagaimana halnya komoditas pangan utama lainnya, upaya peningkatan produksi gandum juga dihadapkan kepada banyak sekali tantangan, baik dari aspek teknis maupun sosial eknomis. Secara global, penyakit tumbuhan merupakan salah satu tantangan utama dalam produksi gandum.
Timbulnya epidemi penyakit tumbuhan disebabkan oleh kombinasi inokulum, lingkungan yang menguntungkan bagi perkembangan penyakit (iklim, tanah, dan sistem tanam), dan kerentanan tanaman.
Perubahan iklim juga akan menimbulkan tantangan tersendiri yang terkait dengan perubahan suhu dan contoh tanam.
Di antara banyak sekali jenis penyakit yang merusak tumbuhan gandum, penyakit karat yaitu yang paling merugikan dan paling luas penyebarannya, mencakup wilayah tropis dan subtropis. Penyakit karat batang (Puccinia graminis f. sp. tritici) salah satu penyakit penting pertanaman gandum.
Potensi kehilangan hasil jawaban penyakit karat bergantung pada tingkat ketahanan varietas, kondisi cuaca, dan umur tumbuhan pada ketika tertular. Kehilangan hasil terbesar jawaban penyakit karat terjadi apabila penularannya muncul sebelum fase pembentukan malai.
Gejala Penularan
Pustul yang mengandung massa urediospora berwarna gelap cokelat kemerahan dan ditemukan pada kedua sisi permukaan daun, batang, dan malai (Prescott et al. 2012).
Pada batang, uredinia berbentuk memanjang dan berwarna cokelat kemerahan. Terkupasnya jaringan epidermis sangat jelas, nampak pada sisi-sisi uredinia, sehingga permukaan batang terasa kasar.
Pada penularan berat, uredinia menyatu sehingga menutupi jaringan tanaman. Fase telia terjadi pada jaringan yang sama pada fase uredinia dan teliospora lebih kokoh daripada urediospora. Pada fase telia, tidak ada spora yang dilepas.
Perkembangan
P. graminis bersifat macrocyclic dengan lima fase spora yang berbeda, yaitu fase uredinia, telia, basidiospora, spermatia, dan aecia. Infeksi awal biasanya ringan dan berkembang dari urediospora yang terbawa angin. Penyakit ini sanggup berkembang dengan cepat jikalau suhu dan kelembaban mendukung.
Pengendalian
Cara pengendalian penyakit karat batang, yaitu penggunaan varietas tahan, secara kimiawi, dan secara kebijaksanaan daya. Penggunaan varietas tahan yaitu cara pengendalian yang paling efektif dan ramah lingkungan. Jika telah ditemukan varietas tahan karat batang, maka cara pengendalian lainnya relatif tidak diharapkan lagi.
Sejumlah fungisida dilaporkan efektif mengendalikan penyakit karat pada tumbuhan serealia. Namun fungisida tidak dipakai secara luas lantaran harganya mahal, epidemi karat sulit diprediksi, sanggup merusak lingkungan, dan kemungkinan patogen membangun ketahanan terhadap fungisida.
Pengendalian dengan cara kebijaksanaan daya sanggup dilakukan untuk mengurangi intensitas epidemik. Menanam seawal mungkin dan menanam varietas umur genjah membantu menekan patogen untuk menginfeksi. Pengendalian lainnya dengan cara kebijaksanaan daya yaitu eradikasi tumbuhan pembawa sumber inokulum dan eradikasi inang alternatif.
Simak juga Pengendalian Hama Wereng Batang Cokelat
Demikian gosip mengenai Pengendalian Penyakit Karat Batang Pada Tanaman Gandum, biar gosip ini bermanfaat bagi teman tani sekalian. Terima kasih.
Sumber https://kabartani.com