Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Penyebab Dan Pengendalian Penyakit Layu Kuman Pada Tanaman Pisang

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Penyakit layu kuman pada tumbuhan pisang telah menjadi duduk perkara nasional lantaran penyakit ini telah tersebar luas dan banyak merusak tumbuhan pisang di Indonesia dan belum berhasil dikendalikan. Penyakit layu ini disebabkan oleh: Cendawan Fusarium oxysporum if.sp. cubense; dan Bakteri Ralstonia solanacearum.


Sifat Patogen: Merupakan patogen tular tanah dan sanggup bertahan usang dalam tanah tanpa ada tumbuhan pisang. Sekali tanah terinfeksi oleh patogen ini, patogen sanggup bertahan dan menjadi sumber inokulum/infeksi yang sukar dibersihkan.


Patogen sanggup menyebar melalui bibit, alat-alat pertanian, tanah, angin yang menerbangkan tanah terinfeksi, serta terbawa melalui pengairan . Penyebaran patogen (layu bakteri) sanggup juga melalui influorescens (bunga) yang ditularkan oleh serangga. Penularan oleh serangga mengakibatkan penyakit tersebar dengan cepat terutama pada ketika pembuahan.


Patogen ini mempunyai kecepatan penyebaran yang tinggi. Sebagai patogen luka, akan sinergik menjadikan layu jikalau ada seranagn nematoda.


Sangat dipengaruhi oleh tipe tanah. Layu fusarium akan berkembang pada tanah berpasir yang masam, dan kurang berkembang pada tanah yang liat dan alkalis. Sebaliknya, tanah yang liat dan alkalis akan sangat aman bagi layu lakteri (Ralstonia solanacearum).


Pengendalian


1. Cara Bercocok tanam



  • Penanaman bibit bebas penyakit (kultur jaringan atau anakan tanaman/rumpun sehat), serta tidak menenm bibit dari tempat terjangkit penyakit layu,

  • Pemupukan dengan pupuk organik (pupuk sangkar atau pupuk kompos),

  • Menghindari terjadinya pelukaan akar ketika pemeliharaan tanaman, pemindahan bibit, dan pembumbunan,

  • Pergiliran tumbuhan dengan tumbuhan yang tidak sefamili dengan pisang, contohnya jagung,

  • Pengapuran atau pemberian bubuk dapur jikalau pH tanah rendah (minimal 15 bubuk dapur jikalau pH tanah (minimal 15 hari sebelum tanam),

  • Santasi gulma,

  • Tidak menanam tumbuhan inang lainnya, yakni jenis Heliconia (pisang pisangan) danKanna (bunga tasbih),

  • Perbaikan drainase kebun,

  • Memotong bunga jantan segera sehabis sisir buah terakhir dbentuk,

  • Pengerodongan bunga dan buah dengan plastik,

  • Tanam Pindah cepat secara periodik (± 3 Tahun).


2. Cara Fisis/Mekanis



  • Memotong bunga jantan (jantung pisang) tanpa memakai alat (dengan tangan) segera sehabis sisir buah terakhir terbentuk,

  • Pembongkaran tumbuhan sakit kemudian membakarnya (jika memungkinkan),

  • Penggenaan, jikalau memungkinkan,


 Penyakit layu kuman pada tumbuhan pisang telah menjadi duduk perkara nasional lantaran penyakit  √ Penyebab dan Pengendalian Penyakit Layu Bakteri Pada Tanaman Pisang

3. Genetis, penggunaan varietas tahan sesuai dengan kondisi setempat.


4. Biologis, Penggunaan agens antagonis (Gliocladium sp, Trichoderma sp.) dan Pseudomonas fluoressence, yang dicampur dengan pupuk organik.


5. Kimiawi



  • Alat-alat pertanian yang dipakai untuk memotong tumbuhan sakit dicuci higienis dengan sabun atau klorox 1% (misalnya Bayclin) dan dikeringkan di bawah sinar matarai.

  • Eradikasi tumbuhan sakit dengan menyuntikkan larutan herbisida 5-15 ml/tanaman atau dengan minyak tanah.

  • Benih pisang dicelupkan dalam larutan desinfektan (suci hama) sebelum ditanam.


Simak juga




Sumber https://kabartani.com