√ Imbas Letak Widig Memilih Mutu Tembakau Rajang
Kabartani.com – Mutu tembakau merupakan adonan dari sifat fisik, organoleptik, ekonomi, dan kimia, yang mengakibatkan tembakau tersebut sesuai atau tidak untuk tujuan pemakaian tertentu. Mutu pada tembakau sangat penting, alasannya mempengaruhi nilai ekonomis.
Secara umum, mutu tembakau ditentukan menurut sensori, yaitu menurut warna, pegangan dan aroma, dan hal ini berbeda-beda penilaiannya menurut jenis tembakau.
Untuk mendapat mutu yang maksimal, maka pengolahan tembakau terutama tembakau ranjang harus mengikuti standar baku teknis yang telah dipersyaratkan. Pengolahan tembakau ranjang diawali dengan proses panen dan dilanjutkan dengan proses-proses pasca panen.
Beberapa perlakuan pasca panen tembakau, terutama tembakau ranjang diantaranya yakni sortasi daun (Gambar 1), pemeraman daun (Gambar 2), pembuangan tulang daun, penggulungan daun, perajangan (proses pengirisan daun tembakau) dan penjemuran (Gambar 4 dan 5).
Proses penjemuran tembakau rajang dilakukan dengan memakai alat yang disebut widig. Widig merupakan alat yang terbuat dari anyaman bambu dan dimanfaatkan sebagai ganjal tempat untuk menjemur tembakau. Ukuran widig yang umum dipakai petani tembakau antara lain 60 x 80 cm, 120 x 80 cm dan 250 x 100 cm.
Secara umum, proses penjemuran tembakau rajang masih memanfaatkan sinar matahari. Untuk mutu yang baik, dalam waktu sekitar 2 hari, maka daun tembakau rajang telah kering dengan tepat dengan ketebalan hamparan daun rajang berkisar antara 1 – 2 cm.
Proses penjemuran harus memperhatikan datangnya arah sinar matahari dan letak widig. Widig harus tegak lurus dengan arah datangnya sinar matahari, selanjutnya dilakukan pembalikan dikala tengah hari.
Penggunaan widig secara tidak pribadi besar lengan berkuasa terhadap mutu tembakau rajang yang dihasilkan. Idealnya pada proses penjemuran pribadi diatas tanah para-para. Namun, proses penjemuran pribadi diatas tanah (tidak disarankan).
Pada beberapa tempat terdapat proses penjemuran widig yang pribadi diletakkan diatas tanah. Hal ini sanggup mempengaruhi mutu tembakau rajang yang dihasilkan, alasannya tembakau mempunyai sifat higroskopis (mudah menyerap, terutama bau) sehingga dikhawatirkan wangi tanah akan terserap dan mempengaruhi wangi dan mutu tembakau rajang.
Simak juga: Panduan Menanam Tembakau
Disamping sifat higroskopis, dengan penjemuran pribadi diatas tanah sanggup mengakibatkan benda aneh menyerupai kerikil, bulu ayam, daun-daun lain, atau bahkan juga adanya NTRM (Nontobacco Related Material), sehingga hal tersebut sanggup menimbulkan proses pengeringan berlangsung lebih lama.
Sumber https://kabartani.com
