Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengaturan Interval Penyiraman Bawang Merah Di Lahan Kering

Kabartani.com – Hasil dari perhitungan konsumsi air yang diberikan pada bawang merah dengan interval penyiraman 3 hari semenjak umur 26 – 50 hari sehabis tanam (HST) volume air yang terpakai yakni 187,5 liter/m2.


Pada penyiraman yang dilakukan tiap 2 hari yakni 204,5 liter/m2. Dengan demikian, terdapat penghematan pemakaian air sebanyak 17 lt/m2 apabila teknologi ini diterapkan.


Cara Penyiraman


Pada ketika tanaman berumur 0 – 25 hari sehabis tanam penyiraman dilakukan menyerupai pada umumnya yang dilakukan petani, yaitu setiap pagi hari.


Setelah tanaman berumur 26 HST penyiraman dilakukan setiap tiga hari sekali dengan volume air setara dengan 16,3 lt/m2 yang dilakukan hingga tanaman berumur 55 HST (± 7 hari sebelum panen).


Penyiraman sanggup dilakukan dengan memakai gembor atau jikalau memungkinkan sanggup memakai pompa air yang disambung dengan selang ke lahan. Pada umumnya petani menyiram bawang merah dengan interval setiap 2 hari.


 Hasil dari perhitungan konsumsi air yang diberikan pada bawang merah dengan interval peny √ Pengaturan INTERVAL Penyiraman Bawang Merah di Lahan Kering


Hasil pengkajian BPTP Yogyakarta mengatakan bahwa penggunaan air sanggup lebih efisien dengan cara pengaturan interval menjadi tiap 3 hari sehabis tanaman berumur lebih dari 26 hari.


Dengan interval penyiraman tiap 3 hari, produksi yang dicapai tidak berbeda aktual dengan bawang merah yang diperlakukan dengan interval penyiraman tiap hari dan tiap 2 hari. Apabila hal tersebut sanggup diadopsi oleh petani, penggunaan air akan lebih efisien dan sanggup dipakai untuk jangka waktu yang lebih lama.


Petani di lahan perbukitan Imogiri, Kabupaten Bantul telah usang membudidayakan bawang merah. Wilayah tersebut merupakan lahan kering, sehingga hujan merupakan satu-satunya sumber air dan aktivitas pertanian tergantung sepenuhnya pada curah hujan.


Penyiraman bawang merah pada hakikatnya dibutuhkan untuk menjaga kelembaban tanah dan memenuhi kebutuhan air. Akan tetapi, pada ketika air diberikan berlebihan melampaui kapasitas lapang tanah, yang terjadi yakni pemborosan air.


Interval pertolongan air sangat besar lengan berkuasa terhadap kelembaban tanah. Bila air diberikan setiap hari, padahal kelembaban tanah masih di atas 30% volume, pertolongan air menjadi tidak efisien.


Simak juga:



Sumber: BPTP Yogyakarta (2014)



Sumber https://kabartani.com