√ Budidaya Jamur Tiram Sangat Gampang Dan Murah Dengan Hasil Yang Melimpah
KABARTANI.COM-Jamur tiram dalam bahasa latinya Pleurotus ostreatus tergolong dalam kelompok Basidiomycota, jamur tiram hidup pada kawasan yang mempunyai iklim tropis seperti indonesia. jamur tiram juga disebut jamur kayu, dahulunya jamur tiram hidup bebas dialam dan biasanya hidup melekat pada kayu, setelah banyak yang tau bahwa jamur tiram yummy dikonsumsi, mulai kini banyak yang membudidayakannya.
Dalam budidaya jamur tiram tergolong sangat gampang dan murah, potongan tersulit yaitu menciptakan baglog semacam media tanam yang telah diinokulaikan dengan bibit jamur.
Ada 2 tahapan dalam budidaya jamur tiram :
- tahap pertama : menciptakan media tanam dan menginokulasikan bibit jamur ke dalam media tanam tersebut. dan media ditumbuhi miselium berwarna putih menyerupai kapas
- tahap ke dua : menumbuhkan miselium tersebut menjadi tubuh buah
Berikut tahapan sebelum memulai budidaya jamur tiram
1. Menyiapkan Kumbung
Kumbung yaitu tempat untuk merawat baglog semoga jamur tumbuh. kumbung ini semacam bangunan yang diisi rak-rak untuk meletakkan baglog.
Kumbung harus mampu menjaga kelembaban dan suhu. biasanya kumbung terbuat dari kayu atau bambu, untuk dindingnya terbuat dari papan atau gedek, atapnya dari sirap atau genteng sedang untuk lantainya jangan diplester semoga air siraman jamur gampang meresap.
kumbung biasanya dilengkapi dengan rak berupa kisi-kisi yang bertingkat. ini nantinya dipakai untuk menyusun baglog. rangka rak dibentuk dari kayu atau bambu. rak diletakkan berjajar, jarak antar rak dipisahkan oleh lorong perawatan.
rak bisa dibentuk 2-3 tingkat, untuk tinggi ruang antar rak kurang lebih 40 cm, lebar rak 40 cm dan panjang ruas rak 1 meter. tiap ruas rak bisa diisi 70-80 baglog, alangkah baiknya sebelum baglog dimasukkan dalam kumbung terlebih dahulu kumbung :
- Kumbung dibersihkan
- lakukan penyemprotan dan pengapuran dengan fungisida dibagian dalam kumbung
- setelah itu diamkan selama 2 hari
- sesudah bacin obat hilang, masukkan baglog yang sudah siap untuk ditumbuhkan
- seluruh permukaan baglog harus sudah tertutup serabut putih
2. Menyiapkan Baglog
Baglog yaitu media tanam tempat meletakkan bibit jamur tiram, materi utama baglog dari serbuk gergaji, kemudian baglog dibungkus plastik berbentuk silinder, pada salah satu ujungnya diberi lubang nantinya untuk tumbuh jamur tiram dengan menyembul keluar.
Ada 2 cara merawat baglog :
- Baglog diletakkan secara horizontal dengan lubang baglog menghadap ke samping
- Baglog diletakkan secara vertikal dengan lubang baglog menghadap keatas
kelebihan baglog yang diletakkan secara horizontal lebih kondusif dari siraman air, kalau air berlebihan air tidak akan masuk ke dalam baglog, pemanenan menjadi lebih mudah.
kekurangan baglog yang diletakkan secara horizontal memakan banyak tempat.
3. Perawatan jamur tiram
- Buka terlebih dahulu cincin dan kertas epilog baglog.
- Kemudian diamkan kurang lebih selama 5 hari.
- Untuk menambah kelembaban sebaiknya lantai dari tanah, dan siram lantai tanah tersebut
- potong ujung baglog untuk menunjukkan ruang pertumbuhan lebih lebar
- Biarkan selama 3 hari jangan disiram dulu.
- Penyiraman cukup pada lantai saja.
4. Penyiraman yang baik dalam budidaya jamur tiram yaitu sebagai berikut :
- Lakukan penyiraman dengan sprayer
- Lakukan penyiraman dalam bentuk kabut
- hindari penyiraman dalam bentuk tetesan air
- pengabutan yang tepat maka akan semakin baik
- lakukan penyiraman dalam sehari 2-3 kali
- Selalu jaga suhu dan kelembaban kumbung, suhu yang baik berkisar 16-24 derajat C
5. Pemanenan
Dalam pemanenan jamur tiram sangat tergantung pada perawatan baglog, biasanya kalau baglog yang dipakai permukaanya telah tertutup tepat dengan miselium maka dalam 1-2 ahad semenjak pembukaan tutup baglog, jamur akan tumbuh dan sudah bisa dipanen, kalau perawatan baglog baik maka panen bisa 5-8 kali. dalam 1 kg baglog akan menghasilkan jamur tiram 0,7-0,8 kg, baglog yang telah dipakai bisa dipakai sebagai pupuk kompos.
Dalam panen jamur tiram ambilah jamur yang telah mekar dan membesar pada potongan ujung-ujungnya telah terlihat runcing, warnanya masih putih bersih, dan tundung belum pecah.
perlu diingat apabila panen lewat setengah hari saja maka warna jamur akan menjadi agak kekuningan dan kecoklatan dan tundungpun akan pecah, dalam kondisi ini maka jamur akan gampang layu dan tidak tahan lama, jarak panen pertama ke panen selanjutnya antara 2-3 minggu.
Demikianlah cara budidaya jamur tiram semoga sanggup bermanfaat, selamat mencoba.
Sumber https://kabartani.com