√ Cina Menguji Coba Rudal Pembunuh Guam
Konten [Tampil]
WW3 - Cina telah menguji coba rudal balistiknya yang dikenal sebagai 'pembunuh Guam' yang bisa menargetkan pangkalan-pangkalan Pasifik AS dan berpatroli di kapal perang ribuan kilometer jauhnya.
Rekaman yang dirilis oleh media pemerintah menawarkan rudal balistik anti-kapal DF-26 yang besar lengan berkuasa ditembakkan selama latihan militer di Cina barat laut.
Senjata itu mempunyai jangkauan 4.500 kilometer yang memungkinkannya untuk mengenai pangkalan utama pulau AS di Guam di Pasifik barat. Mampu membawa hulu ledak konvensional dan nuklir juga sanggup menargetkan kapal angkatan maritim menyerupai kapal induk.
Ahli pertahanan Cina Sam Roggeveen menyampaikan pada nine.com.au bahwa DF-26 yakni teladan lain dari meningkatnya kemampuan militer Beijing.
"Keunggulan militer AS semakin dipertanyakan di daerah Asia-Pasifik," katanya.
"Cina telah menciptakan langkah besar dalam teknologi militernya selama beberapa dekade terakhir."
"DF-26 yakni salah satu contohnya."
Roggeveen, administrator Program Keamanan Internasional Lowy Institute menyampaikan Cina menganggap AS sebagai bahaya di halaman belakangnya sendiri di Asia Pasifik.
"Sekarang niat untuk menciptakan hidup semakin sulit bagi Angkatan Laut AS," katanya.
Rekaman DF-26, diposting oleh Global Times yang dirilis hanya seminggu sehabis Angkatan Laut AS menyampaikan akan mengerahkan sebuah kapal induk melalui Selat Taiwan yang titik nyala potensial antara Beijing dan Washington.
Taiwan berpisah dengan daratan pada 1949 tetapi Cina mengklaimnya sebagai bab dari daerahnya dan mengancam akan menyerbu kalau perlu menyatukan kembali Taiwan dengan daratan.
Hubungan antara kedua negara adidaya itu sudah tegang sehabis Departemen Kehakiman AS mengajukan tuntutan pidana terhadap raksasa teknologi Cina Huawei.
Ketegangan militer juga meningkat, dengan 2 kapal perang AS berlayar melalui Selat Taiwan pada hari Kamis dan 2 jet militer Cina terbang akrab ke Taiwan selatan selama latihan militer.
Awal bulan ini Pentagon merilis laporan gres yang menyoroti kekhawatiran AS wacana kekuatan militer Cina yang meningkat menggarisbawahi kekhawatiran wacana kemungkinan serangan terhadap Taiwan.
Dokumen Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA) memperingatkan militer Cina yang cepat memodernisasi bahaya terhadap keamanan di Asia.
Cina telah memperingatkan AS biar tidak meningkatkan relasi militer lebih lanjut dengan Taiwan dan mengancam akan memakai kekerasan terhadap pulau itu untuk menegaskan klaim kedaulatannya.
Pemerintahan Trump telah melaksanakan langkah-langkah perhiasan untuk meningkatkan relasi dengan pulau itu termasuk penjualan senjata gres dan peningkatan kontak antara para pejabat.