Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Teknologi Penanggulangan Kekeringan Pada Tanaman Kakao

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Perubahan pola hujan dan pergeseran demam isu diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak hujan pada demam isu penghujan dan semakin sedikit di demam isu kemarau.





Hujan yang berlebihan sangat mungkin akan meningkatkan erosi, pembersihan hara dan tanah longsor. Sebaliknya demam isu kemarau yang kering akan menimbulkan cekaman air sehingga kekeringan juga makin sering terjadi.





Pada flora perkebunan efek kekeringan sanggup menurunkan produksi pada tahun berikutnya. Oleh sebab itu diharapkan taktik nasional yang terdiri atas antisipasi, mitigasi dan pembiasaan di bidang pertanian dalam menghadapi perubahan iklim dimaksud.





Penanggunalan Kekeringan pada Tanaman Kakao





1. Pembuatan Rorak





 Perubahan pola hujan dan pergeseran demam isu diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak huja √ Teknologi Penanggulangan Kekeringan pada Tanaman Kakao
Gambar 1. Pembuatan penampungan air (rorak)




  • Pembuatan lubang penampungan air/rorak sanggup dikombinasikan dengan penambahan materi organik.
  • Ukuran rorak 0,8 x 0,4 x 0,4 m yang dibentuk sebanyak 50% dari jumlah pohon teladan dengan letak saling menyilang.
  • Bahan organik berasal dari serasah atau sisa-sisa daun kering.




2. Pembuatan Istana Cacing (Biopori)





 Perubahan pola hujan dan pergeseran demam isu diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak huja √ Teknologi Penanggulangan Kekeringan pada Tanaman Kakao
Gambar 2. Pembuatan istana cacing




  • Lubang berdiameter 15 cm kedalaman 50 cm dibentuk di antara flora kakao dengan jarak sesuai lebar kanopi pohon.
  • Setiap pohon dibentuk 2 buah istana cacing. Lubang diisi materi organik (kotoran ternak dan serasah tanaman), bila populasi cacing tanah sangat sedikit sanggup ditambahkan (introdusir) dari tempat lain.




3. Pembuatan Irigasi Tetes (Water Drip)





 Perubahan pola hujan dan pergeseran demam isu diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak huja √ Teknologi Penanggulangan Kekeringan pada Tanaman Kakao
Gambar 3. Irigasti tetes dari botol air mineral dan bumbung bambu




  • Pembuatan irigasi tetes dilaksanakan dengan pemasangan bumbung/botol bekas air mineral sebanyak 1-3 buah/pohon.
  • Panjang bumbung (bambu petung) yakni kurang lebih 1 m atau botol bekas air mineral 1,5 liter. Di kepingan bawah bumbung/botol dibentuk lubang kecil untuk meneteskan air yang sanggup membasahi kawasan perakaran pohon.
  • Pengisian air pada setiap bumbung dilakukan apabila air dalam bumbung/botol plastik telah habis, terutama pada bulan-bulan kering.




4. Pemberian Mulsa dan Bahan Organik





Pemberian mulsa dan materi organik dilakukan dengan cara membumbunkannya pada kawasan perakaran secara melingkar di sekitar leher akar sebanyak 2-4 kg/pohon.





5. Pemberian Pupuk Anorganik





Campuran pupuk anorganik yang terdiri dari urea, SP-36 dan KCl diberikan dikala awal atau final demam isu penghujan.





6. Pembuatan Terasering dan Penanaman Rumput Gajah





  • Rumput gajah (Pennisetum purpureum) terutama ditanam pada lahan miring yang rawan terhadap erosi.
  • Fungsi utamanya yakni sebagai penguat terasering, disamping itu sanggup juga dipakai sebagai sumber pakan ternak dan materi organik.




7. Penanaman Pohon Pelindung Sesuai Kebutuhan





  • Pohon pelindung ditanam sebanyak 50% dari jumlah pohon (tanaman muda). Selanjutnya sanggup dilakukan penjarangan sesuai dengan kebutuhan hingga 20% (tanaman dewasa).
  • Pohon tersebut diharapkan juga bernilai irit yakni lamtoro, gamal, petai, pisang, kelapa, dsb.




 Perubahan pola hujan dan pergeseran demam isu diperkirakan akan menimbulkan lebih banyak huja √ Teknologi Penanggulangan Kekeringan pada Tanaman Kakao
Gambar 4. Denah penerapan Teknologi Penanggulangan Kekeringan pada Tanaman Kakao




Simak juga :









Sumber: Ditjenbun (Jakarta Selatan, 2010)



Sumber https://kabartani.com