√ 3 Teknik Ampuh Kendalikan Serangan Hama Keong Mas
Kabartani.com – Keong mas atau siput murbei, pada mulanya dipelihara sebagai hobi untuk penghias kolam ikan, alasannya ialah bentuk cangkangnya yang indah berwarna kuning keemasan. Setelah dipelihara, ternyata binatang ini sanggup mendatangkan resiko yang besar bagi kelangsungan usahatani padi sawah.
Keong mas merusak dengan cara memakan daun dan batang padi yang masih muda, baik di persemaian maupun setelah ditanam pindah ke sawah. Masa kritis tumbuhan terhadap serangan hama ini ialah pada 10 hari setelah tanam pindah. Keberadaan hama ini perlu dipantau, apabila populasinya tinggi, harus segera dikendalikan.
Perkembangbiakan keong mas sangat cepat, satu induk betina sanggup menghasilkan telur 300 – 500 butir per periode bertelur. Telur diletakkan berkelompok pada tumbuhan padi, rumput atau ranting kayu yang ada di sawah.
Pertumbuhan telur juga sangat cepat (sudah remaja selama 60 hari). Disamping itu, keong mas memiliki daya pembiasaan (menyesuaikan diri dengan lingkungan) yang sangat tinggi dengan tempat tinggal dan memiliki jenis makan (tanaman) yang banyak (polipag).
Di beberapa lokasi/daerah, keong mas sudah menjadi hama utama pada tumbuhan padi dengan tingkat kerusakan yang berat, sehingga menyebabkan kerugian besar bagi petani. Untuk itu, hama ini harus dikendalikan dengan beberapa teknik pengendalian, yaitu dengan cara mekanis, kultur teknis dan kimiawi.
A. Pengendalian Secara Mekanis
Dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut:
- Kumpulkan hama ini sebelum atau setelah padi ditanam. Untuk memudahkan pengumpulan, sanggup dilakukan dengan cara memberi makanan (umpan) berupa daun talas atau daun/bunga pepaya muda yang sudah dicincang dan ditaburkan di sekeliling pematang sawah.
- Pasang saringan dari kawat nyamuk di pintu air masuk, guna menjaring keong mas yang terbawa pedoman air.
- Pasang ajir di lahan untuk tempat keong mas meletakkan telurnya, kemudian keong mas dan telur dipungut dan dimusnahkan atau sanggup dimanfaatkan sebagai pakan ternak ayam/itik.
B. Pengendalian Secara Kultur Teknis
Dapat dilakukan dengan beberapa cara sebagai berikut :
- Keringkan air sawah selama 15 hari setelah benih ditanam, kemudian genangi secara bergantian (pengairan terputus).
- Buat caren (parit) di dalam dan di sekeliling petakan sawah guna mengumpulkan keong mas, kemudian musnahkan.
- Bersihkan kanal air dari tumbuhan air, menyerupai kangkung dan lain-lain, sanggup mengurangi berkembangnya hama ini.
- Semailah bibit lebih banyak dari biasanya, guna melaksanakan penyulaman tumbuhan yang terserang.
- Tanamlah benih yang agak renta (umur >25 hari setetah semai) dan lebih dari satu batang per rumpun.
C. Pengendalian Secara Kimiawi
Dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:
- Campur benih sebelum disemai dengan insektisida yang berbahan aktif Fipronil.
- Semprot tumbuhan dengan moluscusida (racun keong) berbahan aktif Niklosamida.
- Cara yang lebih mudah dan efektif dengan memasang umpan beracun Siputoc sebanyak 1 – 2 gram per meter di parit-parit yang telah dibuat.
- Cara lain dengan menyemprotkan larutan tembakau atau pinang (2 kg/ha) di parit-parit sebelum tanam.
Demikian informasi mengenai Cara Pengendalian Hama Keong Mas pada Pertanaman Padi. Semoga informasi ini bermanfaat bagi sobatani sekalian. Silahkan share artikel ini ke petani lainnya untuk memperlihatkan wawasan dan cepat tanggap terhadap serangan hama ini. Terima kasih.
Simak juga :
- Pembuatan Silase Keong Mas Untuk Bahan Pakan Ternak
- Cara Membuat ZPT dari Bekicot dan Keong Mas
- Penggunaan Saponin dan Serbuk Biji Pinang untuk Mengatasi Hama Keong Mas
Disusun oleh : Ir. Ahmad Syufri, M.Si (Peneliti BPTP Sumatera Barat, 2007)
Sumber https://kabartani.com