Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 5 Tumpuan Mukadimah Pidato Islami Menarik Dalam Tiga Bahasa

Mukaddimah pidato secara bahasa berarti pendahuluan atau semacam kata pengantar dalam pidato. Bisa juga diartikan sebagai pembukaan. Bagi kalian yang sering mendengarkan pidato maupun ceramah niscaya sering mendengar istilah mukadimah. Dalam kerangka sebuah pidato tentunya akan lebih baik dan lebih afdol jikalau ada kata pembuka.


Mukadimah di dalam pidato digunakan untuk menarik minat pendengar semoga lebih memperhatikan isi pidato nantinya. Peran dari mukadimah sangatlah penting. Apabila mukadimah tidak menarik maka ada kemungkinan pendengar akan malas menyimak pidato yang disampaikan.


Mukadimah Pidato


Pidato maupun ceramah meskipun isinya bagus, tetapi mukadimahnya tidak menarik sanggup ditinggalkan penontonnya (tidak didengar). Untuk itu mukadimah harus dibentuk semenarik mungkin. Jangan terlalu panjang dan bertele-tele. Cukup sampaikan dengan singkat, tapi menarik. Berikut ini beberapa tumpuan mukadimah untuk pidato atau ceramah.


1. Mukadimah Ala Rasulullah SAW


Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam setiap memperlihatkan khutbah Beliau selalu memakai pola yang sama dengan mukaddimah yang hampir sama pula. Hal tersebut disampaikan oleh para sahabatnya ibarat dalam sebuah hadits di bawah ini.


Hadits riwayat Muslim dari Jabir bin Abdullah, ia berkata:


كانت خطبة النبي صلى الله عليهوسلم يوم الجمعة يحمد الله ويثني عليه ثم يقول على اثر ذلك وقد علا صوته…


“Khutbah Nabi SAW pada Hari Jumat, yaitu dia memuji Allah dan menyanjungNya, kemudian memberikan pesan, dan bunyi dia meninggi….”


Dalam hadits lain disebutkan


كان رسولالله صلى الله عليه وسلم يخطب الناس ويثني عليه بما هو اهله ثم يقول، من يهده الله فلا مضل له ومن يضلل فلا ها ديله وخير الحديث كتاب الله….”


“Rasulullah SAW berkuthbah dihadapan orang banyak dengan memuji kepada-Nya serta menyanjung-Nya dengan kebanggaan dan sanjungan yang layak bagiNya. Kemudian dia mengatakan, ‘Barang siapa yang diberi petunjuk oleh Allah maka tidak ada sesuatu pun yang sanggup memberinya petunjuk dan sebaik-baiknya ucapan ialah kitab Allah….”


2. Mukadimah Pidato dalam Bahasa Indonesia


Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat serta nikmatnya kita semua masih sanggup berkumpul di kawasan ini dalam keadaan sehat wal afiyat dan tanpa adanya halangan sedikitpun. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau yang telah membawa kita keluar dari zaman kegelapan menuju zaman yang jelas benderang ketika ini dalam Islam. Semoga syafaat di hari final kelak dia hingga kepada para keluarganya, sahabatnya, para pengikutnya termasuk kita semua. Aamiin.


3. Mukadimah Pidato dalam Bahasa Arab


Muqaddimah dalam Bahasa Arab bergotong-royong kerap dianggap oleh sebagian besar orang Indonesia sebagai sebuah doa. Padahal yang dianggap doa tersebut merupakan muqaddimah yang juga digunakan oleh Rasulullah SAW dengan sedikit penambahan shalawat dan salam untuk beliau. Berikut ini contohnya:


السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيْرًا بَصِيْرًا، تَبَارَكَ الَّذِيْ جَعَلَ فِي السَّمَاءِ بُرُوْجًا وَجَعَلَ فِيْهَا سِرَاجًا وَقَمَرًا مُنِيْرًا. أَشْهَدُ اَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وأََشْهَدُ اَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وُرَسُولُهُ الَّذِيْ بَعَثَهُ بِالْحَقِّ بَشِيْرًا وَنَذِيْرًا، وَدَاعِيَا إِلَى الْحَقِّ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيْرًا. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلِّمْ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا. أَمَّا بَعْدُ


4. Mukadimah Pidato dalam Bahasa Inggris


First of all, let us say thaks to Allah SWT, which has given us guidance and blessing. Therefore with his kindness we can gather here to celebrate … without hindrance of any. Secondly, our sholawat and salam are always delivered to our Prophet Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Which has brought us from darkness to the lightness.


5. Mukadimah Ringan dengan Humor


Pertama-tama marilah kita panjatkan puja-puji syukur atas kehadirat Allah SWT, berkat limpahan rahmat serta nikmatnya kita semua masih sanggup berkumpul di kawasan ini dalam keadaan sehat wal afiyat dan tanpa adanya halangan sedikitpun. Tidak lupa shalawat serta salam kita curahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau yang telah membawa kita keluar dari …. Kata-kata terakhir ini sanggup diganti dengan “Zaman teplok menuju zaman bohlam.” Atau zaman onta menuju zaman toyota, atau zaman kurma menuju zaman pizza.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com