√ Protista Seakan-Akan Binatang (Protozoa)
Konten [Tampil]
A. PENGERTIAN PROTISTA MIRIP HEWAN
Protista seolah-olah hewan yaitu anggota kelompok protista yang mempunyai ciri mirip binatang (kingdom animalia), yaitu mereka sanggup bergerak dan berkembangbiak. Protista Mirip Hewan sering disebut sebagai Protozoa. Kata Protozoa berasal dari bahasa Yunani, Proto = pertama, dan zoo artinya hewan. Anggotanya mempunyai bentuk yang bervariasi, bulat, oval, batang dan ada yang bentuknya berubah sesuai kondisi lingkungan. Protozoa merupakan makhluk kosmopolitan, yang artinya sanggup ditemukan di habitat manapun. Protista seolah-olah binatang sanggup bereproduksi secara secual maupun asecual. Secara secual dengan konjugasi, yaitu penempelan dua infividu yang saling menukarkan intinya. Sedangkan secara asecual dilakukan dengan membelah diri. Terdapat lebih dari 40.000 spesies dari protista seolah-olah binatang yang telah dikenali.
Artikel Penunjang : Protista : Pengertian, Ciri, Struktur Tubuh, Klasifikasi
Anggotanya mempunyai sifat yang berbeda-beda. Ada yang bersifat holozoik, yaitu memakan organisme lain yang lebih kecil darinya. Adapula yang bersifat holofitik yang bisa menghasilkan makanannya sendiri. Adajuga yang bersifat saprozoik, yaitu mendapat materi organik dari badan organisme yang telah mati. Protista seolah-olah binatang mempunyai alat gerak yang membuatnya sanggup bergerak bebas. Alat gerak tersebut sanggup berupa flagella (bulu cambuk), silia (bulu getar), dan kaki semu (pseudopodia).
Artikel Penunjang : Kingdom Hewan (Animalia) : Pengertian, Ciri Klasifikasi
PROTISTA MIRIP HEWAN (PROTOZOA) |
B. KLASIFIKASI DAN CIRI – CIRI PROTISTA MIRIP HEWAN
Berdasarkan alat gerak yang dimilikinya, protista seolah-olah binatang dibagi menjadi 6 filum, yaitu :
1. Zoomastigophora (ZooFlagellata)
Zomastigophora merupakan kelompok protista seolah-olah binatang yang alat geraknya berupa flagella (bulu cambuk). Flagella berasal dari bahasa latin yang artinya cambuk. Mastifophora berasal dari bahasa Yunani yaitu “mastig) yang artinya cambuk, dan “phora” yang berarti gerakan. Umumnya kelompok ini mempunyai dua flagella di tubuhnya, bisa saja keduanya berada di belakang tubuh, tidak jarang pula terdapat di depan dan belakang tubuh. Habitatnya kebanyakan di air, tanah, bersimbiosis dengan makhluk hidup lain, atau menjadi parasit. Sebagian besar hidup sebagai organisme uniseluler yang soliter(hidup sendiri), sebagian lainnya hidup berkoloni. Zooflagellata ada yang hidup autotrof alasannya yaitu mempunyai kloroplas, adapula yang mencari kuliner secara heterotrof.
2. Ciliophora (Ciliata)
Ciliata merupakan kelompok protista seolah-olah flora yang alat geraknya berupa silia (bulu getar). Umumnya merupakan organisme uniseluler yang hidup soliter (menyendiri) di habitat air tawar. Selain berfungsi sebagai alat gerak, silia yang terdapat di seluruh potongan tubuhnya berfungsi menggerakan kuliner biar sanggup masuk melalui mulutnya. Karena tidak sanggup menghasilkan kuliner sendiri, maka Ciliata termasuk organisme heterotrof. Ciliata biasanya mempunyai dua inti sel yang disebut makronukleus (berukuran lebih besar) dan mikronukleus (berukuran lebih kecil). Reproduksi asecual dilakukan dengan membelah diri, dan secual dilakukan dengan konjugasi (saling menempelkan badan dan bertukar inti). Cilliata merupakan predator yang hebat, mereka sanggup melepaskan jarum yang disebut trikosista sehingga mangsanya tidak sanggup bergerak. Kemudian ia akan memakan mangsa tersebut dan melaksanakan percernaan pada potongan vakuola. Sisa kuliner akan dikeluarkan melalui proses eksositosis (transpor molekul membran plasma dari dalam ke luar).
Artikel Penunjang : Protista Mirip Tumbuhan
3. Rhizopoda (Sarcodina)
Rhizopoda merupakan filum protista seolah-olah binatang yang mempunyai alat gerak berupa kaki semu (pseudopodia). Kaki semu ini berasal dari penjuluran sitoplasma sel tubuhnya.Spesies populer dari Rhizopoda yaitu amoeba sp. sering ditemukan di bak atau air. Rhizopoda mempunyai struktur internal yang kompleks sehingga memungkinkannya untuk mencicipi dan menangkap mangsa. Selain berfungsi untuk bergerak, kaki semu juga berfungsi untuk menangkap makanannya. Setelah kuliner tersebut dicerna, zat sisa hasil pencernaan akan memadat dan menepi pada ujung badan kemudian keluar dari tubuh.Karena tidak sanggup menghasilkan kuliner sendiri, maka rhizopoda termasuk organisme heterotrof. Rhizopoda berkembangbiak dengan membelah diri secara eksklusif (pembelahan biner).
4. Apicomplexa (Sporozoa)
Sporozoa (Sporo = biji, zoa = hewan) merupakan organisme uniseluler yang tidak mempunyai alat gerak. Organisme ini bergerak dengan melaksanakan kontraksi seluruh sel. Seluruh Sporozoa hidup secara parasit, dan kuliner diserap eksklusif dari inangnya. Banyak dari anggotanya mempunyai siklus hidup yang kompleks, oleh alasannya yaitu itu disebut juga apicomplexa. Beberapa spesies kelompok ini sanggup menjadikan penyakit serius pada makhluk hidup lain, salah satu misalnya yang populer yaitu plasmodium sp. sebagai penyebab penyakit malaria.
5. Actinopoda (Heliozoa dan Radiozoa)
Actinopeda merupakan protista seolah-olah binatang yang alat geraknya kaki semu (pseudopodia) runcing yang memancar dari tubuhnya. Pseudopodia tipe ini disebut axopodia. Axopodia berfungsi untuk membuatnya mengapung dan memangsa organisme lain yang lebih kecil. Nama aticnopoda berarti kaki yang memancar atau kaki sinar. Sebagian besar Actinopoda yaitu plankton. Actinopoda terdiri atas heliozoa dan radiozoa. Heliozoa umumnya hidup di air tawar, sedangkan radiozoa hidup di air laut.
Artikel Penunjang : Protista Mirip Jamur
6. Foraminifera
Foraminifera merupakan protista seolah-olah binatang yang ditemukan di laut, pasir, melekat pada kerikil atau alga. Nama foraminifera berasal dari kata foramen yang artinya lubang. Kelompok ini mempunyai cangkang atau kerangka yang disusun oleh Kalsium Bikarbonat (CaCO3). Jika ia mati, maka cangkangnya akan membentuk tanah globigerina, tanah ini sanggup dijadikan sebagai penanda sumber minyak bumi. Alat gerak pada foraminifera yaitu kaki semu (pseupodia) halus yang saling bekerjasama satu dengan yang lainnya. 90% foraminifera yang ditemukan sudah berada dalam bentuk fosil di lautan.
Sumber http://www.ilmudasar.com