Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Cara Budidaya Sirih Merah

Konten [Tampil]

KABARTANI.COM-CARA BUDIDAYA SIRIH MERAH. Sudah banyak yang tahu kalau sirih merah sangat potensial sebagai tumbuhan obat. Secara empiris tumbuhan ini diketahui mempunyai kegunaan untuk menyembuhkan banyak sekali macam penyakit tak heran kalau tumbuhan ini sering dijadikan obat herbal.


SIRIH MERAH


Sirih merah mempunyai nama ilmiah Piper ornatum tetapi ada juga yang menyebutkan Piper Crocatum, tanaman sirih merah ini berasal dari sulawesi selain sebagai tumbuhan obat tumbuhan ini juga sering dijadikan hiasan rumah.


Tanaman sirih merah hidup menjalar dengan daun berwarna merah keperakan dansangat mengkilap, batang berwarna hijau kemerahan. Daunnya bertangkai membentuk jantung dengan potongan atas meruncing, bertepi rata, dan permukaannya mengkilap atau tidak berbulu. Panjang daunnya bias mencapai 15-20 cm. Warna daun potongan atas hijau bercorak warna putih keabu-abuan. Bagian bawah daun berwarna merah hati  cerah. Batangnya bersulur dan beruas dengan jarak buku 5-10 cm di setiap buku tumbuh daun dan bakal akar.


Manfaat Sirih Merah:


Tanaman sirih merah sering dimanfaatkan untuk pengobatan, tumbuhan ini dipercaya mempunyai kegunaan untuk mengobati banyak sekali macam penyakit seperti: Diabetes, hepatitis, asam urat, watu ginjal, menurunkan kolestrol, mencegah strok, keputihan, radang prostat, radang mata, maag, kelelahan, nyeri sendi, dan memperhalus kulit. Selain itu ada juga yang mempercayai bahwa tumbuhan sirih merah mempunyai kekuatan mistik.


Syarat Hidup Sirih Merah:


Sirih merah hidup dengan baik di tempat dingin, dan tidak memerlukan sinar matahari secara berlebih hanya sekitar 60-75%, Jenis tanah lempung berpasir, atau lempung liat berpasir sangat cocok untuk tumbuhan obat pada umumnya. Kemasaman (pH) tanah yang cocok untuk tumbuhan obat yaitu 6-7


Perbanyakan dengan stek


Sirih merah sanggup diperbanyak secara vegetatif dengan penyetekan atau pencangkokan  karena tanaman  ini  tidak  berbunga.  Penyetekan  dapat  dilakukandengan memakai sulur dengan panjang 20 – 30 cm. Sulur sebaiknya dipilih yang telah  mengeluarkan  akar  dan  mempunyai        2  –  3  daun atau  2  –  3  buku. Sulur diambil dari tumbuhan yang sehat dan telah berumur lebih dari setahun.


Cara perbanyakan dengan setek sanggup dilakukan dengan menyediakan media tanam berupa pasir, tanah dan kompos dengan perbandingan 1 : 1 : 1. media tersebut dimasukkan ke dalam polibag berdiameter 10 cm yang potongan bawahnya sudah dilubangi.


Stek yang telah dipotong-potong direndam dalam air higienis selama lebih kurang 15 menit.


Stek ditanam pada polibag yang telah berisi media tanam.


Letakkan stek ditempat yang teduh dengan penyinaran matahari lebih kurang 60%.


Perbanyakan dengan cangkok


Perbanyakan dengan cara pencangkokan dilakukan dengan menentukan cabang yang cukup bau tanah kira-kira 15 cm dari batang pokoknya, kemudian cabang tersebut diikat atau dibalut ijuk atau sabut kelapa yang dapat  menghisap  air. Pencangkokan  tidak  perlu  mengupas  kulit  batang. Cangkok diusahakan selalu berair semoga akarnya cepat tumbuh dan berkembang.


Cangkok sanggup dipotong dan ditanam di polibag apabila akar yang muncul sudah banyak. Untuk tempat menjalar dibentuk ajir dari batang kayu atau bambu. Penyiraman dilakukan satu hingga dua kali dalam sehari tergantung cuaca (Anonim. 2008).


Langkah-langkah mencangkok sirih merah :


 (1) Sebelum  mulai  mencangkok  terlebih  dahulu  siapkan  potongan-potongan plastic  atau polybag  berukuran  15 x  15  cm.  Siapkan  pula  tali  plastik  atau  raffia sepanjang 20 cm.


(2) Media ini sebaiknya diberi sedikit air semoga gampang melekat ( menyatu ) di tangkai atau batang sirih merah. Selanjutnya media tanam tersebut dikepal-kepal membentuk bulatan berdiameter sekitar 4 cm;


(3)  Pilih batang Sirih Merah yang akan dicangkok. Batang yang dicangkok harus sehat dan berdaun segar. Sisakan 4-5 helai daun dari pucuk dan cangkok batang di buku keenam dari ujung batang.


(4)  Jika ingin mencangkok lagi di batang yang sama, beri jarak tiga buku dari cangkokan pertama. Begitu seterusnya, jumlah cangkokan yang disarankan paling banyak tiga buah dalam satu tanaman.


Tingkat keberhasilan perbanyakkan sirih merah dengan cara mencangkok juga ditentukan musim. Pada animo hujan, tingkat keberhasilan cangkok sirih merah lebih tinggi daripada animo kemarau. Hal ini disebabkan pada animo hujan kebutuhan media cangkok terhadap air terpenuhi, sedangkan pada animo kemarau sering mengalami kekeringan dan mati.


Perbanyakan dengan merunduk


Perbanyakan sirih merah ini sanggup pula memakai sistem runduk. Prinsip dari perundukan yaitu merangsang (menstimulasi) terbentuknya akar atau tunas sebelum dipisahkan dari induknya. Tahap-tahap merunduk sanggup dilakukan sebagai berikut :


 (1) Sediakan beberapa polybag atau pot dengan diameter 12 cm yang sudah diberi media tanam dan dijajar di sebelah tumbuhan induk. Media tanam yang dipakai sama dengan cara stek atau cangkok. Dapat juga hanya memakai adonan tanah dan pupuk sangkar dengan perbandingan   3 : 1. Sebagai materi tumbuhan induk yaitu tumbuhan sirih merah yang mempunyai sulur dengan panjang 2 meter atau lebih;


(2)  Rentangkan sulur tumbuhan sirih merah, kemudian tanam ruas-ruas batang yang berakar dengan dirundukkan pada polybag-polybag yang telah dipersiapkan;


(3)  Kemudian siramlah tumbuhan tersebut sehari sekali atau melihat kondisi Apabila media  masih basah  tidak  perlu  disiram.


(4)  Setelah kurang lebih 1 bulan, pertumbuhan dan perkembangan akar tumbuhan sudah mulai banyak dan kuat. Selanjutnya masing-masing bibit sanggup dipisahkan per polybag. Tanam bibit-bibit tersebut pada media yang lebih besar atau sanggup eksklusif ditanam di pekarangan rumah yang telah disediakan.


Perawatan


Tak jauh berbeda dengan tumbuhan lain, tumbuhan sirih memerlukan perawatan dengan beberapa tahapan antara lain, penyiraman, pencucian gulma dan pencahayaan. Penyiraman dilakukan 3x seminggu,


Sedangkan   untuk   pengaturan   pencahayaan   sirih   merah   membutuhkan intensitas cahaya matahari     60 – 70 persen. Jika intensitas cahaya matahari terlalu tinggi, daun sirih merah akan terganggu atau layu.


Sementara itu, kalau dipindahkan ketempat yang intensitas cahaya mataharinya rendah, daun sirih merah sanggup berubah warna, menggulung, dan rontok sebelum waktunya.


Pemanenan


Daun sirih merah sanggup dipanen minimal berumur 4 bulan, pada ketika ini tumbuhan telah mempunyai daun 16-20 lembar. Daun yang akan dipanen harus cukup tua, higienis dan warnanya mengkilap lantaran pada ketika itu kadar materi aktifnya sudah tinggi . Cara pemetikan dimulai dari daun tumbuhan potongan bawah menuju atas.


Demikian tadi sedikit wacana cara budidaya sirih merah, kalau ingin mengetahui kandungan materi aktif dan khasiat daun sirih merah klik di sini.




Sumber https://kabartani.com