√ Panduan Cara Budidaya Jahe Gajah Yang Menguntungkan
KABARTANI.com, Bagaimana Cara Budidaya Jahe Gajah yang baik semoga bisa menghasilkan penen yang melimpah? Itulah yang akan kami bahas pada artikel kali ini. Seperti yang kita ketahui, jahe merupakan salah satu jenis tumbuhan obat yang banyak dipakai untuk materi baku obat herbal. Alhasil ajakan pasar akan jahe semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan ini menjadi peluang bisnis yang anggun untuk mencoba Budidaya Jahe.
Apa saja jenis-jenis jahe yang mempunyai nilai jual tinggi di pasaran? diantaranya yaitu Jahe Merah, Jahe Gajah, dan Jahe Emprit. Akhir-akhir ini budidaya Jahe pun semakin banyak peminatnya, hal ini dikarenakan untuk bisa memulai bisnis budiday jahe, modal yang diharapkan relative sedikit namun laba yang didapat jauh berlipat ganda.
Dalam budidaya jahe tidak harus dilahan yang luas. Untuk bisa memulainya, anda bisa memanfaatkan lahan sempit disekitar rumah anda dengan memanfaatkan media tanam menyerupai polybag maupun karung bekas. Makara bisa menghemat modal, selain itu juga menunjukkan untung yang berkali-kali lipat.
Misal Anda membeli bibit Jahe Gajah dipasar atau petani lain dengan harga Rp 10.000 rupiah per kg, lalu Anda memakai media tanam karung bekas tau bisa juga polybag. Kemudian 1 Kg bibit jahe tersebut bisa Anda bagi menjadi 15-20 bibit tanaman. Setelah 8 bulan masa tanam, hasil panen jahe Anda bisa mencapai berat 25kg/karung, tidak mengecewakan kan?. Jika harga Jahe Gajah di pasaran berkisar Rp 5.000 hingga Rp 6.500 rupiah/kg, hitung sendiri berapa uang yang bisa Anda dapatkan dari modal awal 10.000 tadi?.
Anda mau lebih untung lagi? Semai sendiri saja rimpang Bibit Jahenya, gampang kok. Makara Anda hanya perlu membeli beberapa bibit Jahe dan menyemaikannya sendiri. Tentunya Rimpang Jahe yang dipakai sebagai Bibit harus sudah berkualitas dan dari segi usia Jahe (minimal 1 tahun), jangan hingga menentukan rimpang jahe yang gembos ya!!.
Alasan Kenapa Budidaya Jahe Sangat Menggiurkan
- Budidaya Jahe sanggup di lakukan pada wilayah yang mempunyai ketinggian 0-2100 meter diatas permukaan laut, jadi cakupan lahan Budidaya Jahe relative luas.
- Permintaan akan Jahe Merah, Jahe Gajah, maupun Jahe Emprit sangat tinggi.
- Cara Budidaya Jahe sangat gampang dan murah, cukup dengan karung bekas maupun polybag saja, sehingga tidak perlu lahan khusus yang luas dan modal yang besar.
- Harga jual Jahe berdasarkan analisa para pakar ketika ini nilai ekonomi olahan lebih tinggi daripada harga Jahe mentah.
- Masih sedikit yang melaksanakan Budidaya Jahe, sehingga peluang bisnis budidaya jahe masih banyak.
Nah, bila Anda tertarik untuk memulai mencoba budidaya Jahe ini, langkah paling utama dan terpenting ialah proses pembibitan. Sebab bila dari bibitnya saja sudah salah, maka jangan harap akibatnya akan melimpah.
1. Pembibitan Jahe Gajah
- Siapkan beberapa rimpang Bibit Jahe Gajah
- Larutkan 1 tutup botol PHEFOC ke dalam 15 liter air, dan tambahkan gula pasir sebanyak 2 sdm, diamkan selama 15 menit semoga larutan teremulsi dengan sempurna.
- Rendam rimpang bibit jahe gajah tersebut ke dalam larutan tadi selama 15 menit lalu keringkan.
- Larutkan 5 tutup botol SOT BINAGRO dalam 15 liter air, dan tambahkan gula pasir sebanyak 3 sdm, diamkan selama 15 menit semoga semuanya larut sempurna.
- Rendam kembali dengan zat pengatur tumbuh SOT BINAGRO yang sudah dipersiapkan tadi kurang lebih 6 jam.
- Setelah 6 jam, angkat rimpang dan tiriskan hingga kering.
- Bibit Jahe Gajah siap untuk disemaikan
Apa Fungsi SOT BINAGRO?
- Untuk memperkuat jaringan akar dan batang hingga hasil panen akan meningkat hingga 80%.
- Meningkatkan daya tahan tumbuhan terhadap jamur dan penyakit.
- Untuk meningkatkan jumlah tunas hingga 200%.
- Mempercepat panen tanpa mengurangi kualitas tanaman
2. Proses Penanaman Budidaya Jahe
- Siapkan media tanam dengan dicampur pupuk kompos maupun pupuk organik lainnya dan juga polibag besar atau karung bekas.
- Tanam Bibit Jahe yang tadi sudah dipersiapkan.
- Setelah ditanam, sirami secukupnya, jangan pribadi diletakkan di daerah terbuka sebelum usia tanam mencapai umur 2 bulan.
- Setelah umur 2 bulan, tempatkan tumbuhan jahe tersebut di ruangan terbuka semoga menerima suplai sinar matahari yang cukup.
3. Perawatan Tanaman Jahe
- Penyiraman dilakukan rutin setiap 2 hari sekali
- Pemupukan rutin dilakukan setiap 2 bulan sekali
- Pengendalian hama dan penyakit.
4. Masa Panen Tanaman Jahe
Setelah umur tumbuhan mencapai 8 bulan hingga 12 bulan, berarti jahe sudash siap untuk dipanen. Proses memanen Jahe bila kita memakai media Polybag atau Karung bekas tentunya tidak perlu penanganan khusus dan jauh lebih mudah.
Hasil yang didapatkan pun jauh lebih besar dibandingkan jika Anda menanam Jahe di lahan biasa. Sebagai perbandingan, bila Anda menanam Jahe di kebun, untuk satu rumpun Jahe biasanya menghasilkan 1-5 kg Jahe siap panen. Sedangkan dengan media karung bekas maupun polybag, hasil yang didapat bahkan bisa mencapai 10-25 kg setiap rumpunnya.
Keuntungan lain dari Budidaya Jahe memakai polybag atau karung bekas yaitu waktu tanam yang relative singkat yaitu hanya sekitar 8 hingga 10 bulan saja, Jahe sudah siap panen. Bandingkan bila Anda Budidaya Jahe dengan media lahan kebun yang harus memerlukan waktu tanam minimal 12 bulan.
Simak Juga Budidaya Jahe Gajah Dalam Keranjang
Nah bagaimana berdasarkan Anda, menggiurkan sekali bukan Budidaya Jahe dengan media Polibag maupun Karung Bekas? Jika anda sudah tau rahasianya, tunggu apalagi? Semoga gosip tentang Panduan Cara Budidaya Jahe Gajah Dilahan Sempit menjadi Inspirasi sobat tani sekalian.
Sumber https://kabartani.com