√ Mengatasi Kerontokan Bunga Pada Flora Buah-Buahan
Kabartani.com – Faktor utama penyebab tumbuhan buah tidak berbuah yaitu rontoknnya bunga yang menjadi bakal buah. Salah satu misalnya yang terjadi pada tingkat kerontokan bunga pohon jambu sukun sangat tinggi, bahkan sanggup hingga 100%.
Apa yang mengakibatkan bakal buah gampang rontok? simak Penyebab Bunga (Bakal Buah) Rontok dan Tidak Berbuah
Walaupun begitu, bukan berarti melebatkan buah itu mustahil. Menurut pengalaman Pak Reza cukup menambahkan auksin atau giberelin dari luar. Dengan penambahan hormon tersebut risiko kerontokan niscaya berkurang.
Pak Reza menyemprotkan auksin pada bakal buah jambu getas merah 3 hari pasca bunga mekar. Hasilnya, jumlah biji jambu getas merah yang biasanya hanya sekitar 200-350 biji, berkurang hingga tinggal seperempatnya saja. Pemberian hormon dari luar menciptakan biji yang seharusnya muncul sebagai sumber hormon tak perlu muncul dan berkembang.
Prinsip ala Reza itulah yang ditiru Herfin di Malang, Jawa Timur, untuk meminimalkan tingkat kerontokan sukun merah yang ditanamnya pada pertengahan 2008. Awalnya dari ratusan bunga yang muncul pada tumbuhan umur 2 tahun hanya bertahan 2 buah saja hingga panen. Padahal kontribusi pupuk tinggi kalsium juga sudah diaplikasikan, tetapi kerontokan buah masih saja tinggi. Herfin pun berkonsultasi pada Langgeng Widodo konsultan pupuk di Jawa Tengah.
Langgeng menyarankan pemupukan intensif dengan kontribusi magnesium oksida (MgO) dipadu asam amino dan pupuk fosfor (P) dan kalium (K) tinggi.
Menurut Langgeng dikala masa pembuahan asupan P dan K mutlak diberikan semoga buah terbentuk sempurna. Unsur Mg ditambahkan alasannya ialah berperan membentuk klorofil sehingga diharapkan fotosintesis maksimal.
Mg juga katalisator peresapan P dan K, kata praktikus pupuk dari PT Tirta Exelindo Pratama di Semarang, Jawa Tengah, itu. Asam amino menjadi materi utama penyusun protein yang dibutuhkan dikala pembentukan buah.
Semua itu diikuti Herfin. Ia menyiramkan pupuk P dan K tinggi siap serap biasa digunakan untuk kelengkeng sebanyak 10 g/10 l air. Bersamaan dengan itu Herfin mencampurkan 40 cc larutan asam amino dalam 100 liter air. Satu tumbuhan disiram 10 liter. Seminggu berselang Herfin memangkas ujung-ujung cabang untuk merangsang pembungaan. Setelah sebagian besar bunga mekar, disiramkan larutan yang terbuat dari 3-5 g serbuk MgO pada 1 liter air.
Lalu iseng-iseng ayah 2 anak itu menyiramkan 10 l larutan hormon asam giberelin GA3 sisa dari penyiraman lengkeng. “Saya biasa menyiramkan giberelin untuk memacu pertumbuhan buah pada lengkeng. Seharusnya aplikasinya lebih efektif jikalau disemprotkan. Dosisnya 1 tablet atau sekitar 5 g GA3 dilarutkan ke dalam 250 liter air. Sisanya saya siramkan ke jambu sukun” kata Herfin.
Panen Berlipat
Tiga bulan pasca perlakuan, ada 25 jambu sukun merah matang pohon yang dipanen dalam kurun 3 minggu. ‘Itu tergolong cantik untuk tumbuhan berumur 2 tahun,’ kata Eddy. Jumlah itu 12,5 kali lipat atau 1.250% dari jumlah panen sebelumnya yang hanya 2 buah. Perlakuan sama juga diterapkan pada bibit berumur 1,5 tahun. Hasilnya 5 buah sanggup dipetik.
Menurut Reza pelengkap giberelin itulah kunci mencegah rontok. Ia menggantikan tugas biji memasok energi pembesaran buah. Langgeng menambahkan, kontribusi GA3 sebagai perangsang tumbuh mutlak dibarengi dengan penyediaan hara yang cukup. “Jika hara, terutama P dan K kurang, buah yang terpacu pertumbuhannya oleh GA3 akan pecah alasannya ialah tingkat pertumbuhan tidak seimbang dengan hasil fotosintat,” katanya.
Simak juga Cara Praktis Membooster Kelengkeng Agar Mau Berbuah
Yos Sutiyoso, pakar buah di Jakarta melihat kemungkinan lain. ‘Asupan Mg yang diberikan, memaksimalkan fotosintesis sehingga energi untuk menyerap kalsium dalam tanah maksimal,’ tuturnya.
Kalsium mencegah apsisi atau penyekatan alasannya ialah terbentuknya jaringan gabus antara ranting dan buah yang mengakibatkan buah rontok.
Sumber https://kabartani.com