Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Teknik Menghasilkan Benih Pepaya Bermutu Tinggi

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tanaman. Untuk menghemat biaya produksi pada tumbuhan pepaya, petani sanggup memproduksi benih untuk kebutuhannya sendiri.


Benih berkualitas ditentukan oleh banyak faktor terutama kemurnian benih, daya tumbuh benih dan true to type. Benih dengan kemurnian dan bermutu tinggi sanggup dihasilkan sendiri dengan cara yang terkontrol, baik untuk tumbuhan dengan penyerbukan sendiri (selfing) maupun dengan penyerbukan silang.


Teknik Produksi Benih


Metode produksi benih pepaya menurut tipe morfologi bunga sempurna. Tingkat penyerbukan silang yang tinggi pada bunga tepat menyebabkan perlunya metode isolasi bunga yang lebih ketat. Selain itu untuk meningkatkan persentase benih berbunga tepat perlu diketahui pewarisan jenis kelamin bunga pepaya.


 Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tumbuhan √ Teknik Menghasilkan Benih Pepaya Bermutu Tinggi
Gambar 1. Bunga dan buah tumbuhan betina


Hasil penyerbukan bunga pepaya dengan sumber putik dan serbuk sari dari tumbuhan yang berbeda jenis kelaminnya akan menghasilkan tumbuhan pepaya dengan jenis kelamin yang berbeda dengan perbandingan tertentu. Oleh sebab itu tumbuhan induk dipilih dari tumbuhan berbunga tepat yang sudah stabil pada beberapa generasi.


Teknik Produksi Benih Dengan Penyerbukan Sendiri


Prosedur produksi benih dengan penyerbukan sendiri yaitu sebagai berikut :


1. Pohon induk pepaya ditanam dalam satu hamparan dengan jumlah yang banyak (1000-5000 tanaman).


2. Musnahkan tumbuhan yang berkelamin jantan dan varietas jenis lain dari populasi pohon induk pepaya.


3. Pilih pohon induk yaitu tumbuhan berbunga sempurna, memiliki produksi tinggi, stabil dan sehat dan berada ditengah-tengah kebun.


 Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tumbuhan √ Teknik Menghasilkan Benih Pepaya Bermutu Tinggi
Gambar 2. Pohon induk berbunga tepat dan berada ditengah- tengah kebun


4. Menentukan bunga tepat yang akan diselfing/diserbuki. Ciri bunga yang siap untuk diserbuki yaitu kelopak bunga masih tertutup dan warnanya putih krem (Gambar 3 a).


5. Pada bunga tepat perlu dilakukan dukungan penyerbukan untuk meningkatkan jumlah dan menjaga kemurnian benih yang dihasilkan. Penyerbukan bunga tepat dilakukan dengan cara mengambil sumber polen dari bunga jantan yang berada satu rangkaian dengan bunga tepat pada satu pohon yang sama. Pilih bunga jantan yang sudah pecah polen/serbuk sarinya.


6. Bukalah kelopak bunga tepat dengan hati-hati, kemudian oleskan serbuk sari dari bunga jantan pada putik bunga tepat tersebut.


 Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tumbuhan √ Teknik Menghasilkan Benih Pepaya Bermutu Tinggi
Gambar 3. a. Bunga tepat siap diselfing/diserbuki, b. Penyerbukan dengan polen dari tumbuhan yang sama, c. bunga dibungkus dengan kertas tahan air/kertas minyak dan dipasang label selfing


7. Bungkus bunga tepat yang sudah diserbuki dengan kertas minyak (berukuran 7 X 10cm). Hal ini penting untuk menghindari masuknya pollen dari bunga lain pada ketika bunga telah terbuka. Bungkus kertas juga melindungi bunga dari kelembaban yang berlebihan yang sanggup mengganggu pembentukan buah.


Agar bungkus tertutup dengan baik maka dibutuhkan klip penjepit. Apabila buah tumbuh dan membesar, bungkus dengan sendirinya akan terbuka akhir dari desakan dari buah yang membesar.


8. Pasangkan label tahan air pada bunga yang sudah diserbuki, sebagai tanda bunga sudah diselfing.


9. Pada umur 4-5 bulan sehabis penyerbukan, buah pepaya sudah sanggup dipanen. Buah yang sanggup dipanen ditandai dengan perubahan warna kuning pada kulit buah antara 10-20%.


 Benih merupakan sarana produksi utama dalam budidaya tumbuhan √ Teknik Menghasilkan Benih Pepaya Bermutu Tinggi
Gambar 4. A. Buah dipanen dan disimpan hingga matang, b. Ambil biji pada pecahan tengah, c. biji dicuci dan dikeringkan.


Prosesing benih papaya


Buah hasil penyerbukan yang sudah dipanen disimpan hingga 100 % kulit berwarna kuning dan masak sempurna. Proses penyiapan benih mulai dari ketika biji diambil dari buah hingga penyimpanan melalui beberapa tahapan, yaitu: pembuangan sarkotesta, pengeringan, pembungkusan dan penyimpanan serta pelabelan.


I. Pembuangan Sarkotesta


Sarkotesta yakni selaput lendir yang membungkus biji yang masih segar. Sarkotesta pada biji segar ini sulit untuk dibuang, oleh sebab itu biji yang gres dicuci perlu di simpan pada daerah dengan peredaran udara baik selama dua hari (kering-angin) hingga sarkotesta berangsur-angsur menjadi keriput. Setelah itu biji dicuci dan diremas-remas dengan kain berangasan atau debu gosok untuk menaggalkan sarkotesta dari biji.


Sarkotesta yang telah keriput ini gampang ditanggalkan. Sarkotesta perlu dibuang sebab mengadung materi yang menghambat perkecambahan benih. Setelah sarkotesta dibuang, biji direndam 10 menit dalam larutan fungisida (2 g/l) sebelum dikeringkan


II. Pengeringan


Pengeringan biji sanggup dilakukan dengan pengeringan memakai matahari ataupun diangin-anginkan saja. Biasanya masa pengeringan selama lima hari hingga kadar air benih berkisar 10%.


Cara yang baik yakni dengan meletakkan biji di atas kertas, kemudian dikering anginkan. Dengan pengeringan ini, viabilitas benih sanggup lebih dijaga jika dibandingkan dengan benih berair atau masih mengandung sarkotesta.


III. Pengemasan dan Penyimpanan


Penyimpanan benih harus dilakukan sebaik-baiknya untuk menjaga supaya tidak kemasukan air maupun udara. Penyimpanan sanggup dilakukan memakai kantong plastik berklip maupun wadah lain yang tertutup rapat (aluminium foil) atau kedap udara. Selanjutnya benih disimpan dalam suhu 10°C.


Simak juga




Sumber https://kabartani.com