Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pupr Akan Berdiri 1.922 Embung Untuk Dukung Ketahanan Pangan

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) memprioritaskan pembangunan sarana dan prasarana air. Penyediaan sarana dan prasarana air tersebut merupakan jadwal prioritas Untuk mencapai ketahanan air dan kedaulatan pangan, .


“Puluhan embung sedang dalam proses pembangunan dan akan kita selesaikan tahun ini. Ada embung berukuran besar dan juga puluhan embung kecil,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangannya, Kamis (16/3/2017).


Prioritas pada tahun 2017 Kementerian PUPR akan membangun 9 bendungan baru, jaringan irigasi gres seluas 84.000 hektar, rehabilitasi jaringan irigasi seluas 323.000 hektar, pembangunan 90 embung, pembangunan sarana dan prasarana pengendali banjir sepanjang 154 kilometer, serta pembangunan atau peningkatan sarana dan prasarana pengelolaan air baku.


Embung sendiri merupakan bangunan konservasi air berbentuk kolam untuk menampung air hujan dan air limpahan atau air rembesan sebagai salah satu upaya untuk menanggulangi kekurangan air ketika ekspresi dominan kemarau tiba. Embung menyimpan air di ekspresi dominan hujan dan diperlukan sanggup dimanfaatkan ketika ekspresi dominan kemarau atau ketika kekurangan air. Volume embung maksimal 500 ribu meter kubik dengan kedalaman kurang dari 15 meter.


Hingga tahun 2014, sudah dibangun sebanyak 1.334 embung yang tersebar di banyak sekali wilayah di Indonesia. Sesuai dengan arahan Presiden Joko Widodo, pembangunan embung akan dilanjutkan sebagai upaya pengelolaan air untuk mengurangi kekurangan air ketika ekspresi dominan kemarau. Pembangunan embung akan terus dilakukan alasannya ialah sanggup memperlihatkan manfaat yang sangat besar dengan biaya pembangunan yang relatif murah kalau dibandingkan dengan pembangunan bendungan.


Selama dua tahun terakhir (2015-2016) telah dibangun setidaknya 498 embung, dan pada tahun 2017 ini akan dibangun lagi sebanyak 90 buah embung baru. Dengan demikian, sampai tamat 2017 ditargetkan sebanyak 1.922 buah embung sanggup terbangun yang tersebar di 33 provinsi di Indonesia.


Dari 498 embung yang dibangun dalam 2015-2016, beberapa diantaranya mempunyai volume cukup besar, yakni Embung Diponegoro di Jawa Tengah dengan luas tampungan 200.000 meter kubik, Embung Sumba di Sumba dengan luas tampungan 173.000 meter kubik, dan Embung Sarimulyo dengan daya tamping 82.600 meter kubik.


Selain itu, ada juga Embung Payung Sekaki di Riau dengan daya tampung 67.550 meter kubik, Embung Merongga dengan daya tampung 50.000 meter kubik dan Embung Anggatoa dengan daya tampung 40.000 meter kubik di Sulawesi Tenggara.


Selain berfungsi sebagai media konservasi air, embung juga sanggup menjadi habitat banyak sekali jenis tumbuhan dan hewan, sebagai pengatur fungsi hidrolis dan penghasil oksigen. (ega/dna)



Sumber https://kabartani.com