√ 14 Juta Siswa Akan Terima Ssm
Konten [Tampil]
JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menambah jumlah peserta Subsidi Siswa Miskin (SSM). Hal itu merupakan upaya pemerintah untuk memperlihatkan konsistensinya membuka kanal pendidikan bagi masyarakat.
Di samping itu juga merupakan langkah antisipasi dari planning kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 April yang akan datang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyampaikan sebelum ada planning pemerintah untuk menaikkan harga BBM, jumlah peserta SSM hanya sekitar enam juta siswa. Akibat kenaikan (harga BBM) ini, maka diusulkan peserta SSM totalnya menjadi 14 juta.
”Jadi ada penambahan sekitar delapan juta siswa,” ungkap Nuh di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemarin.
Menurutnya, planning kenaikan harga BBM ini juga akan berdampak kepada siswa atau keluarga yang masuk dalam kategori hampir miskin. Oleh alasannya yaitu itu, pihaknya berusaha untuk melindungi belum dewasa yang masih bersekolah sehingga proses pendidikan sanggup terus berjalan.
”Pendidikan harus terus berjalan bagi semuanya. Ketika BBM naik, ada yang kena dampak. Bagaimanapun juga belum dewasa harus tetap sekolah,’’ terangnya.
Putus Sekolah
”Jadi, bukan hanya yang ada dalam garis kemiskinan saja yang akan kita beri SSM. Sehingga, tidak menambah jumlah siswa putus sekolah alasannya yaitu kekurangan biaya,” tutur dia.
Di samping menambah jumlah siswa peserta SSM, pihaknya juga akan menaikkan unit cost. Untuk sekolah dasar (SD) dari Rp 380 ribu per siswa per tahun, dinaikkan menjadi Rp 450 ribu per siswa per tahun. Sementara SMP, unit cost SSM yang semula Rp 550 ribu, menjadi Rp 750 ribu. ”Sedangkan SMA, dari Rp 780 menjadi satu juta,” sebut mantan Rektor ITS itu.
Sementara itu, anggota Komisi X dewan perwakilan rakyat RI dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati mengatakan, aktivitas SSM tidak akan memperlihatkan efek apa-apa.
Dirinya mengusulkan, anggaran SSM sebaiknya dialokasikan untuk menambah anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). (K32-91) (/)
Sumber : Suaramerdeka.com
Di samping itu juga merupakan langkah antisipasi dari planning kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), yang rencananya akan dilakukan pada tanggal 1 April yang akan datang.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh menyampaikan sebelum ada planning pemerintah untuk menaikkan harga BBM, jumlah peserta SSM hanya sekitar enam juta siswa. Akibat kenaikan (harga BBM) ini, maka diusulkan peserta SSM totalnya menjadi 14 juta.
”Jadi ada penambahan sekitar delapan juta siswa,” ungkap Nuh di Gedung Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, kemarin.
Menurutnya, planning kenaikan harga BBM ini juga akan berdampak kepada siswa atau keluarga yang masuk dalam kategori hampir miskin. Oleh alasannya yaitu itu, pihaknya berusaha untuk melindungi belum dewasa yang masih bersekolah sehingga proses pendidikan sanggup terus berjalan.
”Pendidikan harus terus berjalan bagi semuanya. Ketika BBM naik, ada yang kena dampak. Bagaimanapun juga belum dewasa harus tetap sekolah,’’ terangnya.
Putus Sekolah
Dirinya tidak ingin kenaikan harga BBM tersebut menambah jumlah siswa putus sekolah, dikarenakan tidak bisa membayar biaya pendidikan. Kenaikan BBM itu juga berdampak bagi keluarga yang hampir miskin.
”Jadi, bukan hanya yang ada dalam garis kemiskinan saja yang akan kita beri SSM. Sehingga, tidak menambah jumlah siswa putus sekolah alasannya yaitu kekurangan biaya,” tutur dia.
Di samping menambah jumlah siswa peserta SSM, pihaknya juga akan menaikkan unit cost. Untuk sekolah dasar (SD) dari Rp 380 ribu per siswa per tahun, dinaikkan menjadi Rp 450 ribu per siswa per tahun. Sementara SMP, unit cost SSM yang semula Rp 550 ribu, menjadi Rp 750 ribu. ”Sedangkan SMA, dari Rp 780 menjadi satu juta,” sebut mantan Rektor ITS itu.
Sementara itu, anggota Komisi X dewan perwakilan rakyat RI dari Fraksi PPP, Reni Marlinawati mengatakan, aktivitas SSM tidak akan memperlihatkan efek apa-apa.
Dirinya mengusulkan, anggaran SSM sebaiknya dialokasikan untuk menambah anggaran dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). (K32-91) (/)
Sumber : Suaramerdeka.com
Sumber http://mtsmafaljpr.blogspot.com