Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak Pada Tanaman Cabe Dilahan Kering

Konten [Tampil]

Kabartani.com – Pembukaan permukaan tanah untuk pertanaman cabe dilahan kering dan lahan marginal mempunyai resiko terhadap abrasi serta hilangnya air tanah melalui penguapan, sehingga produktivitas tanahnya sangat rendah. Oleh sebab itu salah satu cara untuk menanggulanginya yakni lahan perlu ditutupi dengan mulsa.


Mulsa merupakan materi atau material yang dipergunakan untuk menutupi permukaan tanah atau lahan pertanian dengan maksud dan tujuan yang pada prinsipnya yakni meningkatkan produksi dan pendapatan petani.


Penggunaan mulsa plastik hitam perak mempunyai kelebihan dibandingkan dengan penggunaan mulsa lainnya, sebab permukaan perak dari mulsa hitam perak akan memantulkan radiasi matahari dipertinggi yang mempunyai efek ganda.


Efek yang pertama yaitu memperkecil panas yang mengalir kedalam tanah sehingga suhu tanah sanggup diturunkan. Efek yang kedua yakni memperbesar radiasi matahari yang sanggup diterima oleh daun-daun tumbuhan sehingga proses fotosintesis sanggup ditingkatkan.


1. Pengolahan Tanah



  • Pengolahan tanah dilakukan dengan cangkul, pengolahan dilakukan dua kali. Pengolahan kedua dilakukan dua ahad sehabis pengolahan pertama.

  • Lahan dibersihkan dari gulma dan diratakan.

  • Campurkan pupuk sangkar dan pupuk dasar sekaligus dikala pengolahan.

  • Buat bedengan dengan ukuran : lebar 100 cm, tinggi 50 cm dan panjang tergantung keadaan lahan. Jarak antar bedengan 40 cm.

  • Arah baris sejajar dengan datangnya sinar matahari, biar proses fotosintesis berjalan lebih efisien.


 Pembukaan permukaan tanah untuk pertanaman cabe dilahan kering dan lahan marginal mempun √ Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak pada Tanaman Cabai dilahan Kering


2. Persiapan Benih



  • Pilih benih yang berasal dari cabe yang cukup matang, bernas, sehat dan higienis dari gangguan hama dan penyakit.

  • Potong kedua ujung cabe dan ambil biji dari belahan tengah cabe tersebut. Lalu dijemur dibawah sinar matahari sampai kering (dengan kadar air kurang lebih 12%).


3. Persemaian



  • Persemaian dilakukan 3 ahad sebelum tanam dengan memakai kantong ukuran kecil.

  • Benih ditanam 1-2 biji untuk setiap kantong.

  • Media persemaian diisi dengan tanah adonan pupuk sangkar dan tanah dengan perbandingan 1:1.

  • Lama benih dipersemaian ialah selama 4 minggu.


4. Penanaman dan Pemupukan



  • Penanaman dilakukan sehabis 1 ahad dipasang mulsa plastik. Pemasangan mulsa plastik harus dalam keadaan lahan cukup basah.

  • Buat eksklusif pada mulsa plastik dengan ukuran diameter kurang lebih 10 cm.

  • Jarak tanam dibentuk 60 x 40 cm.


 Pembukaan permukaan tanah untuk pertanaman cabe dilahan kering dan lahan marginal mempun √ Penggunaan Mulsa Plastik Hitam Perak pada Tanaman Cabai dilahan Kering



  • Pemasangan ajir bambu dilakukan segera sehabis bibit tanaman. Tinggi ajir sekitar 125 cm, dengan belahan yang dimasukkan kedalam tanah yakni 25 cm. Ajir dipasang tegak disetiap tumbuhan dengan jarak sekitar 10 cm dari batang tanaman. Untuk memperkuat pemasangannya, semua ajir yang dipakai didalam bedengan tersebut sanggup dihubungkan dengan memakai bambu panjang yang diikat dengan tali.

  • Pupuk diberikan pada dikala tumbuhan berumur 6 ahad sehabis tanam (HST) yaitu pupuk NPK (15-15-15) yang dicairkan (1,5 g/l) dengan takaran 4000 liter larutan per hektar.

    -Pemupukan diulang setiap 15 hari sekali.


5. Penyiangan dan Pemeliharaan



  • Penyiangan dilakukan terhadap gulma pada parit antar bedengan dan di sekitar bulat batang yang tergantung kepada pertumbuhan gulma di lapangan.

  • Pembersihan hama dan penyakit dilakukan menurut serangan di lapangan dengan memakai prinsip PHT.

  • Pestisida yang dianjurkan yakni Curater, Curacron, atau Regent untuk insektisida, sedangkan untuk fungisida dipakai Daconol dan Afugan.

  • Untuk pengendalian penyakit layu pucuk dipakai bubur bordeoux.


6. Pemanenan



  • Panen dilakukan apabila buah telah masak dan berwarna merah yang terdapat pada setiap tanaman.

  • Panen sebaiknya dilakukan minimal dua kali dalam satu ahad dengan mempertimbangkan nilai hemat dari jumlah atau berat buah yang akan dipanen.

  • Seluruh cabang yang tidak produktif dipangkas dan meninggalkan beberapa cabang dibawah cabang Y.

  • Lakukan pemilihan terhadap buah yang cacat, busuk, atau terinfeksi oleh hama dan penyakit di lapangan (sortasi).

  • Hasil panen harus segera dipasarkan untuk menjaga kesejukan cabai.


Simak juga artikel lainnya berikut ini :



Sumber : BPTP Jambi (2001)



Sumber https://kabartani.com