√ Kebersihan Lingkungan Sekolah: Akhir Dan Cara Menjaga Kebersihan
Konten [Tampil]
![]() |
Sekolah Terkumuh Suzuran |
Kebersihan sekolah merupakan tanggungjawab bersama. Tetapi pada prakteknya, tetap banyak sekolah yang lingkungannya kotor. Kondisi ini berjalan semakin menerus hingga ada lomba kebersihan sekolah yang merupakan lomba bergengsi. Saat apresiasi sekolah terbersih jatuh ke sebuah sekolah, maka naiklah reputasi sekolah tersebut.
Wajib baca: 12 Manfaat Air Kencing Untuk Kesehatan dan Lingkungan
Rating sebuah sekolah selain dilihat dari nilai lulusannya. Gimana kondisi kebersihan lingkungan sekolah turut memengaruhi gambaran sekolah di mata masyarakat.
Ada beberapa sekolah yang sudah menelurkan banyak prestasi bergengsi, tetapi hanya lantaran beberapa titik yang tampak kumuh, ketertarikan calon penerima didik berkekurangan.
Kebersihan lingkugan sekolah juga turut mendukung prestasi siswa & guru. Kondisi tempat berguru yang enjoy lantaran higienis bakal mempermudah siswa meringkus pelajaran yang disampaikan guru. Hal ini berkaitan pula dengan mood hati yang naik.
Di manapun tempatnya, setiap sekolah memiliki model bangunan yang khas. Tetapi sebaik apapun bangunan sekolah, kebersihan lingkungan tetap menjadi fokus utama. Tidak ada warga sekolah yang enjoy semakin berada di lingkungan jorok dengan gaya bangunan lawas ataupun tembok gres saja di cat. Berikut titik lokasi terkumuh disekolah beserta akibat tidak menjaga kebersihan lingkungan sekolah:
Kamar Mandi
Hampir semua sekolah memiliki beberapa titik yang haruslah ditingkatkan kebersihannya. Salah satu titik tersebut yaitu kamar mandi. Orang tidak dapat menahan cita-cita buang air selagi 5 jam lebih. Penundaan mengeluarkan air seni maupun tinja dapat memicu beberapa penyakit. Khususnya penyakit yang berkaitan dengan kandung kemih.
Sayang, faktanya banyak murid yang enggan buang air di sekolah hanya lantaran kondisi kamar mandi sekolah yang kotor. Rasa jijik tersebut pun tidak begitu saja mendorong mereka untuk membersihkan kamar mandi. Lagi-lagi di sini kiprah petugas kebersihan sekolah sangat mendominasi.
Tempat Pembuangan Sampah
Untuk titik yang satu ini, tidak semua sekolah mempunyai. Tetapi, ada beberapa sekolah yang tetap berada di tingkat dasar sengaja menyiapkan tempat pembuangan final di sekolah. Sampah-sampah yang berada di situ, tidak eksklusif diolah menjadi pupuk kompos ataupun barang kerajinan melainkan dibakar.
Asap yang ditimbulkan dari proses pembakaran dapat berdampak kurang baik bagi lingkungan. Khususnya apabila sekolah tersebut tetap di tingkat sekolah dasar. Kejadian lain yang memprihatinkan yaitu menumpuknya sampah di tempat pembuangan sampah hingga menghasilkan aroma tak sedap yang mengganggu warga sekolah. Proses pembelajaran pun dapat saja ikut terganggu pengaruh aroma yang menyebar.
Kelas
Meskipun sudah ada jadwal piket tetap yang mengharuslahkan setiap anak bertanggungjawab atas kebersihan kelas pada hari tertentu, tetapi tidak semua lingkungan sekolah dapat higienis dengan seni administrasi ini.
Kelas yaitu tempat aktifitas mutlak kegiatan berguru mengajar. Kamu tidak dapat begitu saja menyerahkan tanggungjawab kebersihan kelas terhadap petugas sekolah. Bayangkan saja apabila sebuah sekolah menengah memiliki setidaknya 30 unit kelas & semuanya membutuhkan suasana yang higienis kemudian cita-cita tersebut dibebankan pada beberapa orang petugas kebersihan. Pasti saja petugas kebersihan bakal kewalahan.
Petugas kebersihan dibayar tidak untuk menjadi pesuruh dari warga sekolah lain. Bagaimanapun juga, mereka yaitu jagoan kebersihan sekolah lantaran rutin membersihkan lingkungan sekolah yang jarang disentuh warga sekolah lainnya.
Sementara itu, laci-laci meja di kelas seringkali menjadi tempat sampah bagi beberapa anak yang malas jalan menuju tempat sampah. Padahal ketika ini, bagi sekolah negeri di tempat berkembang pun sudah ada tempat sampah 2 setidaknya 2 tipe yang disediakan untuk setiap kelas.
Cara Menjaga Kebersihan Lingkungan Sekolah
Sebab mempercayakan kiprah tukang sapu sekolah tidak cukup. Disadari ataupun tidak, apabila kami tetap peduli dengan lingkungan, tanpa menantikan suruhan para guru kami bakal tergerak membersihkan lingkungan. Sayangnya tidak semua warga sekolah memiliki kebiasaan hidup higienis & sehat. Makara mereka lebih sering hirau daripada meperbuat perubahan. Berikut yaitu seni administrasi lain untuk menjaga lingkungan sekolah yang dapat kau terapkan supaya ada manfaat kebersihan lingkungan sekolah untuk kamu:1. Bentuk Para Penggemar Alam
Unit kegiatan siswa di sekolah menengah sudah aneka macam cabangnya. Sesekali kami dapat berkreatifitas dengan membentuk kelompok penggemar alam. Penggemar alam sudah berarti penggemar lingkungan. Baca juga : Fungsi Organisasi
Kegiatan yang diperbuat oleh kelompok penggemar alam di sekolah selain mendaki ataupun menjelajah alam. Mereka juga haruslah berkontribusi untuk membuat sekolah higienis & enjoy dengan agresi nyata. Tidak dapat disebut penggemar alam apabila lingkungan kurang lebihnya saja diabaikan kebersihannya.
Apabila sekolah tetap berada di tingkat dasar, bolehlah gerakan ini dimasukkan ke dalam PRAMUKA. Mengolah sampah, menggalakkan kebersihan lingkungan & kegiatan lain yang tujuannya membuat sekolah higienis & indah dapat dilaksanakan oleh belum dewasa penggemar alam.
2. Apresiasi
Bagaimanapun juga, meskipun seseorang tidak memuja apresiasi . Tetap setiap orang memiliki kecenderungan suka dipuji. Kami dapat memanfaatkan kenyataan ini secara menerapkan sistem lomba antar kelas.
Lomba ini tidak bersifat insidental. Lomba yang semakin berjalan bakal memicu semangat siswa untuk berusaha menambah kebersihan lingkungan kelas. Apabila tempat kurang lebih kelas sudah niscaya dirawat oleh siswa, maka para tukang bersih-bersih dapat tidak banyak bernafas lega. Mereka tinggal fokus ke area-area yang belum ada penanggungjawabnya. Misalkan halaman sekolah.
Penghargaan ini dapat diberikan setiap 2 bulan sekali terhadap kelas paling bersih. Sebaliknya, bagi kelas yang paling kotor bakal memperoleh bendera hitam yang haruslah dipasang di depan kelasnya sebagai tanda pengingat kelas tersebut yaitu yang terkotor.
Makara para penghuni kelas bakal merasa aib dengan kelas-kelas lain di sekolah tersebut. Tanpa disuruh, mereka berusaha menambah kebersihan kelas supaya di pemkabarhuan mendatang tidak dipermalukan dalam upacara bendera.
3. Bank Sampah
Pengadaan bank sampah dapat memotivasi siswa dalam menambah kondisi kebersihan lingkungan sekolah. Telah kami ketahui sebelumnya, bank sampah ini bakal membeli sampah-sampah daur ulang (biasanya anorganik). Uang yang dihasilkan dari pengumpulan sampah ini dapat dimasukkan sebagai uang kas kelas.
Secara individu, harga cukup yang diberikan oleh bank sampah dapat memacu siswa mengumpulkan sampah-sampah selain dari lingkungan sekolah. Lama kelamaan, bank sampah yang awalnya dikendalikan oleh guru dapat dialihkan ke murid yang peduli lingkungan. Murid yang ingin tau dengan proses selanjutnya di bank sampah biasanya dapat menolong guru mengelola bank sampah sekolah.
4. Denda
Pemberian hukuman misalnya menulis akad ataupun hanya berupa teguran sangat susah membentuk huruf anak. Agak tidak sama dengan penerapan hukuman berupa denda uang tunai. Anak-anak yang uang sakunya pas-pasan niscaya bakal berpikir ulang ketika bakal membuang sampah sembarangan.
Denda yang diberikan bakal diterapkan atas anak yang membuang sampah tidak pada tempatnya, anak yang tidak melakukan piket kelas & anak yang tidak ikut bekerja ketika kerja bakti rutin. Jangan menerapkan denda terlalu terjangkau.
Denda ringan biasanya dibangun untuk dilanggar. Apalagi bagi belum dewasa orang mampu yang mungkin saja menentukan bayar daripada membersihkan lingkungan.
5. Sanksi Ganda
Sanksi ganda dapat dibebankan pada belum dewasa keras kepala yang tidak mempan dengan 4 cara sebelumnya. Sanksi ini dirupakan dalam bentuk eksekusi berlipat.
Misalkan kali ini Dewi sengaja tidak meperbuat piket, maka besok dirinya haruslah melakukan piket kelas, bayar denda & menyiram tanaman di taman sekolah. Apabila selagi 4 hari berturut-turut Dewi membuang sampah sembarangan, wali kelas & kawan-kawannya boleh menyuruh Dewi membersihkan WC sekolah ataupun tempat wudhu di Masjid sekolah supaya tidak licin.
Wajib baca: 999+ Contoh Slogan Pendidikan, Kesehatan, Kebersihan dan Lingkungan Hidup + Gambarnya
Pada akhirnya, dibutuhkan sinergi yang baik antar warga sekolah. Tidak mungkin kami membuat lingkungan higienis apabila satu pihak membersihkan sedangkan pihak lain mengotori. Sebabnya, melewati 4 cara di atas, diinginkan dapat tercapai sinergi di antara semua warga sekolah demi membuat lingkungan sekolah yang bersih.
Nah inilah artikel karangan kebersihan lingkungan sekolah. Cocok untuk dijadikan teks editorial perihal kebersihan lingkungan sekolah.
Sumber http://www.faktakah.com