√ Teknik Budidaya Mendapat Bengkuang Jumbo
Kabartani.com – Tanaman bengkuang (Pachyrrizus erosus) merupakan tumbuhan yang tak gila lagi bagi masyarakat. Dimana tumbuhan bengkuang MI menghasilkan umbi yang biasanya disebut buah bengkuang, yang biasanya dikonsumsi dalam bentuk buah segar maupun sebagai adonan masakan.
Dengan kemajuan teknologi penggunaan makin beragam, contohnya sebagai materi pembuat kosmetik, buah kaleng dan bahan-bahan industri lain. Dengan semakin beragamnya kegunaan buah bengkuang, maka semakin besar pula undangan pasar.
Buah bengkuang yang dihasilkan oleh petani pada umumnya berukuran relatif kecil yaitu yang paling besar rata-rata diameternya berukuran 15 cm atau dengan berat sekitar 0,5 kg tiap buah.
Padahal para konsumen cenderung suka pada buah bengkuang yang berukuran besar, sebab buah yang berukuran besar mempermudah pengulitannya dan sanggup dijadikan hiasan buah yang menarik serta sanggup menunjukkan kepuasan tersendiri bagi petani dan para konsumen.
Pada umumnya buah bengkuang dibudidayakan di tanah pekarangan dan tegalan. Tanaman bengkuang yang ditanam petani dibudidayakan secara kurang intensif, hanya sebagai tumbuhan sampingan atau tumbuhan sela. Padahal dengan cara pembudidayaan yang lebih intensif akan sanggup menghasilkan produksi dan nilai hemat yang lebih tinggi.
Pembudidayaan buah bengkuang bahwasanya tidak sulit, dimana kita hanya perlu perawatan yang tidak begitu berat. Tanaman bengkuang sanggup tumbuh di dataran rendah dengan kondisi tanah yang baik, yaitu tanah tersebut merupakan tanah yang gembur dan banyak mengandung humus.
Sebenarnya dengan meningkatkan sedikit cara pembudidayaan, akan sanggup diproduksi buah bengkuang yang berukuran besar sekitar 5 kg tiap buah. Dan dengan buah yang sebesar ini akan sanggup memenuhi impian konsumen.
Varietas yang banyak dibudidayakan di Indonesia ialah bengkuang Gajah dan bengkuang Badur. Perbedaan di antara kedua jenis bengkuang ini ialah waktu panennya. Varietas bengkuang Gajah sanggup dipanen ketika usia tanam memasuki 4-5 bulan. Varietas bengkuang badur mempunyai waktu panen lebih lama. Jenis ini gres sanggup dipanen ketika tanamannya berusia 7-11 bulan.
Budidaya bengkuang untuk menghasilkan buah yang berukuran besar, harus menyiapkan benih yang benar-benar baik. Tanaman induk yang pertumbuhannya baik dipakai sebagai tumbuhan induk. Dipilih dari polong yang benar-benar renta di pohonnya, sehingga benih yang ada merupakan benih yang masak fisiologis atau masak panen, dan fisiknya benar-benar anggun dan bebas dari hama dan penyakit. Kemudian dilakukan seleksi benih yang besar dan berat serta berbentuk baik dan bebas dari hama dan penyakit.
Lahan yang akan dipakai sebaiknya yang gembur. Tanah tegalan merupakan tanah yang baik bagi pertumbuhan tumbuhan bengkuang. Buatlah guludan dengan lebar bedengan sekitar 20 cm dengan panjang guludan tergantung dari panjang lahan. Jarak antara bedengan sekitar 35 cm atau selebar satu setengah hingga di lebar pacul.
Penanaman tumbuhan bengkuang sebaiknya dilakukan sehabis panen tumbuhan jagung atau pada pertengahan animo penghujan. Penanaman dengan cara membenamkan benih pada tanah guludan yang ditugal, dan isilah 1-2 benih tiap lubang tanam, jarak antara lubang yang satu dengan lain sekitar kurang lebih 22 cm dan penanaman jangan terlalu dalam, sebab akan sanggup menghambat perkecambahan benih tersebut. Untuk mendapat buah yang benar-benar besar, maka sebaiknya tiap lubang diisi dengan satu benih saja.
Sebenarnya tumbuhan bengkuang tidak memerlukan perawatan yang serius, sebab tumbuhan bengkuang merupakan tumbuhan yang gampang tumbuh pada keadaan yang kurang menguntungkan. Bahkan hingga dikala ini tumbuhan bengkuang tidak atau belum pernah terjangkit hama maupun penyakit yang sanggup menurunkan produksi.
Perawatan yang perlu dilakukan ialah pengendalian gulma, yaitu lakukan pencucian gulma terutama gulma di sekitar tanaman. Pembuangan bunga, dimana bunga pada tumbuhan bengkuang ini sangat perlu dilakukan, sebab kalau bunganya tidak dihilangkan akan sanggup menghipnotis pembentukan umbi bengkuang. Bila perlu lakukanlah pemupukan dengan 7A dengan cara tebarkan di sekitar tanaman.
Pemanenan bengkuang sanggup dilakukan sehabis tumbuhan tersebut berumur sekitar 6 bulan. Dan pemanenan sebaiknya dilakukan dengan hati-hati biar buah bengkuang tidak rusak atau pecah. Maka dengan cara budidaya tersebut, maka akan sanggup dihasilkan bengkuang yang berukuran jumbo. Dengan semakin baik mutu buah bengkuang ini akan sanggup meningkatkan penghasilan petani, sebab harganya pun sanggup dinaikkan.
Simak juga :
Sumber : Menuju pertanian Tangguh, Surat Kabar Sinar Tani (1996)
Sumber https://kabartani.com