Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ 4 Nama Tabiut Tabiin Yang Menjadi Imam Besar Pendiri Mahdzab

Konten [Tampil]

Nama tabiut tabiin merupakan nama generasi sesudah tabi’in dalam artian mereka ialah para pengikut dari tabi’in. mereka-mereka ini tidak mencicipi satu masa dengan para Sahabat Nabi apalagi dengan Rasulullah SAW. Meskipun begitu mereka termasuk generasi terbaik dalam sejarah Islam.


Nama Tabiut Tabiin


Para tabi’ut tabi’in ini pernah mencar ilmu dengan para tabi’in. Mereka ini merupakan orang remaja yang tentunya Islam dan pernah berguru dengan tabiin semasa tabiin dalam keadaan sehat dan segar ingatannya. Tabiut tabiin dapat juga dibilang sebagai orang Islam yang masanya sesudah wafatnya tabiin terakhir.


Tabiut tabiin hidup dimasa sesudah tahun 120 H alasannya tabiin terakhir wafat di tahun sekitar itu. Mereka yang termasuk para tabi’ut tabiin kebanyakan dikenal sebagai para ulama besar atau imam. Berikut ini nama-nama tabiut tabiin yang termasyhur.


1. Abu Hanifah


Abu hanifah merupakan pendiri mahdzab hanafi. Lahir dalam keluarga pedagang pada tahun 80 hijriyah dan wafat di tahun 150 hijriyah. Ayahnya merupakan seorang pedagang sutera berjulukan Tsabit yang masuk Islam ketika masa Khulafaur Rasyidin.


Kakeknya ialah tawanan perang pasukan muslim yang lalu memeluk Islam. Nama kakeknya ialah Zuthi yang juga merupakan sahabat Nabi yang juga erat dengan Ali bin Abi Thalib. Ayahnya, yaitu Tsabit juga kenal dengan Ali bin Abi Thalib.


Saat masih muda Abu hanifah lebih bahagia berdagang daripada mencar ilmu ilmu agama. meskipun begitu ia sudah dapat menghapal Alquran di usianya yang masih belia. Awal mula ia serius untuk memperdalam agama ialah ketika bertemu dengan ulama berjulukan al Syaba’i. Fiqhul Akbar merupakan salah satu karya Abu Hanifah yang terkenal.


2. Malik bin Anas (Nama Tabiut Tabiin)


Malik bin Anas berbeda dengan Anas bin Malik. Anas bin Malik ialah sahabat nabi sedangkan Malik bin Anas ialah tabiut tabiin yang juga pendiri mahdzab maliki. Keluarga Malik bin Anas ialah keluarga yang mengasihi ilmu hadits, atsar, dan fatwa para sahabat.


Kakeknya ialah Malik bin Abi Amir sedangkan ayahnya merupakan perawi hadits. Malik bin Amir merupakan tabiin yang termasyhur. Ia bahkan ditunjuk oleh khalifah Utsman untuk menulis mushaf. Kecintaan kakeknya terhadap ilmu agama menurun kepada cucunya, yaitu Malik bin Anas.


Imam Malik merupakan ulama madinah yang pemikirannya sering bersebrangan dengan kalangan mahir ra’yi di Irak. Pertentangan tersebut seputar metode Qiyas (dari pihak ulama Irak) dengan Mashalih (dari para ulama Madinah).


3. Muhammad bin Idris


Muhammad bin Idris atau yang lebih dikenal dengan nama Imam Syafi’i merupakan pendiri mahdzab Syafi’i. Beliau mulai mencar ilmu ilmu agama di Makkah. Selain itu ia juga mempelajari sejarah, nahwu, serta sastra Arab. Hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Imam Syafi’i dikenal sebagai hadits yang hasan lagi shahih.


Para ulama besar lainnya pun mengakui pengetahuan Imam syafi’i seputar agama, terutama hadits dan fiqh. Tah hanya soal hadits dan fiqh, ia bahkan terpercaya dalam pelajaran sejarah dan kajian Al Quran. Diantara para imam yang membenarkan, yakni Imam Yahya bin Said, Imam An Nasa’i, Imam Yahya bin Ma’in, serta Syekh Ahmad.


4. Ahmad Bin Hanbal (Nama Tabiut Tabiin)


Ahmad bin Hanbal atau yang lebih dikenal dengan Imam Hanbal merupakan pendiri Mahdzab Hanbali. Mahdzab hanbali merupakan salah satu mahdzab yang masih sering diikuti sampai hari ini. Lahir di Baghdad, Irak pada tahun 164 hijriyah dengan nama Ahmad bin Muhammad bin Hanbal bin Hilal.


Keluarganya berasal dari Bani Syaiban dan ayahnya merupakan seorang pimpinan militer di Khurasan. Sedangkan kakeknya merupakan seorang gubernur pada masa Dinasti Umayyah.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com