Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

√ Pengertian Hadits Dan Penjelasannya Secara Terperinci

Pengertian Hadits – Hadits secara bahasa berarti berbicara, perkataan, atau percakapan. Sering juga disebut sebagai sunnah Nabi. Seperti yang kita ketahui bahwa dasar aturan Islam selain Al Alquran yakni As Sunnah atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak hanya perkataannya, tapi juga perbuatannya. Hal itu menyerupai yang telah disepakati oleh para ulama.


Pengertian Hadits


Pengertian dari hadits atau sunnah Nabi, ialah segala perbuatan, perkataan, ketetapan, sifat jasmani, atau adat yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Sunnah Nabi merupakan dasar aturan Islam tertinggi kedua sehabis Al Quran.


Struktur Hadits


Ada dua komponen utama yang menjadi struktur dari hadits Nabi, yaitu sanad (para penutur) dan matan (redaksinya).


1. Sanad


Sanad yakni rantai penutur atau para perawi hadits. Sedangkan rawi merupakan masing-masing orang yang memberikan (menyambung) hadits tersebut. Awal sanad disebut mudawwin yang mencatat hadits dalam bukunya. Nah, sanad merupakan rangkaian mulai dari mudawwin sampai ke Rasulullah SAW.


2. Matan


Matan yakni redaksi dari hadits.


Macam Macam Hadits


1. Berdasarkan Sanadnya


a. Dilihat ujung sanadnya


• Hadits Marfu’

Dikatakan marfu’ bila sanadnya berujung eksklusif pada Rasulullah SAW.

• Hadits Mauquf

Tergolong mauquf apabila hadits sanadnya terhenti pada Sahabat Nabi tanpa ada gejala yang memberikan derajat marfu’

• Hadits Maqthu’

Dikatakan maqthu’ apabila sanad sebuah hadits berujung pada para tabiin atau dibawahnya.


b. Dilihat keutuhan sanadnya


• Hadits Musnad

Apabila urutan sanad pada hadits tidak terpotong pada bab tertentu.


• Hadits Mursal

Tergolong mursal bila pada sanadnya seorang tabiin menisbatkan eksklusif kepada Rasulullah SAW.


• Hadits Munqathi

Bila sanad terputus pada salah satu penutur atau pada dua penutur yang tidak berurutan selain para sahabat.


• Hadits Mu’dlal

Bila sanad terputus pada dua generasi perawi secara berurutan.


• Hadits Mu’allaq

Digolongkan mu’allaq apabila sanad terputus pada penitur ke lima sampai penutur pertama atau dengan kata lain tidak ada sanadnya.


• Hadits Mudallas

Digolongkan mudallas bila salah satu perawi menyatakan jikalau beliau menerima hadits dari si fulan atau si fulan berkata kepadanya tanpa adanya kejelasan.


2. Berdasarkan Jumlah Perawi


a. Hadits Mutawatir

Mutawatir ialah hadits yang diriwayatkan sekelompok orang dari beberapa sanad dan mereka setuju tidak ada dusta atasnya.

b. Hadits Ahad

Diriwayatkan oleh sekelompok orang, tapi tidak mencapai tingkatan mutawatir. Dalam hadits minggu ada kelompok hadits ghaib, aziz, dan masyhur.


3. Berdasarkan Tingkat Keaslian


a. Hadits Shahih

Keasliannya sangat dipercaya alasannya yakni sanadnya bersambung, perawinya kompeten dan amanah, baligh dan beragama Islam, serta matanya tidak mengaandung hal janggal.


b. Hadits Hasan

Keaslian hadits yang hasan apabila hadits tersebut memiliki sanad yang bersambung, tapi ada sedikit kelemahan dalam rawinya. Misalnya saja si perawi ingatannyya tidak tepat atau sudah pikun.


c. Hadits Dhaif

Bisa dikatakan hadits yang tergolong dhaif merupakan hadits yang lemah. Dimana sanadnya tidak bersambung atau diriwayatkan oleh orang yang tidak amanah atau tidak besar lengan berkuasa dalam hal ingatan.


d. Hadits Maudlu’

Jika hadits dikategorikan sebagai hadits maudhu boleh dicurigai sebagai hadits palsu atau buatan alasannya yakni sanadnya dijumpai perawi yang dikenal sebagai pendusta.


Hadits Qudsi


Merupakan hadits yang berisi perkataan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai firman Allah yang diberikan secara langsung. Hal ini berbeda dengan ayat Al Alquran alasannya yakni meskipun maknanya berasal dari Allah, tapi kata-katanya dirangkai oleh Rasulullah.



Sumber aciknadzirah.blogspot.com