√ 17 Pengertian Kepuasan Kerja Berdasarkan Para Ahli, Teori, Aspek Dan Faktornya
17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli, Teori, Aspek dan Faktornya – Pada pembahasan kali ini kami akan menjelaskan perihal pengertian Kepuasan Kerja. Yang mencakup pengertian kepuasan kerja berdasarkan beberapa andal yang telah dirangkum dari aneka macam sumber, teori, aspek dan faktor kepuasan kerja yang akan dibahas dengan lengkap dan gampang dipahami.
Daftar Isi
- 1 17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli, Teori, Aspek dan Faktornya
- 1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli
- 1.1.1 1. Robbins (1996: 179)
- 1.1.2 2. Stephen P. Robbins (1996: 26)
- 1.1.3 3. Hasibuan (2001: 202)
- 1.1.4 4. Davis (1995: 105)
- 1.1.5 5. Blum (1956) dalam Moch. As’ad (1995: 104)
- 1.1.6 6. Tiffin (1958) dalam Moch. As’ad (1995: 104)
- 1.1.7 7. Susilo Martoyo (1992: 115)
- 1.1.8 8. Handoko (2001: 193)
- 1.1.9 9. Luthans (2006: 243)
- 1.1.10 10. Robbins Dan Judge (2008: 107)
- 1.1.11 11. Setiawan dan Ghozali (2006: 159)
- 1.1.12 12. T. Hani Handoko (2000: 193-194)
- 1.1.13 13. Brayfield dan Rothe (1951) dalam Istijanto (2006: 254)
- 1.1.14 14. Wexley Dan Yuki (2003)
- 1.1.15 15. Robert Hopped Newhope Pensyuania dalam Panji Anoraga (2001)
- 1.1.16 16. Newstrom
- 1.1.17 17. Mila Badriyah (2015)
- 1.2 Teori Kepuasan Kerja
- 1.3 Aspek Kepuasan Kerja/ Faktor Kepuasan Kerja
- 1.1 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli
17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli, Teori, Aspek dan Faktornya
Untuk lebih detailnya silakan simak ulasan dibawah ini dengan secama.
Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli
Berikut ini ialah definisi dari kepuasan kerja berdasarkan ahlinya.
1. Robbins (1996: 179)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Robbins ialah suatu perilaku umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Pekerjaan menuntut interaksi dengan rekan kerja, atasan, peraturan dan kebijakan organisasi, standar kinerja, kondisi kerja dan sebagainya. Seorang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi memperlihatkan perilaku positif terhadap pekerjaan itu, sebaliknya seorang tidak puas dengan pekerjaanya memperlihatkan perilaku negatif terhadap pekerjaanya itu.
2. Stephen P. Robbins (1996: 26)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Stephen P. Robbins ialah suatu perilaku umum terhadap pekerjaan seseorang, selisih antara banyaknya ganjaran yang diterima seorang pegawai dan banyaknya yang mereka yakini apa yang seharusnya mereka terima.
3. Hasibuan (2001: 202)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Hasibuan ialah perilaku emosional yang menyenangkan dan menyayangi pekerjaannya. Sikap ini dicerminkan oleh moral kerja, kedisiplinan dan prestasi kerja. Kepuasan kerja dinikmati dalam pekerjaan, luar pekerjaan, dan kombinasi dalam dan luar pekerjaan.
4. Davis (1995: 105)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Davis ialah kepuasan pegawai terhadap pekerjaannya antara apa yang dibutuhkan pegawai dari pekerjaan/kantornya.
5. Blum (1956) dalam Moch. As’ad (1995: 104)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Blum ialah perilaku umum yang merupakan hasil dari beberapa perilaku khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan adaptasi diri dan kekerabatan sosial individu diluar kerja.
6. Tiffin (1958) dalam Moch. As’ad (1995: 104)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Tiffin ialah bekerjasama bersahabat dengan perilaku dari karyawan terhadap pekerjaannya sendiri, situasi kerja, kerjasama antara pemimpin dengan karyawan.
7. Susilo Martoyo (1992: 115)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Susilo Martoyo ialah salah satu aspek psikologis yang mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya, ia akan merasa puas dengan kesesuaian antara kemampuan, keterampilan dan harapannya dengan pekerjaan yang ia hadapi.
8. Handoko (2001: 193)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Handoko ialah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan mana para karyawan memandang pekerjaan mereka. Kepuasan kerja mencerminkan perasaan seseorang terhadap pekerjaannya.
9. Luthans (2006: 243)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Luthans ialah hasil dari persepsi karyawan mengenai seberapa baik pekerjaan mereka memperlihatkan hal yang dinilai penting.
10. Robbins Dan Judge (2008: 107)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Robbins dan Judge ialah suatu perasaan positif perihal pekerjaan seseorang yang merupakan hasil dari sebuah penilaian karakteristiknya.
11. Setiawan dan Ghozali (2006: 159)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Setiawan dan Ghozali ialah kondisi menyenangkan atau secara emosional positif yang berasal dari penilaian seseorang atas pekerjaannya atau pengalaman kerjanya.
12. T. Hani Handoko (2000: 193-194)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan T. Hani Handoko ialah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dengan para karyawan memandang pekerjaan mereka. Waktu/lama penyelesaian merupakan pencerminana perasaan seseorang terhadap pekerjaannya. Ini sanggup dinilai dari perilaku positif karyawan terhadap pekerjaan dan segala sesuatu di lingkungannya.
13. Brayfield dan Rothe (1951) dalam Istijanto (2006: 254)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Brayfield dan Rothe ialah tingkat ketika karyawan mempunyai perasaan positif terhadap pekerjaan yang ditawarkan perusahaan tempatnya bekerja.
14. Wexley Dan Yuki (2003)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Wexley dan Yuki ialah cara seseorang pekerja mencicipi pekerjaannya.
15. Robert Hopped Newhope Pensyuania dalam Panji Anoraga (2001)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Robert Hopped Newhope Pensyuania ialah penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.
16. Newstrom
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Newstrom ialah perasaan mendukung atau tidak mendukun yang dialami pegawai dalam bekerja.
17. Mila Badriyah (2015)
Pengertian kepuasan kerja berdasarkan Mila Badriyah ialah perilaku atau perasaan karyawan terhadap aspek-aspek yang menyenangkan atau tidak menyenangkan menganai pekerjaan yang sesuai dengan penilaian masing-masing pekerja.
Teori Kepuasan Kerja
Ada beberapa teori kepuasan kerja yang dijelaskan dibawah ini:
Two Factor Theory
Two factor theory ialah teori yang mengemukakan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan meruapakan kepingan dari kelompok variabel yang tidak sama yaitu motivators dah hygiene factors. Ketidakpuasan berkaitan dengan kondisi disekitaran pekerjaan misalnya kondisi kerja, gaji, safety, kualitas pengawasan dan kekerabatan dengan orang lain dan bukan dengan pekerjaan itu sendiri. Karena faktor mencegah reaksi negatif disebut dengan hygiene atau maintainance factors. Dan sebaliknya kepuasan diambil dari faktor yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau hasil eksklusif menyerupai sifat pekerjaan, prestasi dalam pekerjaan, peluang promosi dan kesempatan untuk berbagi diri dan diakui. Karena faktor ini bekerjasama dengan indeks kepuasan kerja tinggi yang disebut dengan motivators.
Value Theory
Berdasarkan teori ini , kepuasan kerja terjadi di tingkatan dimana hasil pekerjaan diterima oleh individu menyerupai yang diharapkan. Jika hasil yang diterima semakin banyak, maka semakin puas dan sebaliknya. Kunci dalam menuju kepuasan dengan teori ini ialah perbedaan antara aspek pekerjaan yang dimiliki dengan yang diinginkan seseorang. Jika semakini besar perbedaan, maka semakin rendah kepuasan seseorang.
Teori Ketidaksesuaian
Adalah teori yang pertama kali dikemukakan oleh Porter (1961), teori ini menyarakan bahwa setiap orang menginginkan biar sejumlah pekerjaan yang telah disumbangkan kepada pemberi karyawan akan dihargai sebesar yang diterima secara kenyataan.
Teori Keadilan
Teori keadilan dikemukakan pertama kali oleh Zaleznik (1958) kemudian dikembangkan oleh Adams (1963). Dalam teori ini memperlihatkan kepada seseorang merasa puasa atau tidak puas tergantung kepada perasaan adil (equity) atau tidak adil (inequity). Perasaan adil dan tidak adil terhadap suatu situasi diperoleh setiap orang dengan cara membandingkan dirinya dengan orang lain di tingkat dan jenis pekerjaan yang sama, di kawasan yang sama ataupun berbeda
Aspek Kepuasan Kerja/ Faktor Kepuasan Kerja
Simak uraian dibawah ini.
Menurut Levi (2002)
Ada beberapa aspek yang ada dalam kepuasan kerja, yaitu:
- Pekerjaan itu sendiri (work it self)
Adalah bahwa setiap pekerjaan membutuhkan suatu keterampilan tertentu sesuai dengan bidangnya masing-masing. Sulit tidaknya suatu pekerjaan dan juga perasaan seseorang bahwa keahliannya dibutuhkan dalam melaksanakan pekerjaan tersebut, akan meningkatkan atau mengurangi kepuasan kerja. - Atasan (Supervision)
Seorang atasan yang baik artinya sanggup menghargai pekerjaan bawahannya. Untuk seorang bawahan, atasan sanggup dianggap sebagai figur ayah/ibu/teman dan sekaligus atasannya. - Teman Sekerja (Workers)
Yaiyu faktor yang bekerjasama dengan kekerabatan antara pegawai dengan atasannya dan dengan pegawai yang lainnya, baik yang sama ataupun yang berbeda jenis pekerjaannya. - Promosi (Promotion)
Adalah faktor yang berkatian dengan ada tidaknya kesempatan untuk mendapat peningkatan karir selama bekerja. - Gaji/Upah (Pay)
Yaitu faktor pemenuhan kebutuhan hidup para karyawan yang dianggap layak atau tidak.
Menurut Sutrisno (2009: 82-84)
Kepuasan kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu:
- Gaji
- Keamanan kerja
- Kesempatan untuk maju
- Manajemen dan perusahaan
- Pengawas dan atasan. Supervisi yang jelek sanggup mengakibatkan ketidakhadiran dan turnover
- Faktor intrinsik pekerjaan. Susah atau mudahnya dan juga kebanggan terdahap kiprah bisa meningkatkan atau mengurangi pekerjaan
- Kondisi kerja yang mencakup kantin, ventilasi, kawasan parkir dan penyiaran
- Aspek sosial didalam pekerjaan
- Komunikasi
- Fasilitas perusahaan
Menurut Blum (1956) dalam Moch. As’ad (1999)
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja, sebagai berikut:
- Faktor personal, yang mencakup umur, tingkat kesehatan, huruf dan harapan
- Faktor sosial yang meliputi, kekerabatan kekeluargaan, pandangan masyarakat, kesempatan bereaksi, pelaksanaan perserikatan pekerja, bebasnya berpolitik dan kekerabatan terhadap masyarakat.
- Faktor utama dalam pekerjaan, mencakup gaji, pengawasan, ketentraman kerja, kondisi kerja dan kesempatan untuk maju.
Menurut Mangkunegara (2009: 120)
Ada dua faktor yang bisa mempengarhui kepuasan kerja, yaitu:
- Faktor Pegawai
Meliputi kecerdasan (IQ), kecerdasan khusus, umur, jenis kelamin, kondisi fisik, pendidikan, pengalaman kerja, masa kerja, kepribadian, emosi, cara berfikir, persepsi, dan perilaku kerja - Faktor Pekerjaan
Meliputi jenis pekerjaan, struktur organisasi, pangkat atau golongan, kedudukan, mutu pengawasan, jaminan finansial, kesempatan promosi jabatan, interaksi sosial dan kekerabatan kerja.
Demikianalah telah dijelaskan perihal 17 Pengertian Kepuasan Kerja Menurut Para Ahli, Teori, Aspek dan Faktornya. Semoga sanggup menambah wawasan dan pengetahuan kalian. Terimakasih ya telah berkunjung, jangan lupa baca artikel kami lainnya.
Sumber http://www.seputarpengetahuan.co.id